#29

347K 12.5K 261
                                    

Seminggu Lana dirawat dirumah sakit tapi kini ia sudah sembuh dan hari ini rencananya Lana akan keluar dari rumah sakit.

Zara tersenyum karena bisa melihat Lana bisa tersenyum lagi, senyum manis yang hilang seminggu ini.
Diusapnya rambut Lana sayang dan selama seminggu ini Delisa dua kali mengunjungi Lana tapi saat Fatan tidak ada disana tentunya.

Zara membereskan semua pakaian Lana, sedangkan Fatan mengurus adminitrasi.

"Mama!" Panggil Lana.

"Iya sayang?"

"Lana mau pulang" kata Lana.

"Iya papa lagi ngurus pembayarannya sayang, bentar lagi pulang." kata Zara.

Tak lama Fatan masuk rumah rawat Lana melihat Zara sedang duduk di samping Lana sambil mengepang rambut anaknya.

Fatan tersenyum nelihat Zara.

"Ya Allah semoga wanita didepanku ini adalah tulang rusukku" bathin Fatan.

Fatan melangkah mendekat diusap sayang rambut istrinya yang tertutup hijab dikecup puncak kepala Zara.

"Ada apa?" Tanya Zara.

Fatan menggeleng dan mengangkat tubuh Lana.

"Ayo semua sudah beres, ayo!" katanya sambil tangan sebelah kanan membawa tas milik Lana sedangkan Zara berjalan disamping Fatan.

Fatan mendudukan Lana dijok belakang dan membukakan pintu untuk Zara sambil membatu Zara masuk karena perut buncitnya ia jadi susah untuk menaiki mobil.

####

Sampai dirumah Fatan menggendong Lana kekamarnya.

Diikuti Zara dengan membawa tas Lana.

"Istirahat ya biar cepat sembuh" pinta Fatan diangguki oleh Lana.

"Aku tinggal ke ruang kerja dulu kalau ada apa-apa aku disana, Dewa tadi ngirim email." kata Fatan.
Zara mengangguk dan mendekati Lana setelah Fatan keluar kamar.

"Mama sakit" rengek Lana sambil mengulurkan tangannya yang bekas diinfus.

Zara mengambil tangan Lana dan di tiupnya pelan.

"Nanti akan sembuh sayang" kata Zara lembut.

"Sekarang tidur ya nanti biar cepat sembuh, mama akan menemani Lana disini" kata Zara.

Lana mengangguk dan memejamkan matanya.
Zara mengecup kening Lana dan keluar dari kamar Lana.

#####

Zara duduk di depan balkon kamarnya setelah sholat isya' berjama'ah tadi Fatan pamit keluar.

Ia melihat kuasa Allah yang indah diatas langit bintang berkelip indah bagai lampu yang menghiasi gelapnya langit.

Zara mengelus perutnya yang buncit.
Didalam perutnya ini ada kehidupan yang sangat ia nantikan.

Dia sangat bersyukur dilahirkan dari rahim wanita yang sangat tegar seperti mamanya dan sebentar lagi ia akan merasakan menjadi orang tua.

"Lancarkan kelahiranku nanti Ya Allah" do'a Zara.

Zara terus mengelus perutnya untuk menenangkan anaknya.

Kurang lebih dua bulan lagi ia akan menjadi seorang mama, menjadi orang tua dan akan menjadi guru pertama untuk anaknya.

"Sabar sayang tidak lama lagi kamu akan melihat dunia" gumam Zara.

"Kami semua menunggumu untuk melihat dunia mama sangat nenyayangimu" kata Zara sambil mengusap perutnya.

Zara melihat jam didinding kamar sudah jam sepuluh malam tapi Fatan belum masuk kamar.

Setulus Cinta ZaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang