Jika ada yang mencibir di belakangmu biarkan saja...
Karena memang disitulah tempat yang pantas untuk mereka.
Tepat dibelakangmu!~ Prilly Latuconsina ~
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Seorang lelaki sedang sibuk membolak-balikkan bukunya, pelajaran yang sudah ia lama tinggalkan mau ga mau harus ia pelajari lagi. Dia Muhammad Ali Syarief atau dikenal sebagai Aliando Syarief di dunia hiburan. Ia menghela nafas entah sudah berapa kali ia menghela nafas.
Besok ia masih harus mengikuti Ujian Nasional, bukan mengikuti ujiannya yang berat tapi mendengar bahkan membaca cibiran orang-orang karena ia mengikuti paket C. Jika didepan televisi, ia harus berusaha tersenyum ramah pada siapa saja, itulah pekerjaannya walau apapun yang terjadi orang-orang menuntut dia profesional diatas panggung, tapi bukan berarti senyuman yang berikan selama ini terpaksa, ia tulus, hanya otaknya memikirkan berbagai hal yang membuat kepala ia mulai berdenyut tidak karuan.
"Ali," panggil mamanya Ali.
"Iya, ma," ucap Ali, sambil memijat pelipisnya yang terasa berdenyut.
"Kamu jangan banyak pikiran ya, mama ga mau kamu sakit lagi," ucap mama Ali.
"Ingat kata dokter, ga boleh banyak pikiran," lanjut mamanya lagi.
"Tenang ma, Ali ga apa-apa kok, lagi pusing pelajarin ini aja," tawa Ali mencoba menenangkan mamanya.
"Kamu selalu terbaik buat mama," ucap mama Ali, mengelus sayang kepala putranya.
"Jangan dengarin omongan haters, kalau didengarin hanya buat penyakit aja, karena apa, kita jadi menyimpan sakit hati, dengki, bahkan dendam nak," ucap mama Ali lagi.
Ali tersenyum, pembahasan haters tentang dirinya memang tidak pernah habis. Ingat konser AADC? Ali dituduh lip sync, apakah ia marah, bohong jika tidak, tapi mau bagaimana lagi, dia adalah publik figur yang akan dan memang akan terus dibicarakan jika ada yang mengganjal di mata masyarakat. Dan dia harus terus menerima omongan tersebut, untuk terus memperbaiki dirinya menjadi orang yang lebih baik dari sebelumnya.
Ali memeluk pinggang mamanya menenggelamkan kepalanya perut mamanya. Mama Ali tersenyum sambil terus mengelus kepala anaknya.
"Ga lah ma, omongan mereka Ali simpan untuk merubah Ali menjadi orang yang lebih baik lagi dan Ali juga sibuk mikirin album Ali yang belum kelar, mama tau kan deadline nya udah makin dekat," ucap Ali bermanja dengan mamanya.
Mama Ali terus mengelus kepala anaknya sayang. Sedangkan Ali mulai memainkan handphonenya yang berbunyi sedari tadi.
Bip... Bip.... Prilly
Prilly : Ali..
Prilly : Aliiii.....
Prilly : Aliiiii... ih...
Prilly : Aliii... ok! Fine!
Prilly : males ah dicuekin.Ali tersenyum membaca chat yang baru saja ia buka, gadisnya sedang berlibur keluar negeri itu, mulai menghubunginya. Sudah beberapa hari ia tidak bertemu membuat ia rindu dengan tingkah gadisnya itu. Mama Ali yang melihat anaknya sudah mulai sibuk dengan handphone akhirnya pamit agar tidak menggangu.
"Li, mama masuk ya, kamu buru tidur, besok bangun pagi," ucap Mama Ali yang disambut anggukan oleh Ali. Tanpa pikir panjang Ali pun segera membalas chat tersebut.
Ali : hai, pril, kenapa?
Prilly : ih, udah dari tadi ditungguin, balesannya tanya kenapa lagi.
Ali : benarkan, tanya kenapa masa tanya apa.
Prilly : Ali, ga mau digituin!
Ali : maunya digimanain, hayooo!
Prilly : Ih, bete!
Ali : kenapa sih, prillynya ali kenapa? ( ˘ з˘ )♬♪
Prilly : aku cuma penasaran kamu lagi apa
Ali : "ƪ(˘⌣˘)┐"ƪ(˘⌣˘)ʃ"┌(˘⌣˘)ʃ"
Ali : aduuh, bahagia banget bidadari penasaran sama aku.
Prilly : Ih, ali kok kamu jadi alay gitu sih, pake emoticon joget lagi. ┌("˘o˘)┐
Ali : hahahaha...
Ali : ih, ikutan. (っ˘з˘)っ
KAMU SEDANG MEMBACA
Aliando Prilly - Fanfic Oneshot SS 1 (END)
FanfictionSemua berasal dri khayalan dan juga dari baca2an story, maaf klu msalnya ada kesamaan cerita dan sbgainya tpi aku berusaha merubah dengan gaya tulisanku. Ini cuma short story tentang Ali dan Prilly. Tidak berhubung dengan nyata tpi bisa juga nyata...