Seorang gadis berkaca mata sedang berjalan mengendap-endap menuju tenda Hanbin. Aman, ketika tak ada seorang pun disana, gadis itu mengambil setangkai mawar merah dari balik jaketnya. Ya, malam ini jam 8 malam- dia akan menyatakan cintanya pada Kim Hanbin, namja yang disukainya sejak lama. Gadis itu baru saja akan kembali ke tendanya, tapi sebuah suara menghentikannya.
"Youngji-ya! Apa yang kau lakukan disini? Inikan wilayah kemah murid laki-laki?", tanya Sohyun ketika melihat sahabatnya, Youngji. Youngji terlonjak kaget. Apakah Sohyun melihat apa yang dilakukannya.
"Lalu kau sendiri ngapain?", Youngji berusaha menutupi kegugupannya dan justru membalik pertanyaan itu untuk Sohyun. Sohyun sedikit terkejut dengan pertanyaan itu.
"Eoh... Aku habis ketemu Kim Hanbin...", Sohyun mengakui alasannya. Kim Hanbin, apa hubungan mereka. Youngji terlihat tak senang, dia cemburu.
"Apa yang kalian bicarakan?", tanya Youngji hati-hati. Agar tak terlalu kentara perasaan cemburunya.
"Oh.. Kami hanya menyelesaikan kesalah pahaman kami, mengenai Lee Hi, pembokingan restaurant, kau ingat waktu di restaurant itu- ternyata Hanbin yang melakukannya. Aku awalnya membencinya, tapi dia kemudian meminta maaf dan menyesal.. Dan juga mengenai balon itu... Ah.. Masalah sudah beres pokoknya...", ada senyum kebahagiaan dibibir Sohyun.
Dia benar-benar senang bisa menyelesaikan perang batinnya terhadap Hanbin- meskipun ada satu hal yang belum diselesaikannya. Dan itu adalah perasaannya. Tapi perasaan Sohyun sudah jauh lebih baik dari sebelumnya. Dia juga sudah mengobrol dengan Hanbin, Hanbin dia tidak terlalu cuek ternyata. Mungkin dia selama ini merasa Hanbin orang yang dingin- karena dia sendiri yang tak pernah mencoba mendekat padanya, bahkan dia sendiri cenderung menghindari Hanbin.
Balon? Sohyun tak pernah bercerita apapun kalau dia punya banyak masalah dengan Hanbin. Youngji tiba-tiba merasa curiga dengan Sohyun. Sepertinya ada hal lain yang disembunyikannya. Tapi masa bodoh buat Youngji. Yang terpenting sekarang adalah menyimpan rapat perasaannya pada Hanbin.
Kringggg... Ponsel Sohyun berbunyi.
"Aku pergi dulu ya, Youngji... Annyeong...", Sohyun menjauh dan mengangkat telepon.
'Aku akan datang ke campingmu. Jam 8 malam, tunggu aku di jembatan dekat jurang...', kata suara di seberang sana.
"Oh, keure. Ittaba (sampai jumpa)...",
"..........",
"Annyeong...", Sohyun menutup telponnya. Ada sedikit senyum yang mengembang di bibirnya. Sementara itu sepasang mata sedang mengawasinya dari jarak yang cukup jauh. Memandang dirinya tak suka.
♥♥♥
Jam 7 malam. Pensi dimulai.
2 orang yeoja tampak menyembunyikan kegelisahan mereka masing-masing. Mereka masing-masing ada janji ingin bertemu dengan seseorang. Tapi suasanya sedang kurang mendukung, mereka bingung bagaimana caranya untuk keluar dari pensi tanpa orang lain tahu. Juga malam ini kabut turun cukup lebat.
Yeoja itu adalah Youngji dan Sohyun. Tapi sedikit melegakan untuk Youngji. Orang yang akan ditemuinya- Kim Hanbin, masih berada di tempat yang sama dengannya. Dan dia juga menjadi perwakilan kelas untuk menampilkan sesuatu. Dan kelas Hanbin mendapat giliran 2 terkahir sebagai penampil terakhir. Mungkin pertemuan mereka akan sedikit tertunda.
Sedangkan Sohyun semakin gelisah menantikan orang yang sedang dalam perjalanan menemuinya. Dia belum memberitahu kalau malam ini turun kabut. Sohyun khawatir akan terjadi sesuatu yang buruk padanya. Berulang kali Sohyun menghubunginya, tapi dia tak mengangkatnya.Jam 19.55. Kelas Sohyun baru saja akan menampilkan pensinya. Tapi dia harus pergi. Dia tak ingin membuat orang itu menunggu.
Sohyun menyalakan senter pada ponselnya sebagai penunjuk jalan, karena jalanan tertutup kabut. Butuh waktu hampir 15 menit untuk sampai ke tempat itu, karena Sohyun sangat berhati-hati- takut terjatuh. Padahal jika tak berkabut, mungkin 5 menit dia sudah bisa mencapai tempat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Another Girl (Bobby x Kim Sohyun x B.I Fanfiction) [COMPLETE]
FanficLee Soyeon x Kim Ji Won (Bobby) Lee Soyeon si gadis bahan bullyan dan Setannya Jeju Senior High School. Bahan bullyian yang tak takut melawan siapapun, bertemu dengan ketua gank sekolah yang merupakan anak seorang gangster nomor 3 di Korea. Akan kah...