Introvert

TKP-15

Terhitung 2 hari lagi Ele akan meninggalkan kota ini untuk sementara waktu, memang dia belum memiliki tiket ditangannya namun Farhan memberi nasehat untuk membeli tiket dekat-dekat hari keberangkatan Ele saja.

Pergi berlibur untuk melupakan segala kejadian pahit yang terjadi selama hampir semingguan ini. Ele,Nia,bahkan Zidan sama sekali tak mengadakan kontak untuk menyelesaikan masalah mereka. entah ketiga insan manusia itu yang memang tidak mau menyelesaikan masalah ini atau waktulah yang justru tidak berpihak kepada mereka bertiga.

tapi jujur,didalam hati paling dalam milik Ele,ada keanekaragaman perasaan yang ia rasakan. perasaan menyesal,sedih,kecewa,bahkan senang sedang ia alami.

menyesali perasaannya kepada Zidan adalah hal yang utama ia rasakan,bagaimana ia merasa begitu bodoh menyukai Zidan,begitu bodohnya membuat perasaan itu terus menerus tumbuh dihatinya,perasaan yang jujur saja,sampai saat ini perasaan itu masih ada di lubuk hatinya,m emang pernah perasaan itu hilang sebentar namun tak lama perasaan itu kembali lagi bagaikan Boomerang,walaupun ia sudah berusaha dengan keras untuk melupakan hal itu namun sekali lagi perasaan itu masih sama saja bersemi ditempat yang sama dengan kadar cinta yang sama,dan masih tetap orang yang sama,semua itu berjalan bertahun-tahun lamanya.

Kemudian perasaaan menyesal karna sampai sekarang ia belum bisa menjelaskan apapun untuk sahabatnya Nia,merasa sebagai seorang pengecut sudah ia rasakan,takut Nia tak lagi memaafkan dirinya tetap menjadi momok menakutkan yang paling utama bagi Ele.

Perasaaan menyesal memiliki sifat introvert,mengapa ia harus begini,ia harus menjadi orang yang tidak bisa terbuka pada orang lain selain orang yang tersayang,coba saja dia bisa terbuka soal perasaan nya mungkin ceritanya tak akan begini jadinya,tak ada yang merasa bersalah ataupun disalahkan, tapi Ele berpikid apakah salah mempunyai sifat introvert?,padahal dunia saja tidak menolak adanya introvert hanya saja orang-orang lah yang sering membedakan kaum introvert dengan kaum ekstrovert, Ele adalah satu diantara ribuan orang introvert yang memiliki perasaan yang sama sebagai kaum introvert.

"bodoh",cicit ele sambil memukul pelan kepalanya,ia rasa berada dikamar sendirian sambil melihat sinar rembulan lewat jendela dan menghirup udara malam yang rasanya kian menusuk tulang karena memang musimnya adalah penghujan mampu mengobati kegundahan hatinya,ditemani rintik hujan Ele mencoba mengingat-ingat semua hal yang terjadi dalam beberapa minggu ini,Ele juga berusaha lepas dari kunkungan keintrovertan dirinya dan membuktikan bahwa ia bisa sukses,bicara soal sukses,e bahkan sudah mencoba untuk menjadi dubber untuk film-film luar.

Dia ingin mengisi waktu luang dengan menjadi dubber,ia rasa dubber adalah pekerjaan yang cocok untuk dirinya,merintis dari bawah itulah prinsip Ele,pelan namun pasti,tak ada unsur buru-buru dalam dirinya,kisah cintanya tak akan mampu mengkandaskan prinsipnya walaupun cukup sulit dijalankan demi kesuksesan yang menunggu dimasa depan Ele ingin memberanikan diri keluar dari zona aman dirinya.

"semangat" kata Ele penuh dengan kekuatan sambil mengeggam tangannya.

"kenapa semangat-semangat segala" ucapan sang bunda membuyarkan segala imajinasi Ele,sang bunda sedang berjalan mendekatinya sambil membawa nampan yng berisikan teh hangat dan biskuit.

"nih bunda,bawain teh hangat biar badanmu menghangat,udara diluar sedang tidak mau diajak kompromi". Ele langsung menerima nampan dan menempatkan dimeja.lalu sedikit menyesap teh manis hangat buatan sang Ibunda.

" makasih bundaku tercinta" ucap Ele sambil memeluk sang bunda setelah menyesap teh hangat,entah mengapa kegiatan ini adalah kegiatan yang paling diminati Ele sepanjang hidupnya,memeluk sang bunda dengan ribuan kenikmatan yang diberikan dari pelukan itu, tempat ternyaman berada di pelukan ibunya.

wanita yang dipeluk Ele  menyimpulkan senyum indah miliknya sambil mengelus-elus punggung anaknya.anak yang sedang berusaha untuk keluar dari rasa introvert.