Soojung bangun lebih awal pagi ini, bahkan sinar matahari belum juga menyinari kamarnya. Dia mengerjab-ngerjabkan matanya dan mulai menyadari bahwa tangan kekar Sehun masih berada di atas perutnya.
Soojung pun menyingkirkan tangan Sehun dengan lembut agar namja itu tidak terbangun. Setelah itu, kecupan kecil mendarat di pipi Sehun dengan pelan tapi lembut.
Soojung meregangkan kedua tangannya lalu berjalan keluar dari kamar untuk menuju lantai bawah. Langkah kakinya berjalan memasuki dapur dan mulai mengambil air dingin di lemari es.
Soojung mulai menyentuh rambut panjangnya dan mengikatnya menjadi satu hingga leher jenjangnya terekspos. Setelah itu, tangan mulusnya bergerak mengambil frying pan untuk memasak nasi goreng.
Hari ini, semua maid diberikan cuti oleh Soojung karena Soojung tidak ingin mereka terus-menerus melihat perselisihan yang ada di mansion itu.
Setelah memasukkan bahan-bahan yang ada, Soojung pun mulai memasukkan nasi putih dan menggorengnya dengan api kecil.
"Kau tidak membangunkanku."
Soojung terperanjat kaget ketika Sehun tiba-tiba saja sudah memeluk tubuhnya dari belakang.
"Aku terlalu malas membangunkanmu."
Jawaban Soojung yang seperti itu sontak membuat Sehun cemberut.
"Kenapa kau yang memasak? Kemana para maid ?" tanya Sehun sembari melihat sekelilingnya
"Aku memberi mereka cuti selama beberapa hari." jawab Soojung santai.
"Kenapa?" tanya Sehun lagi.
Helaan napas Soojung pun muncul karena merasa kesal dengan seluruh pertanyaan Sehun. Dia pun mematikan kompornya dan berbalik menghadap Sehun.
"Kau terlalu banyak tanya, lebih baik kau membuatkanku susu untuk Ibu hamil!" perintah Soojung kesal dan langsung dituruti oleh Sehun yang juga memasang wajah kesalnya.
Soojung yang melihat tingkah suaminya itu hanya bisa menggelengkan kepalanya dan mulai menyiapkan nasi goreng untuk mereka berdua.
Setelah menyajikannya di piring dengan motif bunga tulip, Soojung pun duduk di kursinya, begitu juga Sehun.
Sehun yang selesai membuatkan Soojung susu mulai memberikannya kepada Soojung.
"Habiskan! Jangan sampai ada sisa."perintah Sehun tajam.
"Aku tahu."
Soojung pun meminum susunya sekali tegak dan langsung membuat Sehun tersenyum puas.
Karena ada sisa susu di sudut bibir Soojung, jemari Sehun bergerak ke bibir Soojung dan mulai membersihkannya.
Mereka pun melanjutkan sarapan mereka di sela kebercandaan mereka.
***
Sesuai apa yang diperintahkan Myungsoo tadi malam, Sooyeon tengah menunggunya di kafe yang biasa mereka datangi dulu.
Sooyeon juga membawa Jungso karena tidak mungkin dia membiatkan Jungso tinggal di mansion bersamaan dengan Soojung yang membenci Jungso.
"Apa yang ingin kau bicarakan?" tanya Sooyeon kepada Myungsoo yang baru saja tiba dan sudah duduk di hadapannya.
Myungsoo menyesap kopinya sedikit lalu meletakkannya di meja yang ada di hadapannya.
"Aku akan langsung ke inti. Sooyeon-ah, ikut dengan ku ke London! "
Sooyeon terdiam sejenak, lalu sudut bibirnya mulai terangkat.
KAMU SEDANG MEMBACA
(Un)believed Love
FanfictionIni adalah kisah Jung Soojung yang terluka karena keluarganya dan kisah menyedihkan dari kehidupan cintanya dengan Oh Sehun.