TKP-18

33 5 3
                                    

"Ele"

"Nia"

Dua insan manusia yang sedang mengalami masalah itu duduk kaku dicafe langganan mereka,kedatangan mereka adalah untuk menyelesaikan masalah mereka.

Ini semua adalah rencana Nia,semenjak Nia mendengarkan curhatan Ele diradio,akhirnya setiap hari ia pasti pergi ketempat ini,namun entah mengapa ia tak pernah menemukan Ele,dan akhirnya tadi ia melihat Ele masuk kecafe ini,dan langsung saja ia mengajak Ele duduk.sempat terjadi keheningan beberapa saat disana.

"Apa kabarmu el" ucap Nia berusaha untuk meredakan kecanggungan disini.

"Baik ni,kamu gimana?" jawab Ele dengan gugup entah mengapa kegugupan itu datang dengan sendirinya.

"Tidak pernah baik seperti ini sebelumnya", ucap Nia sambil tersenyum,ia merasa sahabatnya itu sedang gugup menghadapi dirinya sungguh ia ingin tertawa lepas melihat ekspresi sahabatnya itu.

" Nia kamu nggak marah sama aku?"tanya Ele sambil menunduk.

"Ya,aku marah sama kamu Eleanor" jawab Nia membuat Ele semakin menundukkan kepalanya tanda ia semakin gugup.

"Aku marah sama kamu karena kamu enggak menatap aku ketika bicara Ele,hahaha,ayolah el,kita itu sahabat dan aku nggak pernah bisa marah lama sama kamu,percaya sama aku el,aku nggak marah sama kamu,sorry kalau dulu aku pernah marah sama kamu",Ele mendongakkan kepalanya mendengar itu semua.

Hatinya merasa lega mendengar kalimat yang diucapkan Nia. Ele tersenyum bahagia melihat sahabatnya itu.

" masalah Zidan...gimana ni?"tanya Ele,sungguh Ele ingin segera menyelesaikan segalanya saat ini juga.

"Zidan,ehhhm Zidan itu sahabat ku ni,dan aku mohon lupakan masalah kemarin El,bahkan aku tak masalah jika nantinya Zidan akan memilih mu El,kita udah dewasa kita nggak bisa menyalahkan perasaan Zidan,aku sudah sadar El,kalau semua ini itu salah,kita sahabat dan selamanya sahabat nggak ada yang bisa misahin kita", mata Ele mulai berair mendengar segala kalimat yang keluar dari mulut Nia, sungguh dirinya bahagia semua hal buruk yang ia pikirkan sirna seketika.

" dan aku mohon ni,jika Zidan datang ke kehidupanmu tolong jangan tolak dia,dia mencintaimu".

"Nia aku bahagia kita bisa bersama lagi,aku merasa kehilanganmu ni selama ini,maafkan aku ya,boleh aku memelukmu ni,kita mulai segala dengan sebuah pelukan", izin Ele dengan linangan air mata.

" tentu El"jawab Nia.

Dengan itu Ele langsung memeluk Nia dengan penuh haru,mereka berdua melepaskan segala rasa kangen yang mendera mereka,dulu ketika mereka bersama berpelukan adalah ritual mereka ketika bertemu sungguh keduanya merindukan ritual mereka.setelah beberapa saat kemudian mereka melepaskan pelukan mereka dan juga menghapus air mata mereka berdua,dan kemudian mereka tertawa bersama.

"Hahaha,El aku rindu suasana seperti ini,lucu ya",ungkap Nia dengan jujur.

" iya ni"

"Oh ya,untuk masalah Zidan ingat ya,jangan jadikan aku sebagai alasan untuk kamu menolak Zidan,ingat itu El"

"Ni kamu yakin,nggak akan sakit hati?" tanya Ele.

"Hahahah,sakit hati,makanan dari mana itu El,El aku yang meminta mu untuk jangan menolak Zidan jika ia datang memilihmu", ungkap Nia.

Ele sempat berpikir sebentar,namun ia tersadar Nia itu orangnya memang blak-blakan jadi kemungkinan besar apa yang diucapkan Nia,berasal dari dalam dirinya.

" oke Ni,aku nggak berjanji untuk menerimanya Ni,namun aku akan membiarkan dia membuatku jatuh cinta padanya"jawab Ele dengan nada yang pelan ia tak mau melukai hati sahabatnya itu.dan ia berjanji jika memang benar Zidan akan datang mengejarnya ia tak akan menolak namun jika masalah lebih lanjut ia akan lihat nantinya saja

IntrovertTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang