Emergency

36 2 1
                                    

22nd June 2016 on 06.22 AM

Tok tok tok...

"Um... Good morning!"

Aku memakai jaket biruku dan memakai topinya. Dan Elma yang sudah memakai perlengkapan menyamarnya langsung membuka pintu.

"Oh... Selamat pagi, Pelayan Derrick! Kau mengantar sarapan itu?"

"Ya! Ini untuk kalian berdua. Pelayan di hotel ini sangat sibuk. Jadi, aku mengambil makanan ini untuk kalian berdua."

"Baiklah. Terima kasih! Kau lucu dengan pakaian itu!"

"Sama-sama. Aku senang menyamar sebagai pelayan hotel pagi ini. Kalau kalian ingin bertemu para pria, mereka ada di kafe bersamaku."

"Ok."

"Nikmati sarapan kalian!"

"Baik!"

Aku menghampiri Elma dan langsung memberiku nampan berisi dua piring roti bakar. Dan dua gelas teh hangat.

"Pakaiannya seperti pelayan hotel di pagi indah ini!"Kata Elma yang disusul tawa kecil

"Haha... Benarkah?"Tanyaku

"Iya! Dia tampak manis seperti semalam. Luka-lukanya mungkin tidak tertutup dengan penampilannya. Tapi dia begitu tampan hari ini."Jawab Elma

Hm... Elma sampai tahu akan luka yang dimilikinya. Aku saja tidak sadar. Dibalik pria lemah sepertinya tersimpan kebaikan dan kemanisan darinya.

Tapi entahlah. Aku yakin dialah pembunuh itu.

Aku meletakkan nampan ini ke meja besar. Dan aku mengambil satu piring roti itu dan duduk dilantai. Kemudian aku mulai memakannya.

"Hm.... Bagaimana perasaan Jay semalam? Aku jadi penasaran."Kata Elma yang ikut mengambil piringnya dan duduk di depanku

"Aku juga tidak tahu. Dan aku juga penasaran sepertimu!"Kataku yang melahap satu potongan roti

"Kalau begitu, ayo temui dia di kafe!"Kata Elma yang langsung melahap rotinya dengan sedikit terburu-buru

"Jangan begitu juga makannya, Tifanny!"Kataku yang melihat Elma

"Ya maaf. Hehe..."

15 menit kemudian....

Tap tap tap tap tap....

"Ah... Aku kenyang!"Kata Elma yang berjalan bersamaku di koridor hotel ini

"Kau kenyang, huh? Aku saja masih lapar."Kataku

"Perhatian untuk orang-orang yang ada disini. Aku Larry dari kamar 4E, memberitahukan bahwa seorang koki telah dibunuh lima menit yang lalu. Diharapkan kalian semua tidak ada yang keluar dari hotel sampai pembunuhnya ditemukan. Terima kasih."

"Kau dengar itu? Ayo kita ke bawah!"Kataku yang langsung berlari menuju lift bersama Elma

"Jangan terburu-buru, para gadis."

Terdengar suara seorang laki-laki yang membuat kami berhenti berlari. Elma menengok ke belakang diikuti aku.

"Pe... Pelayan Derrick, ada apa?"Tanya Elma

"Derrick?!"Tanyaku yang kaget setelah melihat orang itu

"Kemarilah, Tuan Putri. Aku ingin bicara sesuatu padamu."Kata Derrick yang membuat Elma bingung

"Kesanalah, El. Aku akan ke bawah untuk mencari Cody dan Jay sekaligus ikut melihat kasus dibawah."Kataku

"Ok."

Elma dan aku berlari ke arah yang berlawanan dan aku langsung sampai di lift dan masuk ke dalamnya.

Lift pun tertutup dan aku menekan tombol 1.

"Pembunuhan terjadi di Hotel Serevia. Polisi sudah menuju kesana dan mereka pikir pembunuh asal Desa Grenisa, Zaide Lord yang membunuh koki terkenal di kota ini."

Deg...

A... Apa?!

Ja... Jadi aku benar?

Aku langsung menengok ke sumber suara. Ternyata itu adalah televisi kecil.

"Zaide Lord atau yang biasa kita kenal sebagai Pembunuh 100 Jiwa ini kabur sejak semalam dari penjara khusus penjahat hebat. Diduga, ia kabur bersama grup pencuri, The Central Villains pada tanggal 21 Juni 2016."

"Polisi sudah berkeliaran di kota untuk menangkap The Cental Villains beserta Zaide Lord. Kemungkinan mereka ada di Hotel Serevia."

Celaka!

Ting...

Aku keluar dari lift dan berlari menuju kasus itu terjadi aku ingin mencari Cody dan Jay sebelum mereka tertangkap.

Cody, Jay! Kalian harus sembunyi!

Difficult Time (Killer And Thief Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang