#21

361K 15.1K 789
                                    

Seminggu setelah mendapat nasehat dari Dewa Fatan mencoba untuk melihat kedepan dan meninggalkan masa lalunya.

Ia merasa ada perubahan didirinya saat ia mencoba menerima dengan ikhlas segala takdir yang Allah tuliskan padanya.

Hari ini Zara mengajak Fatan untuk kerumah sakit.
Setelah mengantar Lana sekolah ia langsung menuju rumah sakit.

Setelah seminggu gagal memberi tahu Fatan ia memutuskan untuk cek kehamilannya yang pertama bersama dengan Fatan.

"Kita ngapain kerumah sakit?" Tanya Fatan.

"Nanti abang akan tahu" kata Zara sambil menyembunyikan senyumnya.

"Kamu sakit?" Tanya Fatan.
Zara menggeleng.
"Nanti abang akan tahu sabar ya?" Kata Zara membuat Fatan mengangkat bahunya pasrah.

Sampai dirumah sakit Zara segera mengapit tangan Fatan menuju ruang dr Ivanna.

"Nyonya Zara, anda sudah ditunggu silakan" kata perawat yang membantu dr Ivanna.

Tadi Zara sudah membuat janji dengan dr Ivanna sebelum ia datang kerumah sakit.

Zara masuk keruang dr Ivanna.

"Assalamualaikum" salam Zara.

"Waalaikunsalam selamat pagi nyonya" jawab dr Ivanna.

"Silakan duduk tuan dan nyonya"

"Terima kasih" kata Zara.

"Bagaimana ada keluhan, mual atau muntah?" Tanya dr Ivanna.

"Sudah berkurang dok" kata Zara.

"Silakan saya akan memeriksanya" kata dr Ivanna mengajak Zara keruang periksa.

Fatan yang belum tahu ada apa hanya bisa mengikuti Zara keruang periksa.

"Zara aku permisi dulu ada panggilan" kata Fatan.

"Abang tunggu dulu" kata Zara.
Tapi tidak didengar Fatan.

Zara hanya bisa menghela nafasnya.

"Begitu sulitkah berbagi kebahagiaan dengan orang terkasih" gumam Zara.

"Nyonya sabar ya jangan terlalu banyak pikiran." Kata dr Ivanna.

Zara beristigfar dalam hatinya untuk menenangkan hatinya.

"Allahamdulillah dia baik-baik saja" kata dr Ivanna.

Zara bangun dari rebahannya dan mengikuti dr Ivanna.

"Jangan terlalu difikirkan aku tahu apa yang kamu rasakan," kata dr Ivanna.

Zara hanya tersenyum.

"Terima kasih dokter."

"Kembali lagi dibulan ke tiga ya"

"Insyaallah" kata Zara dan beranjak pergi setelah menyalami tangan dr Ivanna.

Zara keluar dari ruang dr Ivanna ia mencari Fatan tapi tidak menemukannya.

"Mencari suamimu?" Tanya Sesorang membuat Zara menoleh.

"Bukan urusanmu" kata Zara dan pergi menuju area parkir.

"Tunggu!" Kata orang itu dan menarik tangan Zara.

"Apa maumu?" tanya Zara.

"Mauku ini" kata orang itu dan memberikan beberapa lembar foto yang bertanggal tepat tanggal ulang tahun Fatan seminggu lalu.

Zara menatap Delisa ya orang itu adalah Delisa ia tidak sengaja melihat Zara saat ia baru keluar dari ruang dokter untuk memeriksakan lukanya.
Delisa tersenyum saat melihat perubahan wajah Zara

Setulus Cinta ZaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang