TigapuluhSatu

98.7K 5.3K 235
                                    

Rere's POV

Satu kata untuk menggambarkan perasaanku hari ini.

Sempurna.

Tidak berhenti aku menebar senyumku hari ini selepas janji suci yang aku dan suamiku ucapkan di depan puluhan orang dan juga di depan Tuhan.

Bahkan aku tidak lelah menyalami ratusan bahkan ribuan tamu undangan yang menyelamati kami dan ikut berbahagia dengan kami malam ini.

"Kamu yakin gak capek?" Tanya Alvero berbisik padaku.

"Gak. Aku masih sangat bertenaga." Jawabku sambil menebar senyuman.

"Bertenaga buat malam pertama juga, dong?" Alvero menaik turunkan alisnya, menggodaku.

Wajahku memerah.

"No! Emang kamu mau malam pertama di pesawat?!" Tanyaku.

Selepas pesta ini, kami memang akan segera lepas landas ke Korea Selatan selama 10 hari.

Honeymoon? Sepertinya lebih bisa dibilang Babymoon berhubung kami juga membawa Alle bersama kami.

Ngomong-ngomong Alle, kemana bidadariku itu? Aku tidak melihatnya setelah pesta dimulai.

"Apa kamu liat Alle?" Aku bertanya pada Alvero yang dijawab dengan gelengan.

"Mungkin sama Mommy?"

Aku menunjuk kearah Mommy yang sedang berbincanh dengan teman-teman arisannya, Mama juga ada disana, dan tidak terlihat Alle disana.

"Atau mungkin sama Daddy?" Alvero bergidik mengganti asumsinya.

Aku mengedarkan pandanganku dan menemukan Daddy yang sepertinya sedang sibuk memperkenalkan Papa ke rekan-rekan bisnisnya. Dan sekali lagi, Alle tidak ada.

"Kemana Alle?" Kali ini Alvero mengernyit. "Astaga! Apa Alle sama Peter?! Wah bisa di ajarin mesum sama itu orang!!" Seru Alvero sedikit panik.

Aku tertawa melihat seberapa protektif Alvero terhadap Alle. Maksudku protektif, Alvero hanya protektif terhadap kedekatan Alle dan Kenneth.

"Kamu jahat banget sih? Memangnya kenapa sih kalau Alle mainnya sama Kenneth?" Tanyaku, Alvero mencibir.

"Bahaya, Re. Kami tahu kan kalau Peter itu mesum?"

Aku menggeleng. "Gak, aku gak tahu. Karena Peter gak pernah mesum di depan aku. Yang aku tahu malah kamu yang mulai mesum." Aku terkekeh melihat Alvero mencubit pipiku dengan gemas.

"Aku kan mesumnya sekali-sekali." Bela Alvero.

"Sekali tapi gak ngenal tempat." Sindirku.

"Gak apa-apa dong... kan sekarang udah legal." Tangannya melingkar di pinggangku yang masih tertutup gaun, nyaris mengenai bokongku.

Tuhkan gak kenal tempat!!

"Ehem!!" Dehaman Suara Berat yang ku kenal sebagai suara Peter terdengar di belakangku.

Astaga, wajahku pasti memerah.

"Masih di pesta, Bro... gak sabar banget sih mau pegang-pegang?" Sindir Peter mengena ke diriku. Sedangkan Alvero hanya menyunggingkan senyumnya, dan menjabat tangan Peter lalu saling menarik dan berpelukan singkat.

"Ketularan Virus mesum lo." Alvero membela diri.

"Set, virus mesum gue mah gak berbahaya, gak menular. Emang dasarnya lo aja yang mesum!" Ejek Peter. "Tuh buktinya ekor lo udah 5 tahun. Gak beda jauh sama anak gue."

Mereka tertawa, sedangkan aku hanya meringis memikirkan kenyataan kalau akulah yang menggoda Alvero malam itu hingga menghasilkan Alle.

"Eh, lo liat anak gue gak?" Alvero teringat mengenai Alle yang mendadak tidak terlihat.

Fated! [#DMS 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang