1

144K 5.2K 196
                                    

Alexa POV

"Alexa wake up! Bantu mom di dapur."

"Ya mom! Tunggu sebentar." Aku terbangun karena suara teriakan mom ku dari luar kamarku. Aku segera ke kamar mandi untuk mencuci muka juga menggosok gigi. Setelah itu aku menghampiri momku yang sedang memasak cream soup untuk sarapan pagi ini.

"Alexa, bisakah kau bangun tanpa harus menungguku berteriak membangunkanmu? Kau sudah 15 tahun sekarang, belajarlah untuk mandiri."

"Mom kan tahu kalau aku tidur larut karena mengerjakan pekerjaanku, jadi mengertilah mom keadaan putrimu ini." Kebiasaan burukku, aku selalu tidur larut karena memikirkan pekerjaanku, ya pekerjaan turun menurun sebagai secret agent di FBI.

Aku menjadi secret agent sejak umurku 10 tahun, karena bakatku para petinggi FBI merasa terpukau dengan keahlianku memecahkan suatu masalah dalam hitungan menit saja dan pastinya aku dapat menyelesaikan kasus dengan sangat cepat. Selain itu aku pandai bermain senjata dan selalu tepat sasaran. Aku sudah menyelesaikan ratusan atau mungkin ribuan kasus selama aku menjadi secret agent. Aku adalah agent termuda dan terbaik di FBI. Bakatku ini menurun dari dadku, dia adalah special agent di FBI.

"Sebenarnya mom kurang suka putri mom yang cantik ini melakukan pekerjaan yang berbahaya seperti itu. Kau seharusnya menjadi seorang model bukannya menjadi agent." Ucap mom sambil berkutat didapur.

"Oh mom yang benar saja, aku tidak mungkin menjadi model. Tenang saja mom, mom tidak usah khawatir aku akan menjaga diriku dengan baik."

Selesainya aku membantu momku di dapur aku kembali lagi masuk kedalam kamarku bersiap untuk berangkat sekolah, karena hari ini adalah hari pertamaku menjadi salah satu murid Senior high School. Ya aku baru lulus Junior High School, dan sekarang saatnya aku masuk Senior High School.

Setelah mandi, aku memilih untuk memakai ripped skinny jeans navy blue favoriteku, kaus putih tak berlengan bertuliskan bad girl dan jaket kulit hitam kesayanganku, tak lupa aku memakai sedikit bedak bayi agar wajahku sedikit lembab dan juga sneakers putihku.

Aku sangat suka style yang simple, dan aku sangat tidak suka make up. Tapi bukan berarti aku tidak merawat diriku, aku tetap merawat diriku sebagai perempuan, walaupun tidak seperti perempuan diluar sana yang kalau bisa mereka akan pergi ke salon setiap hari. Tidak lupa juga aku menyelipkan handgun 9mm di saku jeansku. Untuk berjaga-jaga kalau ada misi mendadak, walaupun memang selalu seperti itu. Misi mendadak setiap saat, membuatku harus siap setiap waktu. Aku juga memakai jam tangan, ini bukan jam biasa ini jam tangan khusus agent.

Setelah merasa tidak ada yang kurang aku langsung turun lagi untuk sarapan bersama mom dan dad ku. Aku duduk berhadapan dengan dad ku, dia menatapku dengan tajam. Aku menatapnya sambil mengerutkan alisku.

"Alexa jangan sampai identitasmu sebagai secret agent FBI terbongkar apalagi kau telah banyak melawan bos-bos mafia, mereka pasti tidak akan tinggal diam dan akan membalaskan dendamnya kapan saja. Berhati-hatilah. Mereka bisa saja orang terdekat mu."

"Ya dad, aku sudah tahu resikonya dan aku akan selalu berhati-hati. Jadi dad tenang saja." Ucapku sambil memakan cream soup yang tadi mom dan aku buat.

Kadang aku merasa khawatir bila ada yang mengetahui identitasku sebagai secret agent FBI, walaupun selama ini belum pernah ada yang tau siapa aku sebenarnya. Aku hanya takut akan ada yang melakukan penyerangan kerumahku atau kesekolahku, dan mereka akan menyakiti kaluarga ku ataupun teman-temanku disaat aku tidak berada disana. Untung saja dirumah dad sudah membuat sebuah bunker untuk berjaga-jaga jika ada yang menyerang rumah kami. Dan yang mengetahuinya hanya anggota keluargaku.

"Kau bawa handgun mu kan?"

"Tentu saja dad. Dad kan tau tugas bisa datang kapan pun."

"Apa kau sudah mengisi pelurunya?"

"Sudah dad. Kenapa dad selalu bertanya itu, seperti aku baru saja menjadi secret agent. Aku sudah sangat berpengalaman."

"Ingat jangan aktifkan handgun itu, atau bokongmu akan tertembak. Lagi." Ucap dad sambil menahan tawanya.

"Ya aku mengerti, dan bisakah kau berhenti membicarakan bokongku? Itu sangat tidak lucu dad. Aku malas mengingat kejadian itu." Ucapku malas. Ya aku pernah mengalami kejadian itu. Saat itu aku baru menjadi secret agent dan aku lupa menon-aktifkan hand gun ku, akhirnya terjadilah insiden yang sangat memalukan yaitu bokongku tertembak. Aku tidak bisa duduk dan tidur terlentang selama 2 bulan lebih, karena bokongku yang sangat sakit.

"Bagiku itu lucu, sweetheart." kini dad tidak bisa menahan tawanya, dan akhirnya ia mentertawaiku.

"Uhh dad stop it! This isn't funny." Ucapku sambil memutar kedua bola mataku.

"Jangan dengarkan dad mu sayang, kejadian itu cukup membuatku serangan jantung saat aku mendengarnya waktu itu." Ucap mom sambil menatap sinis dad.

"Oh iya mom, kapan Jason pulang? Aku mulai merindukannya." Ucapku. Jason Julian Burner adalah adik kecilku yang baru berumur 4 tahun dan dia saudaraku satu-satunya, dia sedang berlibur dirumah aunty ku di Paris.

"3 hari lagi ia akan pulang sayang. Kau tau, kemarin dia menelpon dan dia bilang juga merindukanmu, dia merindukan menjahilimu." Ucap mom yang awalnya membuatku senang menjadi agak sedikit kesal. Ya Jason sangat jahil kepadaku.

"Ya dia sangat jahil seperti dad."

"Hey dad tidak begitu." ucap dad membela diri.

"Sudahlah dad jangan mengelak."

Setelah selesai sarapan aku bangkit dari tempat duduk ku dan berpamitan dengan mom dan dad.

"Mom, dad aku pergi dulu yaa."

"Iya sayang hati-hati. Jangan mengebut." ucap mom.

"Itu pasti mom. Mom tenang saja."

"Jangan sampai identitasmu terbongkar. Ingat itu." Ucap dad sambil menatapku serius.

"Aye,aye captain!" ucapku sambil member hormat. Dad dan mom hanya tertawa.

Aku segera mengambil kunci motorku dan bergegas keluar memanaskan motorku sebentar. Aku memakai motor ducati putih kesayanganku ini (On mulmed), aku sangat suka motor ber-cc tinggi dan berbody besar karena menurutku itu sangat keren. Walaupun awalnya mom tidak setuju, karena aku seorang perempuan, namun aku berhasil meyakinkan mom. Setelah mesin motorku cukup panas, aku segera berangkat ke sekolah.

*******

INI CERITA PERTAMA GUE MAAF KALO CERITANYA KURANG SERU DAN BANYAK TYPO DAN BEBERAPA PART DIPRIVATE DEMI KEAMANAN CERITA

JANGAN LUPA VOTENYA SAMA COMMENTNYA YAA!!! KEEP READING

Unexpected Girl [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang