Visit The Killer

18 1 0
                                    

1 minggu kemudian.....

30th June 2016 on 10.23 AM

Pip....

Pip....

Pip....

Suasana hening terjadi disini. Aku melihat John yang berdiri sambil mengelus tangan pucat dari kakaknya yang terbaring di ranjang rumah sakit. Dan aku hanya berdiri di sampingnya, mengkhawatirkan kondisi Zaide yang sampai saat ini belum pulih juga.

"Terima kasih sudah mengantarku kesini, kak. Aku senang bisa melihatnya lagi."Kata John pelan

"Sama-sama. Sejujurnya aku sudah sering melihatnya. Setiap hari sejak aku tahu nama rumah sakit ini, aku selalu saja melihat keadaannya."Kataku yang kemudian tersenyum pada John

"Oh... Aku sangat senang saat kakak membawaku kesini. Tapi... Apa dia sudah pernah terbangun?"Tanya John

"Aku tidak tahu. Tapi pasti sudah. Kenapa kau bertanya?"Tanyaku

"Aku tidak yakin. Aku takut mimpi panjangnya bisa membuatnya tak terbangun lagi. Kadang ia baru terbangun seminggu kemudian."Jawabnya

"Oh... I'm sorry to hear that. Aku bisa mengerti keadaannya sekarang."Kataku yang kemudian kembali memandang Zaide

"Tidak masalah. Aku tahu dia adalah kakakku yang cukup lemah. Aku bisa mengerti bagaimana hidupnya. Tapi pastinya... Hidupnya di dunia ini hanya sebentar saja."Kata John

"Oh... Apa kalian berdua selalu bersama?"Tanyaku

"Tidak juga. Terakhir kali aku bertemu dengannya, dia marah padaku. Dia sempat memukulku karena masalah itu. Aku memang bersalah. Dan itu membuatnya sangat marah hingga ia bilang kita tidak pernah bertemu lagi sampai waktunya habis."Jawabnya

"Kuharap kalian bisa kembali bersama. Aku sangat mengharapkan kalian selalu bersama."Kataku

"Terima kasih, kak. Aku sangat ingin itu terjadi. Apalagi Kay yang sejak seminggu yang lalu dikabarkan khawatir padanya. Kita yang dekat dengannya saja khawatir. Apalagi yang jauh."Kata John

"Ya. Kau benar. Aku sungguh kasihan pada temanmu itu. Ku harap dia bisa tersenyum lagi setelah ia kembali melihat Zaide yang sudah kembali."Kataku kemudian tersenyum pada John

"Hm... Bisakah kita duduk? Aku ingin mendengar tentang perang itu."Kata John yang kemudian menarik tanganku menuju sofa kecil

"Ok."

Aku segera duduk di sebelah John dan mulai menceritakan perang itu.

"Dulu di kota ini, terdapat hutan yang luas. Hutan itu adalah hutan lindung bagi hewan dan tumbuhan. Entah berasal dari mana orang jahat muncul menghabisi hutan itu. Mereka membunuh hewan yang terancam punah dan menebang sebagian pohon.

"Ayah memang sempat pergi bersama temannya untuk melawan penjahat itu. Karena kebetulan ayahku itu adalah seorang pelindung hutan di kota ini.

"Setelah sekitar seminggu tidak ada kabar dari ayah. Ayah juga tidak kembali. Ibu memutuskan untuk mencari ayah dan aku tinggal sendiri. Setalah itu... Keduanya tak kunjung kembali, dan mereka dikabarkan tewas akibat orang jahat itu.

"Perang itu dinamai Perang Hutan Lindung. Tapi sekarang hutan itu menjadi Hutan Berdarah karena masih ada darah dan beberapa mayat yang belum ditemukan di hutan itu."Ceritaku

AARRRRGGGHHHH!!!!!!!

Aku melihat ke asal suara dan melihat Zaide yang terlihat kesakitan disana.

"Zaide!"

John segera mengambil tindakan dengan menghampiri kakaknya itu. Aku pun segera mengikutinya.

Hosh... Hosh... Hosh...

Aku segera melihatnya yang bernapas dengan beratnya. Napasnya terdengar tidak teratur.

Brak....

Pintu ruangan ini terbuka dan dua orang dokter masuk ke ruangan ini.

"Kalian berdua keluarlah!"

Kami mengangguk dan segera keluar.

Ini bukan yang pertama kalinya aku melihatnya yang benar-benar lemah dan kesakitan seperti itu.

"Kakak, kita langsung pulang saja, ya."Kata John

"Baiklah."

Ini memang sangat singkat. Tapi mau bagaimana lagi?

Ini benar-benar singkat.

Difficult Time (Killer And Thief Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang