#31

361K 13.1K 257
                                    

Dibalik musibah yang menimpah Allah merencanakan yang indah buat hambanya.

#####

Fatan membantu mengganti perban Zara.

"Abang tidak bekerja?" Tanya Zara.
"Gimana mau bekerja, sayap abang sedang terluka"jawab Fatan.

"Sayap?" Tanya Zara.

"Ya, kau bagai sayap bagiku, sayap yang akan menemaniku terbang keatas surganya kelak Insyaallah" kata Fatan sambil memandang Zara.
Zara tersenyum mendengar ucapan Fatan.

"Zara akan menemani abang sampai maut memisahkan kita insyaallah" kata Zara.

"Jangan pergi lagi Zara" pinta Fatan.

Zara mengangguk.

"Sejak kapan abang yang mengganti perban ini?" Tanya Zara

"Sejak pertama kali perbannya diganti, aku tidak mau istriku disentuh lelaki lain" kata Fatan.

"Terima kasih, sudah menjaga Zara" kata Zara.

"Sudah kewajiban untuk abang sayang" ujar Fatan sambil membereskan kotak obat dan meletakkan dimeja.
Ia beralih pada Qais putranya ia mengangkatnya dan memberikan kepada Zara waktunya untuk anaknya sarapan pagi.

Fatan membantu Zara membuka bajunya dan mengeluarkan payudara Zara untuk anaknya.

"Sudah berapa lama abang tidak bercukur?" Tanya Zara saat melihat bulu halus diwajah Fatan.

"Sejak pertama kali kamu masuk rumah sakit" jawab Fatan.

"Bercukurlah bang biar abang terlihat segar dan istirahatlah Zara sudah baikan" kata Zara.

"Tidak, aku ingin menemanimu aku juga s tadi malam sudah tidur."

"Abang, Zara lihat abang sangat lelah, istirahatlah nanti sore kembali lagi Zara sudah baikkan" kata Zara.

"Okey, biar mama kesini dulu baru nanti abang pulang" kata Fatan menyerah.

Fatan mengamati Zara yang sedang menyusui dengan bershalawat pelan.

Fatan tersenyum bisa melihat mata indah Zara lagi.

Separuh Sayapnya kini hampir pulih, ya Zara adalah sayap bagi Fatan.
Sayap yang menemani terbang kelak kesurgaNya.

Zara adalah bidadari surga yang Allah turunkan untuknya, untuk menuntunnya pada  jalan kebenaran.

Wanita yang didepannya adalah wanita tegar yang ia kenal  yang tidak akan menyerah dengan keaadan, wanita yang selalu berpikir positif dalam menghadapi masalah.

Dia menemaninya saat dulu hampir jatuh, yang memberinya semangat saat ia sudah hampir menyerah.

"Assalamu'alaikum" salam Amina membuat lamunan Fatan buyar.

"Wa'alaikumsalam" jawab Zara dan Fatan.

"Lana mana ma?" Tanya Fatan sambil menciun tangan mertuanya.

"Sekolah tadi dijemput Sachi, kemarin sempat di jemput mamanya tapi Lana tidak mau" kata Amina.

Fatan dan Zara mengangguk.

"Abang mama sudah datang, cepat pulang istirahatlah" pinta Zara.

"Baiklah sayang abang pulang." Kata Fatan.
Sebelum keluar ia mencium putranya dan Zara.

"Abang pulang ada apa-apa langsung hugungi abang" kata Fatan.

Zara mengangguk.

Fatan menyalami ibu mertuanya.

Setulus Cinta ZaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang