Alexa pun langsung mengejarnya, diikuti dengan yang lain.
Pria itu melewati pintu belakang yang menembus ke gang kecil di belakang bar. Namun, gang itu diberi pembatas tinggi. Tanpa pikir panjang ia langsung memanjat pagar pembatas dengan sangat cepat.
"What?! Oh c'mon!" Keluh Sam saat pria itu mulai memanjat. Sam paling benci yang namanya memanjat pagar pembatas, karena ia pernah tersangkut di pagar pembatas dengan keadaan terbalik selama hampir 2 jam.
Alexa pun juga langsung memanjat pagar itu juga dengan sangat cepat.
Setelah turun pria itu pun berlari mencoba keluar dari gang kecil tersebut, agar tidak tertangkap oleh Alexa. Namun tanpa sepengetahuannya dari arah berlawanan Gray berlari dan langsung menangkapnya.
"Good job." Ucap Alexa.
"I think you're behind me." ucap Sam bingung.
"I'm not stupid."
"Like you." Jawab Gray sambil melipat kedua tangannya di dada dan tertawa kecil.
Alexa pun langsung menghampiri pria itu yang masih tersungkur ditanah.
"You'll never get away from me Shaw. Even you try harder." Ucap Alexa.
"What do you want?" Tanyanya.
"I want you to give me information about this place. And this man." Jawab Alexa sambil memberikan nama sebuah lokasi dan sebuah foto.
"Aku tidak kenal pria itu." Ucap Shaw dengan wajah tengilnya.
"Dan kenapa kau berpikir kalau aku akan memberikan informasi itu kepadamu?" Lanjutnya masih dengan ekspresi yang sama.
Alexa tersenyum miring, dan mulai mendekati wajah Shaw perlahan.
"Because if you don't. Aku akan memberi tahu bahwa kau memulai bisnismu kembali pada pemerintah Italy, juga pada Interpol dan hidupmu akan hancur dalam sekejap. How about that?" Alexa menekan setiap kata yang ia ucapkan.
Wajah Shaw pun langsung berubah seketika, menjadi pucat dan berkeringat. Ia bingung apa yang harus ia lakukan.
"Fine. Itu karena aku terpaksa melakukan ini." Jawaban Shaw membuat Alexa sangat puas.
#InAnotherPlace
Siang ini cukup ramai, tentu saja karena ini waktunya jam makan siang. Sekumpulan remaja berkumpul di sebuah cafe, tengah sibuk membicarakan sesuatu.
"Apa ada yang dapat kabar dari Alex? Sudah seminggu ini dia menghilang." Tanya Avery.
"Belum. Dia tidak meninggalkan pesan sama sekali. Aku bingung." Ucap Hailey sambil menunjukan ekspresi bingung dan berpikir.
"Aku rasa ia hanya menghilang seperti dulu dan akan kembali muncul secara tiba-tiba." Jawab Jacob asal.
Dengan cepat Dylan memukul kepala Jacob pelan.
"Kalau bicara dipikir dulu. Mungkin saat itu ia lupa mengabari dan kembali. Kalau sekarang tidak kembali bagaimana? Ha? Stupid J.""Tidak bicara salah, bicara salah. Mau kalian tuh apa sih." Ungkap Jacob kesal.
"Lebih baik kau diam J. Karena ocehanmu itu tidak membantu." Ucap Avery.
"Ngomong-ngomong dimana Amy? Kenapa dia tidak muncul?" Lanjutnya.
"Ia mengirim pesan, bahwa ada acara keluarga mendadak jadi dia tidak bisa datang." Jawab Hailey.
"Sudahlah lebih baik kita pulang. Aku lelah." Usul Dylan, dijawab anggukan oleh semua temannya.
Diperjalanan Avery masih termenung. Memikirkan apa yang terjadi sebenarnya pada Alexa. Disisi lain pun Dylan juga memikirkannya. Sehingga suasana didalam mobil sangatlah sunyi. Hanya ada suara radio yang diputar pelan. Tak sadar mereka sudah sampai dirumah Avery.
Setelah mengantar Avery pulang, Dylan pun langsung menuju kerumahnya. Tak butuh waktu lama ia sampai dirumah lalu memakirkan mobilnya.
"I'm home!!" Ucap Dylan saat membuka pintu rumahnya.
"Hey honey you're home. You wanna eat?" Sahut Mrs. Henney dari arah dapur.
"No mom, thanks. I'm going to shower and take a rest." Jawabnya langsung menuju kamarnya di atas.
Setelah mandi dan merasa segar, Dylan pun menghempaskan tubuhnya ke kasur. Lalu mengambil handphonenya.
Ia membukan galery dan melihat-lihat foto teman-temannya, satu persatu. Ia tersenyum melihat tingkah konyol yang dilakukan teman-temannya, tidak ada satupun foto yang tampak normal. Yang ada hanya tawaan dan duckface yang ditunjukan.
Namun, wajah Dylan berubah setelah melihat satu foto. Foto itu adalah foto Alexa, yang menutupi sebagian wajahnya dengan scarf milik Avery saat Dylan hendak mengambil fotonya yang tengah serius mengerjakan sesuatu dan menyisakan matanya saja yang menatap ke kamera.
"Tatapan itu....." ungkapnya dalam hati dan membuatnya bangkit dari posisinya.
"Tatapan itu sama persis dengan tatapan gadis yang melawan para perampok di cafe waktu itu. Tapi apa mungkin itu Alex?" Umpatnya sendiri dalam hati. Ia benar-benar tak percaya, dengan apa yang baru saja ia lihat. Tatapan itu adalah tatapan Alexa. Tapi apakah itu benar? Itu masih terngiang di dalam pikirannya.
#Skip
Sekarang Alexa sedang dalam perjalanan ke tempat kemungkinan JB berada. Menurut informasi Shaw dan anak buahnya, JB terlihat memasuki deretan gedung tua di daerah selatan Italy.
Saat mereka sampai, mereka langsung mengambil peralatan dan senjata yang dibutuhkan. Seperti biasa, Connor tetap di dalam mobil untuk menuntun arah mereka.
Mereka membawa senapan otomatis, pistol 9mm, gas, bom, pisau. Everything they need. Setelah semua lengkap mereka pun memasuki gedung tersebut.
Setelah memasuki gedung tampak penjagaan yang tidak terlalu ketat. Ada yang aneh? Namun mereka terus bergerak.
"Alex, can you hear me? Ada 5 penjaga tepat diujung lorong di depan kalian." Tanya Connor dari seberang melalui alat komunikasi yang ada ditelinga Alexa.
"Ok, copy that." Jawab Alex sambil mempercepat langkahnya dan mencondongkan senjatanya kedepan bersiap untuk menyerang.
Saat berada diujung lorong Alexa pun memberi isyarat kepada Gray dan Sam, bahwa ada 2 penjaga di lorong sebelah kanan dan 3 di sebelah kiri mereka.
Tanpa waktu lama 'Dorr Dorr Dorr' suara tembakan Alexa dan Gray terdengar bersamaan dan 5 penjaga itu pun dilumpuhkan.
"Alex ikuti lorong di sebelah kirimu." Ucap Connor memberi arah. Mereka pun langsung pergi menelusuri lorong tersebut dan sampai di sebuah ruangan besar seperti ballroom yang sangat luas dan terdapat barang-barang rusak tak terpakai.
Namun wajah Alexa berubah curiga. 'Kenapa tidak ada penjaga satupun disini?' batinnya.
******
THANKS YANG MAU NUNGGUIN UPDATE 😊😊😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected Girl [Completed]
AksiSeorang gadis yang berprofesi sebagai secret agent FBI melawan mafia yang ingin balas dendam dengannya. Apa yang akan dilakukannya? Apakah dia berhasil melawannya? Apakah semuanya bisa kembali seperti semula? Higest rank in Action #2 C...