Pernah nggak ngerasa malu? Lebih malu dari dapet nilai kosong atau di hukum guru buat ngelilingin lapangan sekolah. Di liatin senior-senior kece atau junior calon kece. Aku merasa ini hal paling memalukan selama aku hidup di dunia ini, ketahuan saat menggesek-gesekkan pantatku di paha anak lakinya. Oh Astaga ... Demi setan yang berkeliaran disekelilingku. Aku merasa seperti gadis bayaran aja, pemuas nafsu Om-om.
"Mami Ihhhhhh ... ! Aku kan nyuruh Mami buat datangnya nanti aja. Liat sekarang? Mami udah gangguin aku yang lagi seneng-seneng." Apa ini? Aku nggak salah dengar?
"Keken, Mami minta maaf?" Pinta seorang wanita yang tidak berani kulihat langsung. Aku takut kena serangan jantung lagi.
Kent merapihkan pakaiannya yang terlihat kusut dengan wajah kusut dan aku? Jangan ditanya lagi. Aku menunduk dengan sesekali melihat kearah Kent. Malu mamen!
"Mami kok cepet amat kesini?" Aku masih menunduk tidak berani mengangkat wajah.
"Keken, Mami kan udah nggak sabar buat liat calon mantu Mami. Nana cantik banget ih ... Pantesan Keken tergila-gila. Kapan nih nikah?" Mami Kent terus aja ngomong nggak berhenti.
"Mami sabar! Tata belum siap tahu." Baru kali ini aku setuju sama pendapat Om tua ini.
"Kapan atuh? Keken udah mulai tua."
"Mami ... !" Pekik Kent. Aku yang dari tadi menunduk untuk memperhatikan interaksi Ibu dan anak ini. Baru kali ini aku ketemu keluarga aneh kaya gini.
"Tata, jangan nunduk mulu. Nggak usah malu kepergok sama Mami. Mami juga tahu jiwa anak muda itu panas membara. Tapi Keken, mami saranin jangan di sini buat first-nya Tata, cari dong tempat romantis? Masa di Sofa kantor? Nggak etis banget tau dan kasian juga sama Tata-nya."
Buah tidak akan jatuh terlalu jauh dari pohonnya kecuali ada yang mindahin itu buah. Begitu juga Kent yang super mesum. Mungkin dia keturunan dari keluarganya yang menganut paham bebas soal kemesuman. Apa mami nya yang ngajarin ini semua?
"Mami, jangan ngomong gitu sama Tata. Kent tidak suka!"
Aku seperti masuk ke demensi lain saja saat perdebatan masalah Seksual begitu biasa saja di antara Ibu dan anak ini. Atau aku aja yang kurang gaul ya? Jadi hal ini tampak aneh di telingaku.
"Dihhh ... yang ngebela yayangnya!" Cekikikan Mami Kent.
"Duh ... nggak lucu Mami. Iya Kan, Ta?"
Hah? Kenapa Om tua ini bertanya hal kayak gini?
"Tata lucu ih ... " Mami Kent mendekat kearahku yang masih kayak patung.
"Udah pulang sana. Jangan gangguan kita!" Usir Kent pada Mami nya yang dua langkah didepanku.
"Tata, Mami suka sama hubungan kalian yang unik gini, inget masa lalu yang begitu indah sama papi nya Kent. Kapan Mami bisa ngelamar kamu langsung? Jagoan Mami ini cinta banget sama Tata."
"Dan kebelet." Bisiknya pelan.
Aku menelan ludah.
"Secepatnya." Itu suara siapa?
"Siap kalau begitu. Kent, kalau mau lakuin itu jangan lupa pakai pengaman."
Mami Kent sudah keluar dengan paksaan Kent. Aku tidak bisa mencerna apa yang sudah terjadi dengan beberapa menit yang lalu.
"Cinta, maaf ya? Mami aku rada sedikit aneh." Aku bisa merasakan Kent duduk disampingku. Om, yang aneh bukan Mami situ aja. Situ juga aneh nya kebangetan.
"Hmm ... "
"Udah makan aja, yuk? Aku lapar nih." Tanganku ditarik Kent untuk mengikutinya. "Pengennya sih makan atau jilatin Tata."
![](https://img.wattpad.com/cover/42750288-288-k796395.jpg)