34

22.4K 1.3K 56
                                        

Alexa, Gray, Sam, Connor dan beberapa agent lainnya berada di markas besar FBI di Chicago.

Alexa sedang berada di ruang senjata di dalam cabin pesawat untuk melengkapi dan merapihkan senjatanya.

"Ms. Burner" panggil seorang agent bernama Ryan.

"Yes?"

"Kita harus berkumpul di ruang rapat sekarang."

"Baiklah, tunggu sebentar." setelah menaruh senjata yang terakhir, Alexa langsung keluar menuju ruang rapat.

Mereka sedang berjalan di lorong.

"Bagaimana keadaan mom dan adikku?" tanya Alexa pada Ryan yang mengurus keamanan keluarga Alexa.

"Mereka baik-baik saja. Penjaga berada diseluruh sudut safe house selama 24 jam. Jadi kau tidak usah khawatir."

"How about my dad?"

"Dia dipesawat menuju Spanyol sekarang. Untuk menyusul ibu dan adikmu."

"Baiklah. Terima kasih sudah membantuku."

"Urwell."

Sudah hampir seminggu semenjak kejadian kemarin. Mrs. Burner dan Jason sudah aman di safe house. Dan hari ini Mr. Burner menyusul mereka untuk menjaga istri dan anaknya sekaligus berlindung.

Tak selang lama kemudian mereka sampai di dalam ruang rapat, yang memiliki layar digital yang besar. Mr. Andrew pun langsung membuka pembicaraan.

"Kita sudah mulai harus memburu JB (John Braker) dalam keadaan hidup ataupun mati, karena ia sudah mulai berbahaya."

"Apakah kita sudah tahu dimana lokasi terakhir ia terlihat?" tanya Sam.

"Ia terakhir terlihat di Rusia." jawab Connor.

Alexa hanya terdiam dan menyimak apa yang sedang dibicarakan. Tetapi dalam hatinya ia sangatlah ingin untuk membunuh JB yang sudah membahayakan keluarganya.

"Dan menurut informasi yang kita dapat, ia sekarang berada di Italy untuk melakukan transaksi. Dan ia akan meninggalkan Italy besok pada pukul 7pm." lanjut Mr. Andrew.

"When we start?" yang awalnya Alexa hanya menyimak akhirnya ia buka suara.

"Tonight." jawab Mr. Andrew

"Good." Alexa langsung membalikan badannya dan melangkah keluar ruangan. Namun tiba-tiba....

"Halo Wolf" Alexa langsung memberhentikan langkahnya.

"How you doin? I hope you fine cause I have little surprised for you." Alexa pun akhirnya membalikan tubuhnya dan perlahan melangkah kedepan.

"Track him!" ucap Mr. Andrew. Connor pun langsung mengutak-atik komputernya.

"I can't. Sinyalnya berasal dari seluruh dunia." jawab Connor dengan frustasi.

"But especially it's a gift for your father. So lets see..." ucap suara itu lagi, membuat Alexa tersentak kecil.

Tak lama kemudian muncul sebuah video live di layar digital besar yang menampilkan sebuah private jet bernomor ZQ7890 yang sedang mengudara.

"That plane...whose brought my father!!!" ucap Alexa yang terkejut mengetahui bahwa itu pesawat yang ditumpangi ayahnya.

"CONTACT THE PILOT!!!" teriaknya. Belum sempat Connor menghubungi sang pilot, pesawat itu sudah hancur di hantam sebuah roket.

Semua terdiam karena terkejut selama beberapa detik dan seketika.

"NO!" teriak Alexa dengan histeris saat melihat pesawat yang membawa ayahnya hancur berkeping-keping.

Gray pun langsung menahan bobot tubuh Alexa hingga mereka berdua terduduk di lantai.

"No!! Dad. No!" ucap Alexa yang masih sedikit terisak dalam pelukan Gray. Hatinya hancur

"I'm sorry Alex." hanya itu kata-kata yang keluar dari mulut Gray. Ia turut menyesal atas yang terjadi.

Dengan hati yang hancur dan penuh amarah, Alexa menghapus air matanya dan bangkit. Diikuti oleh Gray.

"Where are you going?!" tanya Gray saat Alexa berjalan keluar ruangan, namun Alexa tidak menghiraukannya.

"Alex!"

"Alex! Hey!" panggil Gray sambil berlari menyusul Alexa.

"Alex!" panggilnya lagi sambil menahan tangan Alexa.

"Where the hell you going?!"

"I'm going to catch this bastard! And I'll do it by myself."

"But you can't. You don't have anyplan."

"I don't need a plan. My father is dead. Because we're too long to make a plan." ucap Alexa masih dengan emosi yang masih menggebu.

"And I can't wait until someone else get hurt." lanjutnya. Lalu ia membalikan tubuhnya dan hendak melangkahkan kakinya. Namun, Gray menahannya lagi.

"We're coming with you." ucap Gray, dan dijawab anggukan dari Connor dan Sam yang ternyata sedari tadi sudah berada di belakang Gray.

"So when we start?" tanya Sam.

"Now."

#Onaplane

Mereka pun sekarang berada di pesawat menuju Italy. hanya Alexa, Gray, Sam, dan Connor.

"So bagaimana hasil pelacakan terakhir?" tanya Alexa menghampiri Connor yang sedang mengutak-atik komputernya.

"Tunggu sebentar meretas sistem lalu lintas di Italy agak sulit dari yang kuduga. Give me a minute." jawab Connor.

Alexa sedikit menjauh dari Connor untuk memberinya space.

"Here." ucap Gray sambil memberikan sebuah gelas pada Alexa.

"Minum teh itu selagi hangat. Untuk menenangkan pikiranmu." lanjutnya.

"Alright, Thanks."

"Got it!" ucap Connor, membuat Alexa dan Gray menghampirinya.

"What you got?" tanya Gray. Tak lama Sam pun muncul dari dapur kecil di pesawat dengan membawa sepiring sandwich. Tentu saja dengan mulut yang penuh dengan sandwich.

"Kamera lalu lintas menangkap gambar JB yang mengarah ke sebuah tempat terpencil di daerah Roma. Namun, tidak diketahui lokasi tepatnya dimana, karena setelah blok H tidak ada kamera lalu lintas." jelas Connor.

"Itu mudah aku mempunyai informan di daerah tersebut. Kita akan menemuinya nanti setelah mendarat." ucap Alexa.

****skip****

"This is the place?" tanya Sam saat memberhentikan mobil di depan sebuah bar.

"Yes." jawab Alexa yang duduk di kursi depan mobil sambil menaikan kakinya di dasbor dan memakai kacamata hitamnya.

"Let's go." lanjutnya.

Mereka pun masuk kedalam bar tersebut. Alexa berjalan di depan sementara Sam, Gray dan Connor berada di belakang mereka.

Alexa melepas kacamatanya dan menatap seluruh penjuru ruangan dan ia mendapati laki-laki muda berjenggot tipis sedang bermesraan dengan 2 orang wanita.

"Shaw Gregory" panggil Alexa. Lelaki itu pun langsung melihat ke arah Alexa sesaat dan lari.

**********

KASIH COMMENT KALIAN YAA TENTANG CERITA INI

Unexpected Girl [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang