Jika aku punya satu alasan untuk pergi dari kamu,
Maka aku juga punya seribu alasan untuk tetap tinggal,
Dan aku masih punya sejuta cinta untuk kamu.~Zizi~
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Prilly menggeram kesal sambil mengotak atik ponselnya. Ia baru saja salah menandai difoto instagramnya, dalam waktu beberapa jam saja, ia habis dibully. Persoalan sepele seperti itu saja sudah membuat ia habis dibully. Bagaimana jika ia benar-benar berpacaran dengan orang lain, Prilly sudah tak tahu lagi harus seperti apa bersikap. Semakin dibiarkan semakin menjadi.
Ia hanya salah menandai fotonya dengan Bani menjadi Ali. Hal tersebut terjadi karena instagram Bani dihack. Biasanya tidak akan salah seperti itu karena nama Arbani biasanya berada diatas Aliando. Mungkin karena pengaruh kerjaannya yang banyak ia membaca nama Ali menjadi Arbani.
"Prilly, Prilly, lo kenapa bisa sampai buat kesalahan kayak gitu sih?" batin Prilly menggerutu kesal.
"Pril," panggil Arbani.
"Eh, iya, Ban, kenapa?"
"Udahlah, santai aja, jangan ditanggapin omongan di sosmed lo, adanya bentar lagi lo gila tau gak!" ucap Arbani asal, ia hanya ingin menenangkan Prilly yang terlalu banyak pikiran.
"Enak aja lo, ributnya ga kira-kira, lo ga mau liat?" tanya Prilly kesal.
"Gue dibilang ga bisa move on, bro, pacaran aja belum," ucap Prilly kesal.
"Iya, serah lo ajalah,"ucap Arbani sebelum Prilly kembali marah-marah.
"O,iya gue mau nonton WTF, lo mau ikut ga?" tanya Arbani sambil mengambil beberapa snack yang berada di meja.
"Gak mau, males," ucap Prilly.
"Eh, tapi disitu ada Ali, Ali juga nonton," ucap Prilly lagi memberitahu Arbani.
"Jadi gimana nih, lo mau gak, kalau lo ikut, langsung meredam mulut-mulut haters diluar sana?" tanya Arbani lagi usil.
"Ga deh, aku cape, mau pulang aja, paling bentar lagi aku dijemput," ucap Prilly. Ia menghela nafas panjang. Ia logout dari sosial medianya setelah menanggapi beberapa komentar yang menyinggung dirinya dan juga Ali.
****
Prilly terdiam selama perjalanan pulang, mamanya hanya bisa menggeleng memperhatikan Prilly. Tanpa disadari Prilly, mama Prilly mengirimkan pesan pada Ali untuk menghubungi Prilly segera. Lelaki tampan tersebut pasti bisa menenangkan dan mengembalikan keceriaan anak kesayangannya tersebut.
Prilly langsung turun dari mobil dan masuk langsung ke kamarnya. ia berlalu begitu saja dari adiknya yang menyapanya dengan ceria. Ia mengunci pintu kamar dan berbaring telungkup. Mulai menangis mengeluarkan amarahnya yang sedari tadi ia tahan. Memang secengeng itulah Prilly. Ia gampang menangis untuk hal-hal yang tak penting menurut orang lain. Ponsel Prilly berbunyi dan langsung diangkat oleh Prilly tanpa melihat siapa yang menelpon.
"Halo, Prilly," suara yang menenangkannya. Ali.
"Ali," ucap Prilly lirih.
"Hei, kamu nangis, kamu kenapa?" tanya Ali khawatir.
"Aku kesal, aku habis marah-marah di twitter," adu Prilly.
Ali tersenyum. "Kenapa nangis, kamu udah selesai marahkan?"
"Iya, udah, aku kesal, semua yang aku lakukan selalu disangkutin sama kamu, kan ga semua benar, apa-apa selalu kamu, aku cape, sekarang semua pada marah dan pada mau keluar dari APL, emang aku salah kalau aku bilang ga mau disangkutin sama kamu?" tanya Prilly polos.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aliando Prilly - Fanfic Oneshot SS 1 (END)
FanficSemua berasal dri khayalan dan juga dari baca2an story, maaf klu msalnya ada kesamaan cerita dan sbgainya tpi aku berusaha merubah dengan gaya tulisanku. Ini cuma short story tentang Ali dan Prilly. Tidak berhubung dengan nyata tpi bisa juga nyata...