TKP-6

85 9 0
                                    

Zidan POV

"hallo sayang".

"halo Zi, kita jadikan buat traktir Ele, Bang Aan sama Mbak Shinta".

"jadi dong ni, oya ni nanti aku akan jemput kamu pukul sembilan ya?"

"iya zi, yaudah kalo gitu aku mau siap-siap dulu yaa"

"byeee zizi"

"byeee nini" ucapku menyudahi telepon dari Nia

Itulah panggilan sayang kita berdua zizi dan nini.

Beda dan Unik dari yang lain.

Mengingat aku akan pergi bareng Nia dan yang lain-lain, akupun segera bersiap-siap untuk menjemput niniku yang cantik.

Eleanor POV

"abaaaaaaaaaaaaag" teriakku tepat di telinga Bang Aan.

Karena saking kagetnya.

gubraaaaak

"hahahahahha" tawaku tak henti-hentinya melihat Bang Aan jatuh dari kasurnya.

"apain sih El, pagi-pagi gini kok bangunin Abang aja" tanya Bang Aan.

whats!!!!! pagi??? he to the looo matahari udah ada diatas kepala kok dibilang pagi.

"Abang lupa ya kalau kita ada janji buat makan bareng sama pasangan baru" kataku tanpa menyebut namanya karena rasanya sakit kalau mendengar namanya.

"MAKAN"

Akupun mengangguk dan terkejut ketika Bang Aan sudah nggak ada di kasurnya.

Ternyata dia sudah lari terbirit-birit ke kamar mandi. Dasar Bang Aan jika sudah menyakut makanan ia paling konek.

1 jam kemudian

Mbak Shinta udah datang karena dia juga diundang untuk makan-makan.

"eleeeee".

nah tu anak udah nyampai akhirnya,akupun beranjak untuk keluar bersama Bang Aan dan Mbak Shinta.



Di dalam mobil

Sialll, bayangin aja didalam mobil ini aku bagaikan obat nyamuk, Zidan dan Nia duduk di depan, Zidan yang jadi supir ,sedangkan aku duduk disamping Bang Aan dan Mbak Shinta.

Penderitaan ku dimulai.

"Ni kita mau makan dimana, diresto atau dicafe mana gitu?" tanya Bang Aan antusias, didalam mobil aku hanya diam tak bergerak.

"nanti liat aja sendiri Bang" kata Nia.

Setelah sampai ditempat tujuan kami semua turun dan

"taraaaaaaa" teriak Nia.

WARUNG BAKSO PINGGIR JALAN PAKDHE CIPTO

Kami semua melongo kecuali Nia dan Zidan.

"ni katanya mau ngajak makan dicafe atau resto kok disini" kata Bang Aan kecewa.

"siapa yang bilang mau makan di resto Bang Aan, coba diinget-inget kapan aku bilang kayak gitu" kata Nia tidak mau kalah.

Bang Aan berpikir sejenak lalu dia menjentikkan tangannya tanda telah menemukan jawabannya.

"kapan bang?" tanya Nia.

Bang Aan pun mengeleng-geleng kepalanya.

"hahahahah, udahlah bang disini itu baksonya super duper triper muanntap, pedessssnya gila bang" kata Nia, busyet tu anak kok malah iklan sih.

IntrovertTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang