Mr.Foregin

20 3 0
                                    

"Baiklah. Aku tidak memaksa."Kataku lalu melihat ke depan kembali

Tapi sayangnya pembunuh gila itu sudah tidak ada.

"Ah... Pembunuh itu!"Bentakku karena dia sudah pergi

"Kalau begitu, ikut aku saja, kak. Kita bisa makan sebentar karena kakak sudah membuatku bertemu dengannya hari ini. Walaupun singkat."Kata John yang melihatku lagi sambil mengusap air matanya

"Maria, ternyata kau disini!"

Aku menengok dan melihat semua kawanku yang menghampiriku.

"Eh... Maafkan aku, ya! Aku begitu..."

"Ah... Tidak masalah. Tapi ngomong-ngomong, siapa anak manis ini? Kau tidak memberitahukan indetitas kita, kan?"Tanya Cody

"Tidak."Jawabku

"Hai, Kakak Cody."Sapa John pelan

"Oh... Dia sudah tahu rupanya."Kata Cody

"Kalian berlima, ayo masuk. Biar kuajak kalian makan siang hari ini."

John menengok ke kanan dan melihat seorang pria sekitar usia 50-an yang mendatangi kami.

"Senang bertemu kalian. Aku Foregin."Kata pria itu dengan ramah

"Selamat siang, Tuan. Tapi maaf kami tidak bisa."Kata Elma

"Penyamaran kalian kurang lengkap? Ayolah. Biar kubelikan semua perlengkapan menyamar kalian."

"Te...Terima kasih, Tuan. Tapi Anda tidak perlu repot."Kata Jay dengan ramah

"Hoho... Tidak masalah. Sebenarnya sejak awal aku ingin membantu kalian berempat."Kata Tuan Foregin

"Benarkah?"Tanyaku

"Aku yakin kalian adalah orang baik. Aku tidak keberatan untuk membiayai hidup kalian meskipun sementara."Jawab Tuan Foregin

"Ya ampun, Anda ini baik sekali. Terima kasih, Tuan."Kataku dengan ramah

Tuan itu tersenyum dan melihat John.

"Kau sudah bertemu dengannya?"Tanya Tuan Foregin

"John sudah bertemu dengannya. Tapi maafkan aku, Tuan. Zaide sudah menjadi seorang pembunuh gila dan egois. Dia berencana membunuhku."Jelasku mewakili John

"Ya ampun, aku... Aku gagal lagi."Kata Tuan Foregin yang kemudian menggaruk kepalanya

"Gagal?"Tanyaku

"Ah... Lebih baik kita bicarakan di mobil saja. Mari."

Tuan Foregin mengajak kami ke mobilnya yang berwarna hitam. Aku memang begitu gugup dan malu.

Dan aku takut kami akan tertangkap karena kakek ramah ini.

**********

"Zaide itu pasienku. Dia itu seorang anak manis yang selalu kujaga."Jelas Tuan Foregin sambil menyetir mobilnya

"Jadi sejak dulu Anda merawat seorang penjahat?"Tanyaku

"Tentu saja tidak, nak. Dia itu adalah korban penculik bayi dan anak pada saat itu. Saat usianya delapan bulan, ia sempat diculik dan akhirnya di lempar dari kereta yang sedang berjalan.

"Tentu saja orang tuanya, Tuan Oril dan Nyonya Sania Lord sangat khawatir. Dan aku menemukannya dalam kondisi kritis."Cerita Tuan Foregin

"Oh... Ya ampun, lalu bagaimana?"Tanya Elma yang tampak memperhatikan dengan baik

"Tentu saja aku menemukannya. Aku menolongnya dan menjaga seperti anakku sendiri. Aku tahu dia adalah anak orang lain. Tapi... Semua ini salahku. Aku salah cara untuk memulihkan kondisinya.

"Tiba-tiba dia berubah menjadi seorang monster yang siap membunuh siapapun. Dan sampai saat ini... Dia masih begitu dengan sakit yang dideritanya sudah begitu parah. Tapi aku tidak tahu penyakit apa yang dideritanya."Jelas Tuan Foregin

"Berarti.... Dia itu adalah seseorang yang baik?"Tanyaku

"Sangat baik. Dia sudah berusaha berbuat baik meskipun sifat jahatnya terus menang."Jawab Tuan Foregin

Berarti Zaide...

Dia adalah seorang anak yang baik yang sejak dulu terkenal di desanya.

Aku ingat dulu dialah yang menjadi sampul surat kabar saat kematiannya.

Lalu... Bagaimana bisa?

Bagaimana dia bisa hidup kembali?

Difficult Time (Killer And Thief Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang