10. Where r u?

109 7 1
                                        


Afka heran, Ia salah bicara kah? atau suara Afka terlalu fals hingga Zeta membanting pintu kamarnya? Zeta menuruni tangga dan langsung ke arah meja makan dimana mamah Zeta menunggunya dan Zeta.

"Zetanya?" Alen heran melihat Afka turun sendiri.

"Maaf tante. Gara gara Afka, Zeta gak mau turun" Jawab Afka sambil menunduk, Ia tidak enak pada Alen.

"Kenapa? kayaknya tadi gak kenapa napa" Alen menghentikan aktifitasnya dan menuju tangga.

Afka duduk menunggu, berdoa supaya Zeta mau turun.




o-o




"Ka, makan berdua aja yuk" Afka kaget, Alen memegang pundaknya.

"Eh, Zeta?" Afka memasang tampang keponya.

"Zeta gak enak badan, Ka. Kita berdua aja" Ajak Alen, senyumnya tulus. Seperti ada yang Ia tahan.

"Tapi-" 

"Tante gak terima penolakan" Jawab Alen tegas ketika Afka sepertinya hendak menolak. Alen langsung mengambilkan nasi untuk Afka.

Afka menurut tentunya.

"Kamu harus tau" Kata Alen di tengah tengah makan malamnya.

"Tau apa tante?" Tanya Afka yang menghentikan makan malamnya.

"Zeta punya masa lalu, dan Kamu berhasil masuk ke sana. Kamu sedikit demi sedikit bikin Zeta lupa tentang Ga-"

"Mah, laper!" Zeta sekarang berada di dekat mereka dengan tampang kusut.

Alen otomatis mengentikan ceritanya, Ia kelepasan.

"Zeeeeeee, Lo gak marah kan?" Teriak Afka dengan wajah sumringah.

"Ngga dong" Jawab Zeta cuek, lalu langsung duduk disebelah Afka.

"Gue kira ngambek." Afka mencubit hidung Zeta.

"Lep-ha-in. A-i-sa ha-pas" Zeta megap megap, Ia tak bisa nafas.

Afka melepaskan hidung Zeta.

"Lo lucu kayak badut! Hahahaha. Idungnya merah yhaaaa" Afka tertawa setelah melihat wajah Zeta.

"Kampret Lo ya!" Zeta cemberut.

"Cemberut aja lucu" Afka menarik pipi Zeta lalu langsung makan.

Barusan Afka ngapain?

Narik pipi?

Semburat merah langsung muncul dari pipi Zeta, blushing.

Mereka melanjutkan makan malam yang sempat terhenti karena pertengkaran kecil Zeta dan Afka.


o-o


"Afka hati hati ya." Pesan Alen ketika Afka tengah rapi-rapi dan bersiap untuk pulang.

"Iya tante, pasti." Afka mengacungkan ibu jarinya.

"Ta, antar Afka gih. Mamah mau rapihin meja makan dulu" Alen berkata pada Zeta, dan berlalu ke arah dapur tanpa menunggu jawaban Zeta.

Mereka berdua menuju pintu utama.

"Tiati Lo" Kata Zeta pada Afka.

"Iye" Afka menjawab sambil memakai jaketnya.

Pretty HurtsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang