Hai~ lama tak berjumpa dengan kalian. makasih yang selalu tungguin update cerita ini. cerita kali ini khayalan aku, ga ada hubungan dengan apapun hanya pengen buat kayak gini aja. Aku berharap di sini adalah pembaca yang pintar kalau ini hanya sebuah cerita. hihihi.
maaf ya, kalau ceritanya lebay, entah mengapa beberapa hari ini aku lagi galau. haha. selalu ditunggu vote dan komen nya.
~
Tidak berucap walau ku tahu kau cinta.
Melihatmu saja tidak walau ku tahu kau rindu.
Ya, begitulah kamu pembohong yang paling aku cinta.~ Prilly Latuconsina ~
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Aliando Syarief atau yang bisa dipanggil Ali. Ia kembali disibukkan dengan dunia keartisannya selain mengambil beberapa mini seri, ia juga mengambil film action yang mengharuskannya sering latihan fisik.
Sekarang, ia sedang duduk di dalam mobilnya sambil menutup kedua matanya. Ia sesekali menghela nafas ketika mendengar notif di ponselnya terus berbunyi. Ia segera membuka ponselnya menghapus beberapa foto di instagram kemudian logout dari media sosialnya tersebut. Hari ini ia kembali dibully, bukan, tapi setiap harinya ia memang dibully, tapi kali ini media sosialnya seperti war.
Bukan hanya masalah itu saja, yang membuat mood Ali jelek. Tapi juga masalah kerjaan atau masalah pribadi membuat ia pusing. Masalah pribadi apa? Ia dan Prilly. Gadis itu setiap harinya memenuhi pikirannya. Pembullyan di media sosial terjadinya juga lagi-lagi orang menebak hubungan mereka yang merenggang dan membuat asumsi yang tidak masuk akal.
Ali kamu tinggalin Prilly ya, tega ya lo.
Prilly memang ga pantas dapat cowo kaya lo.
Cowo cemen ga pernah ngelakuin apapun.
Ali, Prilly emang ga pantas buat lo.
Li, si Prilly dideketin mantannya lagi tuh, buru sikat!
Li, kayak verrel donk makanya, jangan cuma dibelakang layar aja.
Kalimat-kalimat tersebut bermunculan jika ia menutup matanya. Baja melihat Ali yang gelisah hanya menggelengkan kepala. Ia tahu Ali bukan memikirkan dirinya tapi gadis cantik yang berada diotaknya. Mereka memang sedang bertengkar tentang masalah Verrel dan Halik, dua laki-laki yang selalu dikait-kaitkan dengan Prilly beberapa hari ini dan Baja lah yang menjadi saksi dari pertengkaran mereka.
Prilly memasuki mobil Ali tersenyum manis. Ali menatap Prilly datar dan langsung memainkan ponselnya kembali. Prilly menatap Ali heran. Ali sibuk memainkan ponselnya.
"Li, kamu kenapa?"
"Ga apa-apa," ucap Ali kembali memainkan ponselnya.
"Kalau kamu bete gitu mending ga usah jemput deh!"
"Emang kamu mau dijemput siapa? Halik? Verrel?" ucap Ali segit.
Prilly terdiam kemudian tertawa garing. "Kenapa tiba-tiba sangkutin mereka?"
"Kenapa, kamu suka makanya ngebelain?"
"Apa sih, Li, kamu marah gara-gara Verrel iketin tali sepatu," tebak Prilly.
"Gak, gue ga cemburu sama sekali," ucap Ali tegas.
"Kalau gitu kenapa pembahasan lo tentang mereka, aku udah bilang ga ada apa-apa sama mereka, itu semua skenario di pesbukers," ucap Prilly.
"Salah satu dari mereka punya hubungan sama lo," ucap Ali tak santai.
"Itu masa lalu ya, sekarang gue udah biasa aja sama dia," ucap Prilly kesal dengan tingkah Ali yang menurutnya kekanak-kanakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aliando Prilly - Fanfic Oneshot SS 1 (END)
FanfictionSemua berasal dri khayalan dan juga dari baca2an story, maaf klu msalnya ada kesamaan cerita dan sbgainya tpi aku berusaha merubah dengan gaya tulisanku. Ini cuma short story tentang Ali dan Prilly. Tidak berhubung dengan nyata tpi bisa juga nyata...