Sentimentil 2 - Fanfic Oneshot

7.2K 489 7
                                    

Jika ada kata-kata yang terus menyakitimu,
menunduklah dan biarkan mereka melewatimu
Jika terus disimpan hanya akan menyakiti hatimu.

~ Zizi ~

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Angin berhembus masuk ke dalam kamar, ada seorang gadis manis berbaring telungkup sambil menangis tersedu-sedu. Gadis tersebut adalah Prilly Latuconsina. Ia sedang bersedih akibat bullyan yang baru saja diterimanya. Mungkinkah itu salah dirinya. Tidak ada yang tau.

Beberapa hari yang lalu dirinya mengupload video ia bersama Gritte di channel Youtube miliknya, banyak yang mempermasalahkan ucapan yang dikatakan gadis tersebut. Ada yang mengatakan bahwa dirinya menghina keluarga Ali, lelaki yang selama dua tahun ini dekat dengan dirinya bahkan dia dibilang mengucapkan kata kasar dalam video tersebut. Karena menerima banyak bullyan video tersebut akhirnya dihapus, bukan tidak ingin mengkonfirmasi tapi sepertinya akan percuma, fans atau pun haters tidak akan percaya, karena apa, mereka hanya mempercayai apa yang mereka percayai.

"Pril," ucap mama Prilly yang datang mengelus punggung anaknya.

"Jangan nangis terus, biarin aja mereka ngomong apa, yang jelas, mama tau kamu seperti apa," ucap mama Prilly mencoba menenangkan anaknya yang masih terus menangis.

"Tapi ma, Prilly ngerasa bersalah, banyak fans yang terluka karena omongan Prilly yang sembarangan," ucap Prilly masih telungkup.

"Kata siapa nak, emang benar kamu mengucapkan kata kasar di video tersebut?" tanya mama Prilly yang dibalas Prilly dengan gelengan.

"Berarti mereka saja yang terlalu negatif bukan?" ucap mama Prilly masih terus mengelus punggung anaknya.

Handphone Prilly berdering, sudah beberapa kali handphone itu berdering, tapi tidak disambut oleh Prilly. Ia masih sibuk dengan tangisan dan pikirannya. Mama Prilly hanya bisa menggelengkan kepala sambil mengambil handphone Prilly untuk diangkat.

"Halo."

"Halo, Li," ucap Mama Prilly.

"Mama Ully, bisa bicara sama Prilly?" tanya seorang lelaki yang bisa ditebak adalah Ali.

"Iya sayang sebentar ya," ucap Mama Prilly.

"Pril, ini Ali nak, dia dari tadi telepon terus," ucap Mama Prilly.

"Nanti aja ma," ucap Prilly serak.

Mama Prilly dengan sengaja membuat loudspeaker dari handphone Prilly agar apa yang diucapkan Ali terdengar.

"Halo, Ali, Prilly bilang nanti aja sayang."

Terdengar helaan nafas Ali di telepon tersebut membuat Prilly mendongkak melihat mamanya. "Ali hanya mau ngomong bentar Prilly tetap ga mau?"

"Iya sayang dia dari tadi masih nangis terus, udah mama tenangin tapi ga tenang-tenang," ucap Mama Prilly. Terdengar helaan nafas kembali. "Prilly benar ga mau ngomong sama Ali, ma?"

"Iya, masih kaget kayaknya," ucap Mama Prilly sengaja membuat Ali khawatir agar Prilly mau tidak mau mengklarifikasi omongan mamanya. Prilly masih mendengarkan ia mulai mencuri-curi melihat mamanya.

"Apa Ali ke rumah aja, Ali khawatir ma, di sosial media semua pada ribut masalah video," ucap Ali di sana terdengar khawatir.

"Iya sayang video itu katanya Prilly berucap kata kasar dan katanya menghina kamu," ucap Mama Prilly, terdengar helaan nafas kembali di sana.

"Ali ke rumah aja ya, Ali ga terlalu sibuk sekarang," ucap Ali terdengar sedikit frustasi, takut-takut Prilly jatuh sakit hanya memikirkan omongan haters tersebut.

Aliando Prilly - Fanfic Oneshot SS 1 (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang