Chapter Eight : Unexpected Jokes on Poetry

1.8K 224 70
                                    

Chapter Eight : Unexpected Jokes on Poetry.

Revada Prana Ahza : vin nebeng

Ervin Haryanta : elah. Nyusahin aja

Revada Prana Ahza : msh nahan aja sm temen!!

Ervin Haryanta : nnti gue kerumah lo, jgn ngaret
Ervin Haryanta : gue jg pny tanda seru!!!

Revada Prana Ahza : plg lo yg ngaret jemputnya!!!!
Revada Prana Ahza : sori bgt nih sblmnya, tp kan gue gananya

Ervin Haryanta : lo kok menghina gue, udh minta jemput juga. Dsr gadir!!!!!

Revada Prana Ahza : lo ko itung2an sih sm temen
Revada Prana Ahza : !!!!!

Lima menit berlalu, Ervin belum membalas pesannya, Ahza dan Ervin memang terkadang suka menjemput satu sama lain ke sekolah. Mesra banget.

Atau Ahza biasanya membawa mobil tetangganya, bercanda. Mobil ayahnya.

Ahza melirik jam dipergelangannya, pukul 06:15.

"Masih sempet," ucapnya, ia lalu ke lantai bawah, melirik meja makan dan menemukan tidak ada apa pun.

Pembantunya izin kemarin, katanya, besok datang agak siang karena cucunya ulang tahun.

Ahza ke dapur dan membuka kulkas. Mengambil roti dan selai nanas juga susu kemasan. Lalu menyantapnya sendirian. Iya, sendiri.

Sedih, ya.

"Bang!" Ahza kaget mendengar suara itu, ia sedang di ujung tangga sambil menyantap rotinya. Menengok, ia lalu berdecak.

Itu Vina-- adiknya, berbicara sambil menyucek matanya, baru bangun.

"Itu, kan, susu aku!" Vina memasang wajah kecut, sambil memonyongkan bibirnya, sok cemberut.

"Ibu mana?" tanya Ahza sambil meminum susunya dengan sedotan. Mengabaikan ucapan Vina barusan.

"Masih tidur, tadi Papa udah berangkat," balas Vina, hari ini ia libur, katanya gurunya ada rapat. "Itu susu aku kenapa diminum? Gantiin!" Vina berusaha menyinggung soal susu lagi.

Ahza merogoh sakunya, mengambil uang duapuluh ribu. Vina tersenyum, tangannya langsung ingin mengambil uang tersebut. Tapi, Ahza memasukan kembali uang itu.

Vina merengek, buru-buru Ahza mengambil uang di sakunya, tapi sepuluh ribu. "Nih," ucapnya.

Vina tersenyum manis. "Makasih."

"Buat jatah susu lima bulan," balas Ahza. Vina hampir melempar kulkas.

Bersamaan dengan itu, handphone Ahza bergetar dan ada suara klakson dari depan rumahnya.

Ervin Haryanta : kluar gc

"Bercanda, deng." Ahza mengacak rambut Vina lalu keluar.

|S ・L|

Pagi ini, hari terkahir Dena dan siswa lain berangkat sekolah dalam seminggu, hari Jum'at. Cewek itu diantar oleh Shadiq dengan mobilnya.

All the Baffling Thing of Being Change✔ (WAS SAVAGE LOVE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang