6

38.4K 2.3K 21
                                    

Author POV

Sudah 1 bulan lebih, hampir genap 2 bulan Alexa tidak mengikuti misi apapun, tugas-tugasnya sudah hampir selesai.

Bel berbunyi waktunya istirahat Alexa pergi kekantin menemui teman-temannya.

Saat masuk kedalam kantin ia melihat seorang gadis yang tampak asing menatap Clarine dan teman-temannya yang sedang melewatinya, dengan tatapan seperti memancarkan kemarahan yang sangat luar biasa. Bukan kemarahan tapi kebencian. Clarine dan teman-temannya bergidik ngeri melihatnya, dan mereka langsung pergi.

Alexa bertanya-tanya didalam hati siapa gadis itu, dia memutuskan untuk menghampiri teman-temannya.

"Hi guys" ucap Alexa sambil duduk.

"Hi Alex, kenapa lama sekali?" ucap Hailey.

"Aku tadi pergi keperpus dulu." jawab Alexa.

"Kau ini rajin sekali ke perpus, aku saja tidak pernah." ucap Jacob.

"Belajar saja tidak, bagaimana kau ingin ke perpus." ucap Dylan.

"Hm...guys apa kalian tau gadis yang duduk dipojok sana? Dia baru terlihat disini, apa dia anak baru?" ucap Alexa membuat semua temannya menoleh kearah yang Alexa tunjuk.

"Oh dia itu Jane Stefany Brooke, dia senior kalian sama sepertiku dan Jacob. Dia bukan anak baru." ucap Dylan.

"Kenapa dia menatap Clarine seperti benci sekali? Sepertinya dia sangat pendiam."

"Jadi begini, Jane itu mempunyai saudari kembar bernama Hallen dia itu punya penyakit yang sangat parah dan sangat mudah sakit. Maksudku penyakitnya mudah sekali kambuh. Pada saat awal masuk kelas 10 dulu Clarine dan teman-temannya sering mengganggu Hallen, sampai-sampai penyakit Hallen sering kambuh dan bertambah parah dan akhirnya Hallen tidak bersekolah lagi. Mungkin alasan Jane baru masuk sekolah karena dia menjaga adiknya itu. Tapi tidak hanya Clarine yang sering mengganggu Jane atau Hallen, anak-anak yang lain juga sering mengganggu mereka atau malah menjauhi mereka, karena terkadang Hallen bersikap aneh." jelas Dylan panjang lebar.

"Penyakit apa? Aneh bagaimana maksudmu?" ucap Hailey.

"Aku tidak tau pasti penyakit apa. Aneh kadang dia senyum-senyum sendiri, kadang dia menangis. Yang aku dengar semenjak Hallen mendapat penyakit yang sangat parah itu dia mulai frustasi, itu sebabnya dia suka menangis atau tertawa sendiri. Mungkin mempengaruhi kejiwaannya." jelas Dylan lagi.

Alexa hanya menganggukan kepalanya sambil berpikir 'separah itukah penyakitnya?'

"Guys aku punya berita baik untuk kalian" ucap Avery.

"Apa itu Ave?" ucap Amy.

"Aku dan Dylan sudah resmi berpacaran kemarin." ucap Avery dengan senyum yang lebar sambil menggandeng tangan Dylan.

"Wow selamat untuk kalian." ucap Amy dan Hailey berbarengan.

"Congratulations brother!" ucap Jacob sambil memeluk Dylan dengan gaya memeluk laki-laki tentunya.

"Selamat untuk kalian berdua! Ave kurasa kau harus berhati-hati dengan macan berkuku pink yang suka merengek pada Dylan. Kau harus menjaganya Dylan." ucap Alexa sambil menyuapkan yougurt kemulutnya.

"Siapa macan berkuku pink?" tanya Amy.

"Siapa lagi kalau bukan Clarine dan teman-temannya itu." ucapan Alexa membuat semua teman-temannya tertawa terbahak-bahak.

Moment seperti ini terkadang yang suka dilewatkan oleh Alexa. Tertawa, bercanda, salinga mengejek satu sama lain, tapi karena pekerjaannya moment itu sering ia tinggalkan.

Unexpected Girl [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang