Chapter Twenty Eight : Us and Universe are Shining Bright

1.2K 73 33
                                    

Chapter Twenty Eight: Us and Universe are Shining Bright.


Kalya Carissa : ENGGA BISA DEN, INI BENER2 HARUS LO KASIH TAU

Adena Chavali : engga usah lah, gue udah siap nerima risikonya

Kalya Carissa : ini bukan tentang lo siap atau enggak, lo tetep harus kasih tau ke ervin atau della

Adena Chavali : nnti malah jd berantakan semuanya, kal. Gue engga mau.

Kalya Carissa : jangan ngulang kesalahan yg sama.
Kalya Carissa : gue aja yg ngsh tau ervin deh klo gini caranya

Adena Chavali : DONT U EVER DO THIS OR I'LL NEVER WANNA TALKKKKK WITH U ANYMOREEE

Kalya Carissa : SO JUST SAY WHAT U HAVE TO
Kalya Carissa : hidup lo kebanyakan drama,-

Adena Chavali : thx sis.

|S ・L|

"Kenapa elo enggak bilang dari dulu?" tanya Sava, ia tiba-tiba mengajakku bertemu. "Lo pikir bener cara lo begini?"

Jika kalian pikir aku dan Sava sedang bertengkar tentang masalah yang lalu, kalian salah. Kurasa, Sava sudah diceritakan Kalya tentang itu.

"Ini hak gue, Sav," balasku. "Lo tau dari mana?"

"Kalya," balas Sava. Ah, aku enggak terkejut. "Gue tau gue enggak ada urusan apa pun. Tapi, menurut gue, lo harus bilang masalah ini."

"Enggak bisa, Sav. Ini tuh enggak segampang it--"

"Just say it." perkataan Sava seakan memojokkanku. "Gue tau, Den. Ini pasti bakal merubah sesuatu. Tapi, semakin dalam lo memendam, semakin meluap perasaan itu."

"Enggak akan gitu, Sav," balasku mencoba menenangkan. "Ini klise, kok. Pasti juga bakal ilang cepet atau lambat."

"So far, ini malah tambah besar, kan? Kalau gue tau lo sama Ervan enggak saling cinta, dan ada sesuatu yang salah, gue...," Sava menatapku lalu menggigit bibirnya. "Gue enggak akan sejahat itu."

Aku tersenyum pilu dengan hati yang sesak. "Rendy dan Ervan suka sama orang yang sama. Tapi, Ervan enggak bilang itu sama Rendy, karena dia tau Rendy juga ada rasa," jelasku.

"Tapi, akhirnya, Rendy enggak pernah mengungkapkan perasaan cewek tersebut, dia sadar itu cuman perasaan kagum, bukan cinta.

Sadly, Ervan udah terlanjur jadian sama lo karena kalian berada di posisi yang sama, lo berdua juga jadian bukan karena cinta tapi karena enggak ingin ada yang berubah antara Ervan, Ervin, Rendy, dan lo," balas Sava.

"Udahlah, udah berlalu juga masalah itu."

"Tapi, masalah lo yang sekarang belum," balas Sava. "Kalau emang lo cuman kagum sama seseorang enggak akan selama ini." Mata Sava menatap wajahku, ingin melihat ekspresiku yang sesungguhnya.

Aku tidak melakukan apa pun selain menggenggam erat ponsel di tangan kiriku.

Memang, jika kau hanya mengangumi, pasti tak sudi menunggu untuk memiliki dalam waktu yang lama.

Pasti, kau tak akan pernah rela membuang waktu dan menahan segala rindu.

Pasti, kau tak akan merasa sesak jika kau mengetahui ada orang lain di hatinya.

Dan pasti, kau tak akan pernah membuang sia-sia air mata hanya untuk menangisinya semalaman. Sejadi-jadinya.

Tidak ada suara selama beberapa detik sebelum ponsel Sava berdering.

All the Baffling Thing of Being Change✔ (WAS SAVAGE LOVE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang