Straight to You

13 2 0
                                    

22nd June 2016 on 23.17 PM

"Tuan, bisakah aku pergi?"Tanyaku

"Kemana?"

"Aku ingin..."

"Jangan katakan apapun pada mereka. Aku akan bahagia ketika mereka tak khawatir padaku."

"Aku ingin pergi sendiri."Jawabku

"Jangan pernah sendirian, kawan kecilku. Aku takut kau dibunuh olehnya. Kau bilang sendiri jika... Zaide akan membunuhmu, kan?"Tanya Tuan Foregin

"Aku bisa menjaga diriku, Tuan. Aku akan baik-baik saja."Jawabku

"Hmm... Baiklah. Aku mengizinkanmu. Jangan terlalu lama, ya."Kata Tuan Foregin

"Baiklah."

Aku segera pergi keluar dari aula.

"Tunggu!"

Aku menengok dan Tuan Foregin menghampiriku kemudian memberiku kartu namanya.

"Hubungi aku ketika kau ingin dijemput. Siapa tahu saja pemeriksaannya sudah selesai."Kata Tuan Foregin

Aku menerima kartu namanya dan tersenyum.

"Terima kasih, Tuan."

"Hati-hati, Aintzane."

Aku segera pergi dan mencari taksi yang akan membawaku pergi.

Sudah lama aku terdiam di aula. Teringatlah aku pada sosok berambut pirang itu.

Sejak awal aku sudah khawatir padanya. Dan aku ingin bersahabat dengannya.

Namun... Cinta melewati batas itu.

Jujur... Aku begitu mencintainya.

Perasaan ini memang seharusnya tidak ada padaku yang berperan sebagai seorang penjahat.

Tapi apa daya? Cinta berlaku bagi semua manusia. Itu tak dapat ditolak, bahkan ditiadakan.

"Berhenti!"

Satu taksi berhasil kuhentikan. Aku masuk ke dalam taksi dan mengatakan tujuanku.

"Penjara Central. Yang cepat!"

"Baiklah, Nona."

I'll come to you, dear my friend. I hope you still alive.

BRRAAAKKK.....

"Aku bangga pada para petugasku. Mereka berhasil membawa seseorang yang kejam sepertimu."

"Harry! Kau selalu saja begitu. Tapi jangan padanya! Kami memanglah penjahat lama. Tapi jangan pernah keras dengan para penjahat baru!"

"Hmp... Kau ini penjahat yang pemberani, Magan Aintzane. Kau tahu dia siapa? Dia seorang penjahat... Yang selalu kuimpikan berada di penjara ini. Aku sudah siapkan ini dengan spesial untuknya.

"Pagi-pagi kau sudah berteriak saja padaku. Suaramu itu sudah 'merdu'. Merusak dunia! Kau bisa menghancurkan penjara ini dengan suara burukmu itu. Kau perlu tahu bahwa dia seorang penjahat yang kejam. Dan aku tidak akan melepaskannya hingga ia mati."

*********

"Namamu Za... Zaide Lord?"

"Zaide Lord? Dari mana kau tahu itu?"

"Sel nomor 4359, bukan? Ya. Namanya Zaide Lord."

"Tolong bukakan pintu ini untukku, Magan. Aku tidak bisa berada disini terus! Orang aneh itu akan membiarkanku sampai mati. Aku memang punya keluarga yang hebat. Tapi aku tidak bisa meninggalkan mereka!"

"Memang inilah tujuanku datang padamu, Zaide. Aku ingin... Membebaskanmu."

"Aku tidak jadi ingin dibebaskan. Aku baru ingat mimpi buruk itu msngincarku lagi."

"Tapi... Zaide..."

"CUKUP!!! Aku tidak bisa menahannya lagi, Magan!!"

AAARRGGHH!!!

Aku melihat dompetku yang tanpa disadari kupegang sejak tadi.

Dompet hitam polos yang cocok dengan pesta ini... Adalah pemberian Zaide yang tak bisa kusangka-sangka. Apalagi uangnya hasil curian.

Huft...

"Sepertinya Nona sedang banyak pikiran malam ini. Ceritakan saja apa yang terjadi."Kata Supir Taksi

"Hm... Aku baik-baik saja, kok."Kataku

"Saya yakin Nona yang cantik ini ingin menjenguk seseorang dibalik jeruji malam ini. Siapa?"Tanyanya lagi

"Anda kenal Zaide Lord, kan?"Tanyaku

"Saya sering mendengarnya di radio. Mengapa?"Tanyanya

"Dialah yang ingin kujenguk."Jawabku

"Jadi Nona mengenal Zaide Lord?"Tanyanya

"Ya."

"Tunggu! Anda serius, Nona? Anda benar-benar mengenal pembunuh itu?"

"Sudah kubilang ya, tetap saja ya."Kataku yakin

Difficult Time (Killer And Thief Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang