#17

322K 14.6K 479
                                    

"Astagfirullohal 'adzim" Zara beristigfar saat matanya menatap sesuatu yang membuat hatinya terasa diremas-remas.
Ia menutup kembali pintunya membuat Lana bingung.

"Mama kenapa?" Tanya Lana.

"Papa masih ada tamu sayang" kata Zara dan tanpa ia sadari ia meneteskan air mata ia segera menghapusnya takut Lana mengetahuinya tapi terlambat Lana sudah mengetahuinya.

Lana yang bingung kenapa mamanya menangis segera menerjang masuk dan membeku saat melihat papanya sedang memangku wanita lain dan Lana menajamkam matanya melihat siapa wanita yang di pangku papanya.

"PAPA!" Teriak Lana membuat Fatan segera menurunkan Delisa.

"Lana kesini sama siapa?"tanya Fatan sambil merapikan bajunya.

"Assalamualaikum abang!" Salam Zara dan masuk keruang Fatan dengan senyum seperti biasa seolah tidak ada yang terjadi barusan.
Zara mencoba untuk tersenyum tulus meski hatinya sekarang lagi berdarah.

Fatan menjadi salah tingkah menghadapi Zara. Sedangkan Lana sudah memandang papanya dengan tatapan tajam.

"Waalaikumsalam" jawab Fatan.

Zara melangkah mendekat kearah Fatan disalamnya tangan Fatan dan mengecup pipi suaminya didepan Delisa mantan kekasih dari suaminya.

"Makanan yang abang minta" kata Zara sambil menyerahkan tas kecil berisi kotak makan.

"Hay" sapa Delisa pada Lana.
Tapi Lana memalingkan wajahnya dan meminta gendong Zara.

Zara menggendongnya dan duduk disofa Diruang Fatan.
Fatan mengikuti Zara untuk duduk dosofa.

"Zara kenalkan dia Delisa" kata Fatan.

"Zara" kata Zara sambil memgulurkan tangannya.

"Delisa, mantan kekasih Fatan" kata Delisa.

Zara mengangguk saja tapi dalam hati ia tertawa geli dengan Delisa yang memperkenalkannya sebagai mantan apa bagusnya sedangkan Zara adalah istri sah Fatan.

"Lana, salam tangan..."

"Mama" sahut Delisa.
Fatan menatap tajam Delisa tapi yang ditatap tidak perduli.

"Mamaku cuma mama Zara tidak ada yang lain" kata Lana sengit sambil memeluk erat Zara.

"Sayang" panggil Zara tapi Lana menggeleng dan membenamkan wajahnya kedada Zara.
Zara memandang Fatan dan begitu pula Fatan memandang Zara.

"Biar nanti Zara jelasin pada Lana"kata Zara.

"Seharusnya dari tadi" sahut Delisa.

Fatan menghela nafasnya dan memandang Delisa.

"Ini dokumen kerjasamanya bilang ke pak Handoko" kata Fatan dan menyerahkan map berisi dokumen kerjasamanya.

"Baik, aku akan kembali besok" kata Delisa dan beranjak pergi.

Zara membelai lembut rambut Lana.

"Zara!" Panggil Fatan.

"Hmmm" jawab Zara sambil memandangnya.

"Zara akan menjelaskan semua pada Zara abang tenang saja" kata Zara mencoba menahan peri di hatinya.

Ia masih kaget dan syok melihat Delisa berada dipangkuan Fatan dan sedang melumat bibir Fatan dengan nafsu sedangkan Fatan tidak berusaha menolaknya tapi wajah kaget Fatan yang ia bisa lihat

Ia merasa sudah gagal menjadi seorang istri melihat suaminya bercumbu dengan wanita lain.

"Hey kenapa melamun?" Tanya Fatan.

Setulus Cinta ZaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang