Corner of The City

13 2 0
                                    

30th June 2016 on 13.49 PM

Aku sedang dalam perjalanan menuju hutan. Kata Corwin, hutan itu penuh darah. Jadi itu adalah Hutan Berdarah.

"Kenapa Anda ingin ke ujung kota?"Tanya supir taksi

"Karena aku... Ingin bertemu temanku disana. Tolong cepat, ya! Aku takut dia segera pergi."Jawabku

"Anda tidak menghubunginya dengan ponsel?"

"Dia tidak punya ponsel. Karena dia berasal dari desa yang jauh. Ponselku juga tertinggal."Jawabku

Pasti ponselku sudah hancur bersama penjara, dan Harry. Tapi ngomong-ngomong bagaimana keadaan orang besar itu?

"Oh... Untung letak Hotel Golden dan ujung kota cukup dekat. Itu di depan sana sudah terlihat."

Aku melihat tulisan 'You leaving Central City' . Dan aku juga melihat hutan berdarahnya.

Mobil taksi ini segera berhenti dan aku melihat argo, kemudian mengangguk dan segera mengambil uang.

"Empat, kan?"Tanyaku

"Ya."

Aku memberikan uangnya pada supir taksi dan segera keluar dari taksi ini.

Tepat di tulisan itu aku diturunkan. Aku segera berlari keluar dari kota dan memasuki hutan lindung yang penuh dengan garis polisi.

Aku tidak bawa apapun kemari. Hanya uang saja. Aku tidak menyangka hutan ini akan gelap sekali. Tapi dengan matahari yang sedikit masuk, itu sudah sedikit membantuku.

"Zaide! Aku tahu kau ada disini! Keluarlah dan bicaralah padaku!"

Bau bangkai sudah menusuk hidungku. Aku tidak percaya aku memasuki daerah pembunuhan yang luar biasa menusuk.

Entah mengapa kasus ini ditutup. Tapi... Aku ingat polisi yang mencari korban justru menghilang dari tempat ini.

Padahal perang ini sudah lama sekali. Hanya saja... Bau amis masih tercium di hutan ini. Sangat amis.

Aku rela masuk ke sini hanya karena aku khawatir dan penasaran apa yang terjadi padanya. Dan aku ingin tahu tentang firasat Corwin yang membingungkan.

Tapi... Aku sudah menemukannya. Aku menemukannya yang berdiri di depanku. Dia membelakangiku di tempat penuh patung binatang yang dilindungi disini.

Tidak kusangka Corwin benar. Zaide memang berada disini.

"Tewaslah kau pendatang baru! Kau tidak bisa berada disini!"

Teriakkan itu langsung membuat dadaku terasa sesak.

A... Apa ini? Kenapa... Kenapa dia bisa melakukan itu?

"Ya. Teruskan. Aku suka ini."

Aku segera memegang dadaku dengan kuat kemudian berjalan mengampirinya yang sudah tidak jauh lagi.

Tiba-tiba ia berbalik dan melihatku. Di... Dia memang masih sama tapi...

Buk...

ARGH!

Bruk...

Dia menendangku dengan cara yang diajarkan John. Memang dia itu... Guru terbaik. Tapi tak sehebat John.

Aku tidak percaya ini.

"Za... Zaide, apa... Apa yang kau lakukan... Di... Di hu-tan i.. Ini?"Tanyaku

"Tidak banyak. Tapi...

"Kau akan segera pergi dari sini."

Aku berdiri dengan perlahan dan rasa sesak ini masih kutahan.

"Kau... Tidak bisa... Melakukan semua itu padaku!"

"Aku bisa tidak melakukan semua itu padamu. Setelah kau menghabisiku hingga musnah."

Aku langsung terdiam setelah mendengarnya. Aku tidak bisa membunuhnya!

"Kenapa? Apa kau takut?"Tanyanya

Aku cukup hanya mengingat alasanku menyelamatkan Zaide. Tapi... Kenapa jadi seperti ini?

"Aku yakin dia masih hidup. Tapi... Jika dia berbuat kasar pada kakak... Jangan pernah sakiti dia. Sebenarnya Zaide ini sangat lemah. Aku takut ketika ia sadar, dia langsung merasakan sakit yang luar biasa.

"Dan janganlah bunuhlah dia. Aku takut... Aku takut jika hidup tanpanya."

John, aku... Aku minta maaf.

Tapi...

Dia sudah keterlaluan pada pencuri kelas atas sepertiku.

Difficult Time (Killer And Thief Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang