Hamil

347K 14.5K 242
                                    

Seperti biasa Zara bangun lebih awal dari Fatan tadi malam ia tidak bisa tidur karena Fatan selalu bolak-balik kekamar mandi.
Ia menatap suaminya dan kemudian membenarkan selimutnya lalu ia melangkah menuju kamar mandi.
Ia mencoba untuk mengeceknya lagi siapa tahu yang kemarin adalah salah.

"Bismillah" Zara mencelupkan tespack nya kewadah kecil yang berisi air seni.

Zara menunggu hasilnya dengan persasaan dag dig dug.

"Alhamdulillah" ucap Zara sambil ketika melihat hasil tespacknya ada dua garis.

"Alhamdulillah" ucap Zara sambil ketika melihat hasil tespacknya ada dua garis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Terima kasih Ya Allah Kau titipkan satu nyawa untuk aku jaga" ucapa Zara.

Ia keluar kamar mandi dan melihat Fatan mengeliat tidak nyaman.
Dan Fatan terbangun langsung berlari kekamar mandi.

"Kita kedokter abang Zara tidak tega melihat abang begini".

Fatan menggeleng lagi.

"Abang..."

Fatan mentap tajam Zara membuat Zara menunduk.

Kali ini mood Fatan buruk pengen marah-marah saja dia juga tidak tahu kenapa.

Zara keluar kamar mandi kemudian kekamar Lana membangunkan anaknya.

"Sayang!" Panggil Zara.
Lana menggeliat manja tapi tetap memejamkan matanya.

"Lana sayang" panggil Zara lagi.
Perlahan Lana membuka matanya dan tersenyum melihat Zara tersenyum.
"Mama" gumamnya.

"Mandi terus sekolah" kata Zara.
Lana mengangguk.

"Lana mandi sendiri ya ma" pinta Lana, Zara mengangguk.
"Kalau gitu mama buatin sarapan buat Lana dan Papa dulu ya" kata Zara.
Lana mengangguk.

Zara sengaja tidak memberitahukan Fatan tentang kehamilannya karena ia masih ragu karena ia tidak mengalami gejala awal ibu hamil seperti yang dialami para ibu hamil pada umumnya.

####

Zara melihat Fatan turun dari lantai atas sambil membawa tas kerjanya.

"Assalamualaikum" salam Fatan sambil mengecup pipi Zara.
"Maaf" gumam Fatan.

"Waalaikum salam, Maaf untuk apa bang?" Tanya Zara.

"Tadi pagi" katanya sambil nyruput kopi buatan Zara.

"Abang tidak salah apa-apa kok" kata Zara.

"Perutku akhir-akhir ini mual terus, dan mood ku suka berubah-ubah." keluh Fatan.

"Jangan paksa aku kerumah sakit atau dokter" kata Fatan saat melihat Zara ingin mengatakan sesuatu.

"Baiklah abang, emm bang nanti Zara mau kerumah sakit" kata Zara.

"Mau apa kerumah sakit?" Tanya Fatan.

"Cek up bulanan bang boleh?" Tanya Zara.
Fatan mengangguk, "aku tidak bisa mengantar nanti ada meeting penting dengan perusahaan Timoty" kata Fatan.

Setulus Cinta ZaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang