Part 1 (Lee Soyeon x Bobby)

4.5K 218 25
                                    

'Aku rasa, takdir memang tak pernah memihakku. Aku tak baik-baik saja, aku menderita, aku tersiksa. Tak ada satupun yang bisa ku lakukan selain menyalahkan takdir yang telah tertulis untukku...', Lee Soyeon.

'Siapa yang bisa mengalahkanku?! Mematahkan tangan lawan, hanyalah keahlian kecil yang ku miliki. Aku tak akan bersembunyi dibalik punggung appaku yang memang seorang ketua gangster. Bisa ku buktikan bahwa aku bisa berdiri dengan kakiku sendiri...", Bobby.

***

Percayalah. Baik kesengsaraan maupun kebahagian itu ada batasnya. Jika kau merasa keberatan untuk menunggu... Tutuplah mata dab telingamu, hanya teruslah berjalan di jalanmu...

Just Another Girl Part 1
(Lee Soyeon x Bobby)
~Happy Reading~
----------------------------------------

Jeju Senior High School...
Merupakan sekolah nomor 1 di pulai indah, Jeju. Tak hanya memiliki fasilitas yang lebih dari memadai, siswa yang bersekolah disitupun memiliki prestasi yang tak kalah dengan siswa-siswi di perkotaan. Namun berbeda dari sekolah elit pada umumnya yang mayoritas dihuni dari kalangan keluarga kaya, siswa yang bersekolah di sekolah ini berasal dari berbagai latar belakang keluarga yang berbeda. Mulai dari keluarga kaya, penjabat, pengusaha, PNS, buruh, petani, bahkan nelayan. Asal memiliki otak yang encer dan mampu membayar uang bulanan, itu sudah cukup untuk menyandang gelar siswa di Jeju Senior High School.

Dan disitulah seorang Lee Soyeon menempuh pendidikan menengah atasnya. Gadis miskin yang orang tuanya bekerja sebagai buruh pabrik. Mungkin kalian akan bertanya darimana gadis itu bisa membayar biaya sekolahnya? Jawabannya karena dia bekerja. Dia membayar biaya sekolahnya dari hasil keringatnya sendiri.

Dikelas 2-3, seluruh siswa sedang memperhatikan guru yang mengajar. Sebut saja Song Saem, guru matematika sekaligus wali kelas mereka.

Namun tidak dengan seorang gadis yang duduk paling belakang. Gadis itu sedang menyembunyikan kepalanya dalam lipatan tangannya. Baginya, penjelasan Mr. Song seperti lagu nina bobok yang membuat tidurnya semakin nyenyak.

"Yak! Lee Soyeon!", Soyeon merasa seseorang menyebut namanya. Namun dirinya masih enggan untuk mengetahui siapa yang telah memanggilnya, meskipun hanya dengan sekedar menganggkat kepalanya.

"Lee Soyeon, bangun!", suara itu semakin mengganggunya. Kini dia hampir memperoleh kesadarannya. Suara itu milik...

"Kau tertidur lagi?", bentaknya ketika Soyeon melihat siapa pemilik suara itu. Matanya membulat seketika, menyadari kebodohan yang dibuatnya. Dia tertidur dan mengabaikan panggilannya. Semua mata tertuju padanya dan hampir semua berbisik menggosipkan dirinya. Beberapa nampak tersenyum remeh ke arahnya.

"Sekarang kau maju kerjakan 10 soal ini. Sekarang!", kata orang itu penuh penekanan.

"Saem...", ya, orang yang telah mengintrupsi tidur siangnya adalah Song Saem.

"Atau kau harus berhadapan dengan guru BK?!", ancamnya. Oh No! Soyeon benar-benar membenci guru BK. Dia tak sudi datang ke tempat itu. Akhirnya Soyeon pun maju kedepan dan mengerjakan soal yang ada di papan tulis.

"Cih! Dia akan dapat masalah besar. Soal itu kan materinya belum diajarkan oleh saem", begitulah bunyi salah satu bisik-bisik teman dikelasnya. Teman? Entahlah, sepertinya hubungannya tidak bisa disebutkan dengan kata teman. Tak ada hangout bersama, bertukar cerita satu sama lain. Aku sebut teman kelas karena mereka memang berada di kelas yang sama selama hampir 2 tahun ini.

Dan betapa mengejutkannya. Dalam waktu 10 menit, Soyeon berhasil menyelesaikan sepuluh soal tersebut meski salah satu soal jawabannya ternyata salah. Song Saem memakluminya. Karena materi itu memang belum diajarkannya. Tapi tetap saja, tidur di kelas adalah pelanggaran yang tak bisa diterimanya. Song Saem pun hanya memperingati Soyeon dan menyuruhnya untuk mencuci muka agar tak mengantuk. Anehnya, meskipun dia sering tertidur di kelas, nilainya selalu bagus. Dia selalu masuk peringkat 3 besar di kelas. Semester kemarin dia harus puas duduk diperingkat 2 kelas dan 5 pararel.

♥♥♥

Bugghh... bughh...

Begitulah suara yang terdengar di taman belakang Jeju High School. Suara rintihan semakin terdengar seiring dengan suara pukulan yang semakin terdengar membabi buta.

Terlihatlah 4 orang siswa sedang mengeroyok seorang siswa lainnya. Wajah siswa itu hampir tertutup dengan darah segar yang mengalir dari setiap lekuk wajahnya. Siswa itu sekarang sudah tak berkutik dan terkapar di tanah sembari memegangi perutnya yang serasa akan meledak.

Dan seorang siswa yang tadi ikut memukulinya, hendak mengayunkan kaki kanannya untuk menendang tubuh siswa tadi.

"Stop!", perintah seseorang yang ternyata sejak tadi duduk dan menonton adegan brutal tersebut. Siswa yang memiliki tag name "Koo Junhe" itu membatalkan niatnya untuk menendang siswa itu.

"Wae? Aku tak bisa membiarkan seorang penghianat bisa menjalani kehidupannya dengan tenang!", Junhe marah karena orang itu menyuruhnya berhenti. Bukankah dia yang paling dirugikan dengan penghianatan siswa tadi. Ya, orang itu- yang sejak tadi menonton perkelahian, ah lebih tepatnya pengkeroyokan itu adalah Kim Ji Won atau yang lebih akrab dipanggi Big Bos Bobby. Dia adalah ketua gang sekolah.

"Aku hanya tidak ingin melihatnya hancur begitu saja...", kata Bobby enteng, sembari memainkan kuku jarinya.

"Apa maksudmu?", siswa lain yang juga ikut mengeroyok siswa tadi angkat bicara. Song Yunhyeong. Dia juga merupakan anak buah Bobby sekaligus sahabat terdekatnya. Jadi, dari sekian banyak anak buah yang dimilikinya, 4 diantaranya adalah sahabat sekaligus tangan kanannya. Yaitu: Song Yunhyeong, Koo Junhe, Jung Chanwoo, dan Kim Donghyuk.

"Kita tidak harus menghabisinya sekarang... Bukankah masih ada hari esok untuk melakukannya?", Bobby berdiri dari duduknya dan berjalan mendekat ke siswa yang telah tak berdaya tadi.

"Aku yakin, kau besok masih mau bermain-main dengan kami kan, Sungjae-ssi?", ancam Bobby pada siswa yang ternyata bernama Sungjae itu.

"Akhhhwwwww....", Sungjae menjerit ketika dirasakannya telapak tangan kanannya diinjak Bobby.

"Woah. Suaramu merdu juga ya kalo di dengar. Oke, aku anggap itu balasan iya dari mu atas ajakanku...", smirk menghiasi wajah putihnya. Sungguh kalian tidak akan bisa mengetahui jika dirinya adalah devil di sekolah tersebut jika hanya melijat wajahnya yang tirus dan cute.

Bobby masih menikmati kesakitan yang dirasakan Sungjae, sampai matanya menangkap seorang gadis yang memperhatikan dirinya dari jauh. Gadis itu nampaknya menyadari arah pandangannya. Kemudian dia berlalu begitu saja. Bobby mengangkat alisnya.

'Siapa gadis itu? Sepertinya aku belum pernah melihatnya?',

"Kau kenapa hyung?", Chanwoo menyadarkan lamunan Bobby.

"Ani. Oke. Ayo kita pergi!", kata Bobby kemudian. Dia pun pergi dengan diikuti keempat sahabatnya. Sambil melambaikan tangannta lada Sungjae. Sungjae yang melihat kelima orang itu hanya bisa menahan amarahnya karena begitu saja kalah dari mereka. Dia bersumpah serapah dan bersumpah akan membalas dendam pada mereka.

♥♥♥

'Huftt!', Soyeon menghembuskan nafasnya kasar. Niatnya yang hanya ingin menghirup udara segar setelah cuci muka, justru membuatnya menyaksikan adegan perkelahian Bobby cs. Jujur Soyeon tidak bisa mengenali mereka berlima yang mengeroyok siswa itu. Soyeon hanya sering mendengar ada gank di sekolahnya yang begitu ditakuti. Mungkin itu tadi mereka..

Ahhh... Melihat perkelahiam tadi membuat kepala Soyeon berdenyut. Itu mengingatkannya pada dirinya sendiri. Rasa sakit yang selama ini masih diterimanya. Dia benar-benar membenci menjadi lemah. Namun perkelahian tadi bukanlah urusannya. 'Setiap orang pasti punya cara bertahan masing-masing. Orang lain tak mau ikut campur dalam urusanku. Akupun tak akan mencampuri urusan mereka.

-to be continued-

Maaf ya kalau pendek. Aku lebih nyaman kalau nulis partnya pendek. Dan kayaknya juga lebih nyaman dibaca deh. Okeh, langsung next aja...
Silahkan beri vote dan coment jika dirasa perlu -_-

Just Another Girl (Bobby x Kim Sohyun x B.I Fanfiction) [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang