TKP-3

159 14 5
                                    

Eleanor POV

Saat ini aku sedang menikmati pagi hari dengan mendengarkan musik.

Kuangguk-anggukkan kepalaku mengikuti alunan musik yang terdengar ditelingaku.

HAri ini adalah hari minggu jadi kegiatanku hanya menyendiri dirumah sambil menikmati musik atau stalker medsosnya si doi.

Sambil mendengarkan musik aku mengingat kembali masa dimana aku dulu pertama kali menyukai Zidan, aku tersenyum sendiri layaknya anak abg yang baru dimabuk cinta.

pletooook

Jitakan keras menerjang kepala, siapa lagi pelakunya, kalau bukan Bang Aan.

"sakit Bang, ah rese amat sih jadi orang" gertuku.

"hahahaha, maaf nor abisan Abang lihat kamu senyum- senyum sendiri mana angguk-anggukin kepala udah kaya anak gedongan aja gayamu,ada apa sih?" tanya Bang Aan.

"Nar Nor Nar Nor emang aku apaan?"gertuku.

Bang Aan hanya tersenyum sambil mengacungkan tanda peace keatas,lalu ia seperti menunggu jawaban dari pertanyaannya.

"enggak papa kok,Aku cuma lagi mikirin gimana kalo Bang Aan nanti nikah ama Mbak Shinta, apa kagak kasihan mbak Shintanya ya punya suami macam abang" sindirku.

"idiiih masaaaa,kamu kira Abang itu apaan, emangnya Abang penjahat gitu, o ya ngomong-ngomong nanti temenin Abang ke bandara buat jemput Shinta ya" ajak Bang Aan.

"lah Mbak Shinta udah pulang dari Jerman, oke deh kalau begitu, pasti Mbak Shinta udah nyediain oleh-oleh banyak buat calon adik iparnya yang paling cantik ini" kataku dengan nada sombong.

"ngarep banget", Bang Aan pergi setelah berhasil mengacak acak rambut ku.

Farhan POV

Di bandara

"mana ya si shinta kok nggak muncul muncul" batinku.

"haaaaaaaai maaaaas" Aku mendengar  suara Shinta memanggilku dan dia langsung memelukku dari belakang.

"hai kamu baik-baik ajakan",kataku dengan nada suara yang manahan rasa rindu.

"aku baik-baik aja kok mas" aku masih berpelukan dengan Shinta.

"ehhheeeeeeeeem, saking rindunya sampai aku dilupakan yaaa, nanti kalau adik abang yang paling cantik ini diculik orang gimana?" gerutu Eleanor.

"aduh dek , sok banget sih, biarin aja kalau diculik orang" kataku bercanda.

"hai mbak apa kabar?" kata ele tanpa menggubris omonganku,dasar ni anak.

Ele menyalami tangan Shinta dan memeluk calon kakak iparnya.

Setelah puas berpelukan , Ele pun berbicara.

"Bang ayo kita pulang,kasian mbak Shintanya, kalian berdua pake taxi nah aku akan bawa motor aja, biar kalian bisa lepas rindu berdua" kata Ele.

"nggak kamu sama Shinta pake taxi dan aku akan bawa motornya" kataku tegas,walaupun aku suka jahil sama dia tapi sebagai seorang kakak aku harus menjaga dua orang yang aku cintai ini.

"cieeeeeeeee abang perhatian sama adiknya , nggak Bang, Ele udah ada janji ama Rania buat beli buku jadi Abang nggak boleh nolak" kata Eleanor sambil menyambar kunci motor yang ku pegang.

greng greng greng

"bye bang ,Mbak Shinta , hati-hati ya kalian". teriak Eleanor.

" ehhhhhh, dasar tu anak, udah dibilang malah nglunjak",gerutuku sambil tanganku melambai-lambai ke arah ele. lah gayaku udah kaya kenek bus.

IntrovertTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang