TKP-13

52 6 0
                                    

Author POV

Sedangkan disisi lain Zidan sedang menunggu kedatangan wanita yang membuat hatinya bingung, di putar kan bola matanya untuk mencari sosok yang ia cari, matanya terpaku pada mobil hitam yang terparkir lumayan jauh dihadapnnya sepertinya Zidan pernah melihat mobil itu.

'kayak pernah liat tu mobil tapi milik siapa yaa'. mata Zidan kembali mencari keberadaan Ele, matanya terfokuskan kepada satu orang yang sedang turun dari motor, Zidan mulai bersembunyi di balik pohon,  orang yang ia lihat adalah Ele dan Farhan.

'kalau sampai bang aan lihat aku, bisa mati aku,batin Zidan.

Disamping itu Ele sudah turun dari motor Farhan dan merapikan penampilannya.

"nanti abang jemput jam berapa?" tanya Farhan.

"nggak usah bang, Ele bisa nebeng temen kok" kata ele, sebenarnya Ele belum tau nanti pulang sama siapa, tapi entah kenapa feelingnya mengatakan hal buruk akan terjadi jadi lebih baik dia tidak pulang bersama Farhan.

"yaudah kalau gitu" kata Farhan, sambil menyalakan motornya, lalu ia segera melesat pergi. mata Ele mulai mencari keberadaan Zidan dan tak lama ia menemukan Zidan yang sedang keluar dari -persembunyiannya-mungkin.

Ele mulai mendekati Zidan, selama perjalanan itu Ele hanya berdoa agar feeling yang ia rasakan tidak benar.
tanpa ia sadari ia sudah berada didepan Zidan. mata Ele bertemu mata biru milik Zidan, Zidan memang blasteran inggris-indo.

"mau ngapain?," tanya Rle to the point. dirinya tak mau berlama-lama berada didekat Zidan.

"Maafin aku el" jawab zidan panjang lebar.

"Kenapa kamu minta maaf Zi,disini nggak ada yang salah kok,siapa yang bisa menyalahkan rasa cinta ,kita manusia hanya menjalankannya dengan baik dan sekarang kamu sudah bahagia sama Nia kan",ucap Ele dengan nada tegar setegar-tegarnya.

"aku sudah putus sama Nia" jawab Zidan singkat,jawaban itu membuat mata Ele membulat tak percaya,ia mencoba menahan emosi yang sedang menggerogoti dirinya akibat langkah bodoh Zidan.

"aku lakuin ini semua...",belum sempat Zidan melanjutkan ucapannya sebuah tamparan kekecewaan mendarat di pipinya.

plaaaaak.

Ele terlihat gemetar melihat tangannya yang sudah mulai berani menampar orang,tak sadar akan apa yang telah ia lakukan,tak lama cairan bening itu muncul lagi dari mata Ele,ia sama bodohnya dengan Zidan karena sudah bertindak gegabah.

"maaf",ucap Ele lirih tanpa menatap Zidan , Ele terus menangis menyesali atas apa yang telah ia lakukan tadi.

"El bukan hanya tamparan, kamu boleh pukul aku,luapin emosimu,memang aku pantas mendapatkan ini semua" kata Zidan, Ele mengeleng-gelengkan kepalanya.

Tiba-tiba sebuah pelukan hangat milik Zidan mendarat di tubuh Ele,tubuh  Ele tidak bereaksi apapun,dia hanya diam tak membalas pelukan Zidan,pelukan yang dulunya selalu ia ingin dapatkan tapi sekarang setelah mendengar keputusan bodoh Zidan,keinginan itu telah sirna .

Zidan mulai merenggangkan pelukannya, ia merasa tidak pantas memeluk Ele,laki-laki yang sudah membuat air mata Ele berjatuhan berkali-kali.

"kamu bodoh Zi, hiks" ucap ele akhirnya setelah terdiam begitu lama ambil menangis.

"aku memang bodoh El, aku bodoh",pasrah Zidan,dirinya memang manusia bodoh,dia menerima julukan itu tanpa ada rasa marah sama sekali,karena ia merasa bersalah.

"Kamu bodoh melepas Nia,aku tahu gimana Nia begitu mencintai mu, setiap hari dia bercerita gimana senang nya dia karena dapat hadiah dari kamu,dia cinta kamu Zi,kamu benar-benar bodoh,aku mohon pergilah Zi,aku rasa ini semua udah cukup ,aku kecewa sama kamu" ucap ele pasrah, Ele sudah tidak kuat menerima kenyataan ini, keyataan yang membuat pikirannya melayang berpikir bagaimana perasaan Nia yang hancur akibat perbuatan bodoh Zidan, sungguh di luar dugaan.

IntrovertTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang