Difficult Time (Killer And Thief Story)

Our New Home

Ckrek...

Ngek...

Cklek...

Zaide membukakan salah satu kamar di Serevia Hotel untuk kami berdua. Aku dan Elma, tentu saja.

Ternyata ini sungguhan. Aku tidak tahu ini, tapi...

"Welcome to your room, leadies!"

Aku terkejut melihat kamarnya. Kamar ini begitu bagus. Desain kamar ini sangat mewah. Pantas saja ini adalah hotel bintang lima.

Kamar ini dipasang wallpaper kuning dengan ukuran bunga berwarna emas. Terdapat dua buah ranjang single yang terlihat empuk. Lemari pakaiannya sangat besar dan bagus. Hanya sebatas itu yang bisa kulihat dari sini.

Ini tidak bisa dipercaya! Orang ini... Aku tidak tahu siapa dia. Tapi namanya terdengar sama dengan pembunuh terkenal itu.

"Ini luar biasa! Aku sangat berterima kasih padamu, Derrick!"Kataku yang begitu senang

"Tidak masalah, Maria. Karena semua yang kulakukan hari ini adalah tugasku."Kata Zaide sambil tersenyum padaku

"Kau mau kuantar ke kamarmu? Kamarmu sangat jauh dari sini."Kata Elma yang menawarkan jasa antar

"Tidak usah. Aku bisa sendiri, kok. Lagipula kau harus menjaga batu itu. Aku takut itu keluar dan ketahuan. Jika begitu, kita bisa tertangkap lagi."

"Baiklah kalau begitu. Maaf, ya."Kata Elma

"Jangan kecewa. Lain kali masih bisa, kan?"

Elma tersenyum dan mengangguk

"Kalau begitu, aku pergi dulu, ya."

"Ya. Selamat malam, Zaide! Eh... Derrick."

"Malam, Tuan Putri."

Zaide pergi berjalan menuju kamarnya. Dan kami masuk ke dalam menikmati kamar yang bagus.

"Lain kali jangan salah sebut nama asli, ok?"Ingatku

"Siap, Maria!"

"Ingatlah nama mereka. Jay itu Raven. Cody itu Larry, dan kau ingat baik-baik namamu. Kau adalah..."

"Tiffany! Dan Zaide itu Derrick!"

"Ya. Itu dia."

Aku melepas jaket biru tuaku dan meletakkannya di gantungan pakaian. Elma melepas ikat rambutnya dan melepas kacamata tanpa lensa.

"Kita tidak banyak menyamar, ya."Kataku

"Ya. Tapi Derrick akan mengajak kita untuk membeli pakaian besok."Kata Elma

"Hm... Mengenai Derrick... Aku penasaran apa lagi yang akan dia lakukan untuk kita. Maksudku... Malam ini dia sangat menakjubkan."Kataku yang kemudian mengeluarkan kotak hitam yang diberikan Zaide tadi dan duduk di ranjangku

Elma berjalan menghampiriku yang kembali memakai kacamatanya. Kemudian duduk disampingku. Sementara itu aku melihat kotak hitam dan siap membukanya.

Cklek....

"I... Ini bukannya... Benda yang ingin kucuri dua bulan yang lalu?"Tanyaku yang heran melihat sebuah cincin berlian yang berkilau dibawah cahaya lampu

"Wow! Cantik sekali!"Seru Elma

Aku kembali menutupnya dan menyimpannya di dalam tas yang sempat dibeli Zaide saat di perjalanan menuju hotel ini.

"Itu bernilai miliaran! Aku tidak bisa membayangkan ini!"Kataku yang begitu bahagia hari ini

"Aku juga! Ternyata dia berhasil mencuri batu Ruby itu untukku."Kata Elma yang ikut bahagia

"Aku ingin ke toilet dulu."Kataku

Aku berdiri dan pergi ke toilet. Dan Elma langsung menyalakan televisi.

"Penjaga mengeluh saat melihat batu Ruby yang telah hilang. Polisi sedang memeriksa siapa pencurinya dari sidik jari atau petunjuk lainnya."

"Maria!"Seru Elma

"Ada apa?"Tanyaku menengok ke Elma

"Masalah batu Ruby sudah masuk berita!"Seruku

"Apa?! Cepat sekali!"

Aku langsung berlari untuk melihat televisi.

"Tidak hanya itu. Penjahat terkenal, yang terdiri dari Magan Aintzane, Cody Leonard, Jay Faxon, dan Elma Seanna telah berhasil kabur dari penjara. Selain itu polisi juga menduga bahwa pembunuh 100 jiwa dari Desa Grenisa kembali beraksi setelah kabur dari penjara."

"Apa?! Pembunuh itu kembali? Dia cerdik juga."Kata Elma

"Pem-"

Cklek...

"Sudahlah. Kita masuk berita dan pembunuh itu pasti kembali ke tempat asalnya."Kata Elma yang meletakkan remote televisi setelah mematikannya

"Ya sudah. Hanya itu yang bisa kita lihat. Ayo kita tidur."Kataku yang langsung pergi ke toilet

"Ok."

Apa Zaide... Benar-benar pembunuh terkenal asal Desa Grenisa itu?

Kalau benar... Kita dalam masalah besar. Dia bisa baik pada kita. Tapi nanti... Dia akan menikam kita satu-persatu.