Sehun benar-benar terkejut dengan perkataan gadis kecil yang ada di hadapannya itu. "Jangan bercanda!" ucap Sehun.
Soojung mengembuskan napasnya dengan berat. "Apa kau melihat kebercandaan di mataku?"
Sehun pun memerhatikan mata gadis itu dengan lekat,dan benar bahwa tidak ada kebercandaan di mata gadis itu.
"Aku lelah, mereka semua tidak pernah memberiku sebuah kebahagiaan. Hanya Sooyeon yang mereka perhatikan bukan aku," jelas Soojung sedih.
Sehun sungguh tidak mengerti perkataan gadis itu.
"Mereka selalu mengajari kita untuk merawat diri dan jangan saling bertengkar dan itu membutku ingin melakukannya denganmu," sambung Soojung.
Sehun tidak bisa berkata-kata lagi, pesona gadis itu seperti menariknya untuk mendekat. Lelaki mana yang tidak menerima pesona seorang Jung Soojung, gadis itu terlahir dari keluarga yang sempurna baik dari penampilan dalam dan luarnya. Im Yoona dan Jung Siwon telah melahirkan seorang gadis yang sangat terkenal akan kecantikannya di kalangan bisnis. Jung Sooyeon dan Jung Soojung merupakan kakak adik yang sangat dikagumi oleh pengusaha muda. Dan sekarang, Sehun tengah berhadapan dengan salah satu keluarga Jung.
"Kau tidak bisa menyelesaikan semua masalah dengan cara seperti itu," kata Sehun.
"Kenapa?kau ingin berkata masalahku akan selesai dengan sendirinya? Iya?" teriak Soojung.
"Sejak mereka membuat hidup ku hancur, aku selalu ingin menghancurkan hidup ku," lanjut Soojung.
"Aku tidak tahu apa yang membuat mereka lebih memilih Sooyeon daripada aku, yang aku tahu mereka memaksa Jongin bersama Sooyeon daripada aku."
Sehun sungguh tidak mengerti arah pembicaraan Soojung,yang dia simpulkan bahwa ini semua adalah masalah yang harus diselesaikan oleh Soojung, Sooyeon, dan Jongin.
Tapi siapa Jongin?
"Mereka menghancurkan kisah cintaku hingga membuatku tidak percaya akan kisah cinta itu,cinta bagi ku hanyalah ilusi semata."
Sehun benar-benar tidak mengerti arah pembicaraan gadis itu. Lalu, tangan Sehun tiba-tiba memegang lengan Soojung dan menariknya hingga mereka berada dalam posisi sedang berpelukan.
"Terkadang Cinta memang seperti itu, ia hanya mengujimu. Jika kau tidak bisa melaluinya, maka kau akan kalah!"
Kata itu bagaikan sebuah pengantar dongeng yang membuat Soojung merasa nyaman hingga dirinya terlelap di pelukan namja itu.
***
Sooyeon menuruni anak tangga rumahnya dengan gerakan yang cepat. Suara tangisan bayi membuat Sooyeon terus saja bergerak untuk menenangkan bayi itu.
"Tidak apa-apa sayang, semuanya baik-baik saja," ucap Sooyeon berusaha menenangkan bayi kecilnya.
"Apa dia baik-baik saja, agassi?"tanya seorang wanita paruh baya yang merupakan asisten rumah tangga di rumah itu.
"Entahlah...dia terus saja menangis."
"Mungkin dia merindukan appa nya."
Sooyeon langsung terdiam.
"Agassi,ada apa?"
"Eh tidak," jawab Sooyeon langsung.
***
Soojung benar-benar frustrasi, sekarang Sehun mungkin tidak ingin melihatnya lagi. Namja itu baru saja pergi ke kamarnya dan meninggalkan Soojung sendirian.
"Jongin-ah .... Aku merindukanmu," ungkap Soojung pelan.
Dia sangat merindukan kekasih hatinya,dia sangat merindukan pelukan hangat dari pria yang sudah membuatnya jatuh cinta hingga begitu besarnya.
"Agh...."
"Agassi."
Ketiga maid itu langsung berlari ketika mendengar suara pecahan dan benar,sekarang ini mereka tengah melihat pecahan gelas kaca di dekat taman mawar itu.
"Agh..." maid yang satunya begitu terkejut ketika darah segar mengalir dengan derasnya dari tangan Soojung.
Mereka pun segera berlari mencari kotak obat dan kembali menemui Soojung untuk mengobatinya.
"Berhenti di sana!"bentak Soojung yang menghentikkan pergerakan ketiga maid itu.
"Agassi," panggil maid itu lirih, mereka sungguh khawatir dengan majikannya itu.
"Aku tidak butuh apapun...aku hanya butuh Jongin! Tolong bawa dia kemari," ujar Soojung di sela isakannya.
"Agassi," panggil maid itu lirih.
"Ada apa ini?" tanya Sehun tiba-tiba yang sudah muncul di samping Maid.
Maid itu pun menunjukkan tangannya ke arah tangan Soojung yang sudah mengeluarkan banyak darah. Sehun pun terkejut lalu mengambil paksa kotak obat itu dan menarik tangan Soojung menuju sofa untuk diobati. Butuh perjuangan untuk membuat gadis itu duduk di sofaa karena dia terus saja berontak.
"Jangan diobati!"bentak Soojung tidak suka.
"DIAM!" Bentakan Sehun itu berhasil membuat Soojung terdiam.
"Bagaimana bisa seorang gadis cantik memiliki tangan yang penuh dengan luka," gumam Sehun yang bermaksud mengejek Soojung.
"Ini tidak sakit."
Sehun lalu mengangkat kepalanya dan memandang Soojung dengan lekat-lekat. Terlihat jelas bahwa gadis di hadapannya itu begitu sedih dan tampak pucat. Lalu, butiran bening mengalir dari pelupuknya.
"Ini bahkan tidak bisa melebihi kesakitan ku," isaknya.
Sebenarnya apa yang terjadi padamu Jung? batin Sehun.
"Mereka semua...membenciku dan menyiksaku."
"Jung..."
"Mereka...mereka..."
Soojung langsung menghentikan ucapannya karena pelukan Sehun. "Aku tidak tahu apa masalahmu, tapi cobalah untuk mengeluarkan kesedihanmu dan jangan memendamnya lebih lama karena aku yakin semua akan berubah," ungkap Sehun bijak.
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
(Un)believed Love
FanfictionIni adalah kisah Jung Soojung yang terluka karena keluarganya dan kisah menyedihkan dari kehidupan cintanya dengan Oh Sehun.