#22

363K 14.8K 229
                                    

Aminah menatap sendu putrinya yang tengah melamun dengan mulut tidak berhenti untuk berdzikir.

"Zara tahu apa yang Zara lakukan ini salah?" Tanya Aminah.

Zara mengangguk, "Zara tahu mama."

"Pulanglah sayang kasian anakmu pasti mencarimu" pinta Aminah.
Zara menggeleng,

"Abang tidak mencintai Zara mama, abang cuma mencintai mama kandung Lana" kata Zara.
"Tidak baik begitu, suamimu surga dan neraka bagimu nak, jika kamu begini sama saja kamu durhaka sama suamimu." Nasehat Aminah

"Mama tahu sebesar apa masalah yang ada akan selesai jika diselesaikan dengan kepala dingin tidak pergi dari rumah begini sayang.
Zara, seorang istri yang baik akan tetap berada di sisi suaminya apapun yang terjadi" kata Aminah.

"Zara tahu mama, tapi Zara juga wanita biasa dan punya perasaan" kata Zara.

Aminah menyentuh tangan Zara

"Kamu mencintainya?"

Zara memandanh mamanya.

"Zara mencintainya ma"

"Apa kamu tidak mau memperjuangkannya?" kata  Amina sambil memegang tangan Zara.
"Selama ini Zara sudah memperjuangkan mama, selama ini Zara mencoba untuk bersabar mama." Kata Zara.

"Setidaknya bersabarlah lagi demi dia" kata Amina sambil memegang perut Zara.

"Mama tahu?" Tanya Zara sedikit kaget karena dia belum memberi tahubmamanya bahwa dia hamil.

"Firasat seorang ibu sayang, berapa bulan?" Tanya Amina.

"Sebulan mama"
Amina mengangguk

"Sholatlah minta petunjuk padaNya" kata Aminah.

Zara mengangguk.

####

Fatan menjemput Lana dirumah mamanya.

"Apa yang terjadi?" Tanya Maryam.

"Tidak ada" jawab Fatan pendek.

"Zara kemarin mengantar Lana kemari dan mama bisa melihat kekecewaan dimatanya, apa yanh kamu lakukan sampai dea sekecewa itu dan dimana Zara?" Tanya Mamanya.

"Tidak tahu" jawabnya dengan singkat.

"Fatan aku mamamu, mama tahu ada yang kau sembunyikan."

"Lana ayo berangkat sayang" ajak Fatan tanpa menjawab pertanyaaan mamanya.

"Mama mana pa?" Tanya Lana.

"Dirumah sayang" jawab Fatan berbohong.

"Tapi Lana ingin berangkat sama mama" pintahnya.

"Ayo Lana!" Ajak Fatan.

"Aku mau berangkat sama mama pa" kata Lana.

"Nanti kita kebutik mama " kata Fatan.
Akhirnya Lana mau berangkat sekolah.

Fatan berpamitan pada mamanya dan mengantar Lana kesekolah.

Sampai disekolah Fatan menurunkan Lana kemudian ia langsung menuju butik Zara.

"Assalamualaikum" salam Fatan saat masuk kebutik Zara.

"Waalaikumsalam, pak Fatan!" Jawab Sachi.

"Zara sudah datang?"

"Mbak Zara tidak datang hari ini pak, mbak Zara mungkin kekafenya" jawab Sachi.

Pertanyaan Fatan membuat Sachi bingung kenapa Fatan mencarinya bukannya mereka tinggal serumah tapi ia segera menepis pikiran buruknya.

Setulus Cinta ZaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang