#26

359K 13.5K 369
                                    


"Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa. Barangsiapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas (tanggungan) Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang zalim." (Asy-Syura: 40)

#####

Fatan menatap Zara yang duduk didepannya.

"Kenapa tidak bilang kalau bertemu dengannya?" Tanya Fatan.
"Kalau tahu kamu keluar untuk bertemu dengannya aku tidak akan mengizinkan kamu keluae" kata Fatan.

"Maaf abang, Zara juga tidak tahu kalau itu Delisa" kata Zara.

"Dia sedang kesusahan bang"

"Dia tidak akan kesusahan Zara, harta mertuanya tidak akan habis jika dimakan 7turunan" kata Fatan.

"Dia diceraikan suaminya" kata Zara membuat Fatan kaget dan memandang Zara.

"Dia...."

Flashback

Zara memparkirkan mobilnya dipelataran kafe dan ia segera masuk.

Pengirim pesan tadi bilang ia duduk meja dekat jendela.
Zara melihat ada satu yang duduk disana tapi dia tidak asing dengan sosok yang sedang duduk membelakanginya.

Zara pelahan mendekat.

"Assalamamualaikum" salamnya.

"Waalaikumsalam" jawab wanita itu dan saat menoleh betapa kagetnya Zara ternyata Delisa.
Jadi yang mengirimi pesan adalah Delisa.

"Zara jangan pergi aku mohon" kata Delisa pelan saat Zara ingin pergi.

"Duduklah" pinta Delisa.

"Ada apa kamu menyuruhku kesini?" Tanya Zara.

"Zara..."

"Maaf jika soal Lana, aku tidak bisa memberikannya Delisa, aku tidak mau melihat anak sekecil Lana tertekan, dan itu akan berpengaruh pada psikisnya" potong Zara.

"Tidak, tolong dengarkan aku" pinta Delisa.

"Aku ingin minta maaf Zara, aku tahu aku tidak pantas dimaafkan." Kata Delisa membuat Zara diam.

"Aku sudah mendapat ganjaran dari kesalahanku saat mencoba memisahkan kamu dengan Fatan" kata Delisa.

"Rumah tanggaku hancur Zara, aku di talak suamiku" sambung Delisa membuat Zara kaget.

"Ditalak?"

Delisa mengangguk, "dia tidak terima saat aku mengatakan aku tidak bisa hamil lagi, rahimku rusak Zara, aku tidak akan bisa menjadi ibu lagi" kata Delisa sambil menangis.

"Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun" Zara kaget mendengar cerita Delisa.

"Maafkan aku atas sikapku selama ini, aku tidak pantas untuk dimaafkan aku terlalu banyak dosa"

Zara memegang tangan Delisa.

"Delisa, bertobatlah sebelum terlambat" kata Zara

"Sesungguhnya Allah menerima taubat seseorang hamba, selama nyawanya belum sampai di kerongkongan." (HR. At-Tirmidzi, dan ia menghasankannya)."

Delisa mengangguk.

Delisa memandang Zara, wanita di depannya ini sungguh mulia tidak ada dendam dalam hatinya meski ia telah hampir menghancurkan rumah tangganya.

"Kamu akan mendapatkan yang lebih baik Delisa"

Delisa menggeleng, "tidak akan ada yang mau memiliki istri yang cacat sepertiku Zara"

Setulus Cinta ZaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang