Part 3 (Kim Ji Won/Bobby)

1.5K 182 8
                                    

'Ayah, jika kau melihatku. Tolong berikan aku jawaban. Aku terlalu muda dan rapuh untuk menjadi orang dewasa. Aku masih tidak tahu jalan. Aku tahu itu sangat menyakitkan untuk terus mengahantam diriku akan sesuatu.
Mungkin sekarang sudah terlambat. Untuk secara bodoh terus mencambuk. Ada terlalu banyak luka yang tak mau menutup.', Bobby (Dikutip dari lirik lagu Fear by Song Mino feat Taeyang)

***

Setiap anak pasti punya kesedihan, kan? Kalaupun dia mengatakan kalau dia baik-baik saja dan menyombongkan kekuatannya. Bahkan itu hanyalah modus untuk menutupi luka hatinya sendiri...

Just Another Girl Part 3
-Kim Ji Won/Bobby-
Happy Rading
---------------------------------

Seorang pria muda tengah menatap pantulan dirinya di cermin. Seragam SMA yang tak rapi namun membuatnya terlihat maskulin. Rambut cepak yang acak-acakan. Kulit yang putih sedikit pucat. Dan mata sipit yang tak henti-hentinya menatap sebuah bayangan di depannya.

'Setiap hari aku mempertaruhkan nyawaku untuk memukul mundur semua lawanku. Tapi lawanku yang sebenarnya selalu berada disisiku dan mengintaiku. Dia bisa menyerangku kapanpun aku lengah. Dan kau tahu- dia- lawanku adalah dirimu yang sekarang ada di depanku...',

Tok... tok....
"Tuan muda... Tuan besar sudah menunggu anda di bawah...", suara teriakan dari luar kamarnya membawanya ke alam nyata.

"Eo. Aku akan segera turun...", jawabnya. Dia- pria muda itu segera menyelesaikan persiapannya. Dia adalah Kim Ji Won atau sering dipanggil Bobby.

Bobby turun ke lantai satu, lebih tepatnya menuju ruang makan. Rumahnya begitu luas dan mewah. Sayang, rumah seindah itu justru terasa seperti neraka bagi Bobby maupun beberapa orang lainnya.

Di meja makan, dilihatnya seorang pria paruh baya sedang menikmati sarapan paginya. Pria yang terlihat gagah dan kharismatik meski usianya sekarang sudah 45 tahun. Ya, pria itu adalah ayah kandungnya, Kim Bum So. Ayah? Aku tidak yakin, apakah Bobby sendiri menganggap pria yang telah tinggal dengan dirinya itu adalah ayahnya.

Bobby bergabung dengan sang ayah. Keduanya bertemu pandang sesaat setelah Bobby duduk di salah satu kursi- yang menghadap langsung pada sang ayah. Meja makan itu panjangnya 3,5 meter- dan segitulah jarak keduanya. Baik Bobby maupun sang ayah masih diam- dan menikmati sarapannya masing-masing.

"Kau masih marah?", tiba-tiba sang ayah memecah gunung es yang sedari tadi menyelimuti mereka. Meskipun sang ayah tak sedang menatapnya dan fokus pada makanannya. Bobby menatap sang ayah sekilas. Kecewa karena sang ayah tak memberinya perhatian sama sekali.

"Kau boleh melakukan semua hal yang kau sukai. Asalkan jangan pernah temui yeoja itu lagi!", glekk... Susah payah Bobby menelan makanannya yang menyangkut di tenggorokan. Bobby menghentikan makannya, menatap sang ayah lekat. Meminta pengulangan dan penjelasan akan apa yang baru saja dikatakannya.

"Aku tak peduli jika kau berkelahi, balapan liar dan sebagainya... Aku hanya ingin agar kau tak menemui wanita itu lagi...", papar sang ayah.

Prangggg.....

Bobby membanting sendoknya. Marah dengan larangan sang ayah. Tanpa berkata sepatah kata pun. Dia segera bangkit dari tempat duduknya dan menyambar tas sekolah yang sedari tadi dipegangi pelayannya.

"Tuan....", pelayan wanita tua itu berusaha mengejar Bobby. Khawatir dengan tuan muda yang sedari kecil telah dirawatnya dan dianggapnya sebagai cucu sendiri.

"Biarkan saja... Nanti dia juga akan kembali normal...", kata Bum So.

"Tapi tuan....", kata wanitia tua itu.

Just Another Girl (Bobby x Kim Sohyun x B.I Fanfiction) [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang