Part 8

4.2K 502 59
                                    

Soojung tidak memerlukan sebuah penjelasan atau jawaban dari Sooyeon, dia sudah mendapatkan penjelasan dan jawabannya sendiri. 

semuanya terlihat jelas, bahkan semua orang dapat megetahuinya sekali lihat. mengetahui sebuah fakta yang sudah lama disembunyikan.

sudut bibir Soojung terangkat sedikit lalu tatapannya yang mematikan mengarah pada bayi mungil tak berdosa itu.

"seperti yang ku ucapkan, sekali pelacur akan selamanya pelacur" ucap Soojung penuh penekanan.

langkah kaki mungil Soojung maju kedepan, sedangkan Sooyeon bergerak mundur hingga langkahnya terhenti karena punggungnya mengenai tembok.

"aku harap bayi ini bukanlah anak haram, karena jika begitu maka dia akan kasihan sekali."

"SOOJUNG" 

Soojung  sama sekali tidak mengindahkan teriakan Sehun. baginya, suara Sehun hanyalah angin lewat ketika dirinya berbicara dengan Sooyeon.

"mata, hidung, bibir,rambut, dan wajah. semua mengingatkanku pada satu pria, bagaimana ini ?"

Suara tangisan bayi itu membuat Soojung terdiam di detik itu juga. Kepalan tangannya erat mulai memudar dan kakinya yang lemas mulai kuat kembali.

Cairan bening itu hampir saja terjatuh jika Soojung lengah sedikitpun, hatinya membuat dirinya berbalik dan meninggalkan bangunan itu dengan penyesalan yang amat dalam.

Tidak tahu mengapa, suara tangisan bayi itu bagai sebuah mantera yang membuat hati Soojung lemah.

Bayi itu benar-benar mengingatkan Soojung pada Jongin. Bayangan Jongin yang selama ini tidak pernah muncul akhirnya muncul juga.

Senyuman pria itu, sentuhan pria itu, semua membuat Soojung tersakiti.

"Jung."

Bagaikan pengingat waktu, Soojung menghapus air matanya dan berjalan menuju mobil .

Sehun bersikap biasa saja ketika Soojung tidak merespon panggilan nya.

Dia mengikuti apa yang dilakukan Soojung, masuk kedalam mobil dan mengemudikannya dengan kecepatan yang biasa. Perjalanan itu hanya diisi oleh keheningan.

Setibanya di mansion itu, Soojung meninggalkan Sehun yang masih berada di dalam mobil.

"Bagaimana caraku agar kau melupakan semuanya dan hidup dengan baik?" gumam Sehun sedih.

Dia bersedih ketika harus melihat Soojung seperti itu.

***

Sekarang, keadaan rumah itu benar-benar seperti kapal pecah.

Berbagai barang mewah mulai berserakan dimana-mana.

Seluruh pelayan yang ada disana tidak berani untuk membereskannya karena jika mereka melakukan itu maka si pembuat onar akan bertindak.

"Soojung."

Teriakan Sehun terdengar dari lantai atas lalu berlari ke lantai bawah.

Disana, dia melihat Soojung yang sudah terkulai lemas dengan berbagai macam pecahan kaca di setiap sisinya.

Sehun membulatkan matanya ketika melihat tangan kiri Soojung tengaj menggenggam erat sebuah pecahan kaca.

"Ambil kotak P3K."

Perintah Sehun itu langsung dilaksanakan oleh seluruh pelayan,mereka juga baru menyadari hal itu.

Sehun berjalan dan berjongkok di hadapan Soojung. Di pegang kuat-kuat tangan gadis itu agar tidak terlepas dari cekalan Sehun.

(Un)believed LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang