.#23

368K 15.5K 245
                                    

Fatan segera menjalankan mobilnya kealamat Yang diberi tahu oleh orang suruhannya.

Fatan membelokkan dikawasan apartemen yang ada ditengah kota.
Ia segera turun dan masuk.

"Selamat sore bisa saya bantu" sapa resepaionist.

"Selamat sore, apa disini ada pemilik apartemen yang bernama Fatima azzarah?" Tanya Fatan.

"Mbak Zara, ya ada pak tapi sayang mbak Zara sudah pergi tadi siang" kata resepsionist itu.

"Kemana?"

"Tidak tahu pak"

"Baiklah terima kasih" kata Fatan dan pergi.

"Ya Allah harus kemana lagi aku mencarinya" guman Fatan frustasi.

Fatan menjalankan mobilnya lagi kali ini untuk pulang.

Sampai dirumah ia mendengar Lana menangis.
Ia segera turun saat ia membuka pintu ia melihat Lana sedang duduk dan dimarahi dengan Delisa.

Delisa dia minta pada Fatan untuk mendekatkan dia dengan anaknya, dan Fatan menyetujuinya karena bagaimanapun Delisa adalah ibu kandungnya.
Tapi sikap Fatan padanya sangat cuek dan dingin tidak seperti dulu.

"Apa seperti ini interaksimu dengan anak kandungmu Delisa?" Tanya Fatan dingin.

"Fatan!" Kata Delisa kaget.

"Papa!" Panggil Lana dan turun dari duduknya untuk memeluk papanya.

"Fatan tadi aku cuma..."
Fatan mengangkat tangannya.

"Cukup, cukup Delisa, aku sudah tahu bagaimana kamu dengan Lana, kamu itu ibu kandungnya tidak sedikit rasa kasih sayangmu pada Lana darah dagingmu sendiri, hewan saja masih punya rasa sayang pada anaknya" kata Fatan sambil berjalan meinggalkan Delisa.

"Papa Lana mau mama, lana kangen sama mama pa" kata Lana.

"Iya sayang papa akan membawa mama kembali" kata Fatan.

Setelah memandikan dan menidurkan Lana Fatan kembali turun dan ia melihat Delisa sedang duduk di meja makan.

"Kenapa masih disini?" Tanya Fatan dingin.

"Fatan, kenapa kamu seperti ini?" Tanya Delisa.

"Seperti apa?"

"Kamu tidak pernah senyum padaku? Kamu selalu dingin padaku tidak seperti dulu"

"Aku bukan Fatan dulu Delisa, Fatan yang dulu sudah dibawah pergi belahan jiwaku" kata Fatan.

"Apa tidak ada sedikit celah bagiku Fatan? Aku menyesal meninggalkanmu dulu" kata Delisa.

Fatan menggeleng,
"Tidak, aku juga menyesal telah mengharapkanmu kembali sampai aku menyia-nyiakan istri yang selalu mencintaiku" kata Fatan.

Delisa menunduk seperti tidak ada harapan lagi.

"Aku mencintaimu Fatan."

"Aku dulu memang mencintaimu tapi itu dulu, sebelum ada seorang yang rela mencintaiku tanpa harus mengharap apa-apa padaku" kata Fatan.

"Fatan.."

"Aku ingin sendiri Delisa " kata Fatan

"Baiklah aku pergi" kata Delisa.

Sambil beranjak pergi.
Ia tidak menyangkah pengaruh Zara sangat besar pada Fatan.

Dulu saat dia pergi Fatan tidak begitu terpuruk Seperti ini.

Apa Zara begitu baik buat Fatan.
Delisa menjalankan mobilnya menuju rumahnya.

####

Fatan terus saja mencari informasi keberadaan Zara dari orang-orang suruhannya tapi tidak juga ketemu.

Setulus Cinta ZaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang