What's up guys!
haha, sebenarnya aku mau publish ini nunggu ada momen Ali Prilly lagi tapi ternyata ini udah sampai 6 halaman jadinya aku publish hari ini aja.
terus aku habis nonton Goblin, aku benar-benar nangis (ga hanya Prilly) aku juga korban dari Goblin.. huhu.. jadinya maaf ya kalau ada bahasa-bahasa aneh di situ, haha..
sama maaf ya kalau ada typo bertebaran dan juga maaf kalau ceritanya rada ga jelas. haha
~~~~~~~~~~~~~~
Seberapa jauh kamu,
berapa kali kamu dilahirkan,
di mana pun kamu berada,
aku akan terus menemukanmu karena aku mencintai kamu . :)~~~~~~~~~~~
Ali sibuk dengan tatanan rambutnya, sesekali ia bersandar di kaca karena ngilu di kakinya.
Porselen somplak!
Ali menggerutu menyalahkan porselen, sebenarnya itu hanya untuk menyangkal kurang kehati-hatian dirinya. Ali melihat penampilannya yang terlihat aneh, jas dipadukan celana pendek, mungkin ini akan menjadi trendsetter terbaru. Ali tertawa.
"Li, lo gila ya?" ucap Alya kakaknya Ali.
"Kakak gila lo, ngatain gue gila," ucap Ali kesal sambil mengarahkan tongkatnya mengenai kakaknya.
"Habisnya lo ngaca lama banget, pake senyum ga jelas lagi, lo lagi mengagungkan diri lo, ga boleh!" ucap Alya membuat Ali tertawa.
"Nama gue Ali kali bukan Agung, ngapain juga Agung di bawa-bawa," canda Ali membuat Alya berdecak kesal.
"Ck, yuk berangkat, telat lo entar di premiere film lo sendiri," ucap Alya sambil membawakan beberapa barang Ali.
"Sial banget gue, harus jadi asisten lo hari ini," gumam Alya, Ali hanya tertawa.
***
Ali bersiap turun sambil mengecek beberapa barangnya di dalam mobil tanpa sengaja Ali menyenggol tasnya yang tak ditutup, semua yang ada di dalam tas tumpah membuat Ali berdecak buru-buru memasukkan barang-barang tersebut. Ali terdiam memperhatikan satu barang yang tak asing baginya.
"Kok ada undangan film gue, buat siapa ya?" tanya Ali pada dirinya sendiri.
"Kaia lo bawa undangan lo kan?" tanya Ali memastikan.
"Punya Prilly kali," ucap Alya sambil merapikan penampilannya. "Prilly mah.." ucap Ali terpotong menyadari sesuatu.
"Matiiii!" teriak Ali.
"Apa, jangan mati dulu Li," ucap Alya membalas kepanikan Ali.
"Gue serius, ini kayaknya emang undangan dia, kemarin gue lupa kasi sama lupa bilang, padahal kemarin ketemu," Ali menghela nafas.
"Lo kerjaannya natap dia mulu," ucap Alya tak memberikan solusi daritadi hanya menggangu membuat Ali memasang wajah kesal.
Ali segera mengeluarkan handphonenya menghubungi Prilly. Tak lama terdengar telepon dialihkan, Ali kembali mencoba dan teleponnya kembali dialihkan.
"Yuk, Li, ditunggu nih lo," ucap Alya.
"Entar gue bantuin bilang ke panitia buat hubungin Prilly," ucap Alya akhirnya membuat Ali lega segera keluar dari mobil.
***
Setelah selesai foto-foto dan mengobrol dengan beberapa rekan kerjanya, Ali menyingkir mencari tempat tenang untuk menelpon Prilly. Ali masih belum menemukan gadis mungil tersebut membuat ia sedikit tak bersemangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aliando Prilly - Fanfic Oneshot SS 1 (END)
FanfictionSemua berasal dri khayalan dan juga dari baca2an story, maaf klu msalnya ada kesamaan cerita dan sbgainya tpi aku berusaha merubah dengan gaya tulisanku. Ini cuma short story tentang Ali dan Prilly. Tidak berhubung dengan nyata tpi bisa juga nyata...