#10

354K 15.8K 211
                                    

seminggu ini Fatan selalu pulang malam sampai Lana merengek karena papanya selalu sibuk.
Seperti hari ini ia tidak mau sekolah karena ia tidak bisa bertemu papanya.
Dan Zara jadi tidak bisa kebutiknya,
ia terus membujuk Lana supaya mau diajak kebutiknya.

"Lana mau papa mama!" Kata Lana ditengah rajuknya.
"Sayang, papa kerja sayang nanti pasti papa main dengan Lana kalau kerjaannya sudah selesai, sekarang Lana ikut mama kebutik ya!" Kata Zara, Lana menggeleng "gimana kalau Lana ikut kebutik nanti mama akan buatin Lana baju,mau tidak mama buatin baju seperti bajunya frozen?" Kata Zara.

"Frozen? Mau ma" kata Lana semangat.
"Kalau gitu ikut mama ke butik nanti mama gambarkan baju seperti yang Lana mau" bujuk Zara.
Lana akhirnya mengangguk dan berdiri mengulurkan tangannya minta digendong.
Zara menyambutnya dan menggendong keluar menuju mobil Zara.

"Pakai ini biar aman" kata Zara sambil memakaikan seltbelt.
"Sudah siap kita meluncur" kata Zara sambil menjalankan mobilnya keluar halaman rumah Fatan.

####

Fatan sedang meeting membahas masalah yang sedang dihadapi sedikit demi sedikit sudah tampak siapa yang curang didalam perusahaannya yang sengaja menjual ide keperusahaan lain.

"Tetap selidiki" pinta Fatan
"Baik pak" jawab semua yang ada diruang meeting.
"Saya percayakan ini pada kalian, saya mohon kerja samanya" pinta Fatan.
Semuanya mengangguk.
"Kita akhiri meeting hari ini selamat siang" kata Fatan.

"Selamat siang" jawab semuanya dan berdiri untuk keluar ruangan kini tinggal Fatan dan Dewa yang tinggal.
"Ada yang kamu curigai?" Tanya Fatan.
Dewa mengangguk "Ryan, aku mencurigainya" kata Dewa.
"Kenapa kamu mencurigainya?"

Dewa menjelaskan kecurigaannya pada Ryan Fatan hanya mengangguk saja.
"Aku akan terus mengawasi gerak geriknya" kata Dewa.
Fatan mengangguk dan meregangkan tubuhnya.

"Istirahatlah kamu kelihatan sangat lelah" kata Dewa melihat wajah temannya yang kurang istirahat.

"Iya aku seminggu ini selalu pulang malam, aku juga kasihan sama Lana tidak ada waktu bersamanya" kata Fatan.

"Pulanglah cepat nanti biar aku yang mengawasi ini kamu tenang saja" kata Dewa.
Fatan mengangguk dan bergegas keluar ruang meeting.
Berjalan menuju ruangannya.

Ia duduk di kursi kebesarannya menatap Foto Lana yang tertawa dan foto wanita yang selalu ada untuknya selalu memberikan senyuman ikhlasnya tidak peduli lagi sedih atau tertekan ia selalu memberi senyuman yang menenangkan.

Wanita berhijab yang selalu ada untuknya yang selama ini tidak ia hiraukan tapi tetap ada untuknya tetap berdiri disampingnya dan selalu mendukungnya.
Ya dia sudah membuang foto kenangannya bersama Delisa dan diganti dengan Foto wanita yang kini menjadi teman sekaligus tempat ia berkeluh kesah.
"Ya Allah terima kasih Kau hadirkan salah satu bidadariMu untukku, hadirkan cinta diantara kami berkahi pernikahan kami" pinta Fatan pada Maha pemberi Cinta.

#####

"Mama rok bawahnya kurang mengembang besar" katanya saat melihat Zara sedang menggambar baju untuknya.
"Jangan besar-besar sayang nanti terlihat jelek, mama tambahin sedikit ya" kata Zara.
"Heem" jawab Lana yang masih serius melihat gambar Zara.
"Mama Lana bisa tidak kalau besar seperti mama bisa membuat baju" kata Lana.
"Tentu sayang, Lana mau menjadi desainer seperti mama?"
Lana mengangguk.
"Mama, Lana mau telfon papa!" Kata Lana.
"Papa sibuk sayang nanti saja ya" kata Zara.
Lana menggeleng " Lana mohon mama"
Zara menghembuskan nafasnya kemudian mengangguk.
Ia mendial no Fatan setelah tersambung Zara memberikan pada Lana.

"Assalamualikum papa, ini Lana bukan mama" kata Lana.

"...."

"Papa sibuk sih aku kan kangen papa" kata Lana Zara yang mendengar sedikit sedih karena biasanya Lana sering menghabiskan waktu bersama.

Setulus Cinta ZaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang