Part 14

4.2K 457 66
                                    

Soojung memandang seluruh bunga mawar dan tulip yang ada di kamarnya dengan tajam. Jika dihitung, keseluruhannya berjumlah tujuh puluh tangkai.

"Agassi, apa yang harus kita lakukan terhadap bunga ini?" tanya seorang maid yang berada di sisi Soojung.

"Jika aku membuangnya dia akan mengirim dua puluh tangkai dalam sehari dan jika aku membakarnya dia akan mengirim lima puluh tangkai, lelaki itu benar-benar gila."

"Tapi, tuan muda adalah suami anda."

Soojung menoleh lalu menatap tajam ke maid itu. Maid itu langsung melangkah mundur dan menundukkan kepalanya.

"Dia benar-benar gila, letakkan sebagian bunga di taman belakang!" perintah Soojung dan segera dilaksanakan oleh maid itu.

Soojung menghela napasnya kuat-kuat lalu berjalan menuju lantai bawah. Ketika kedua kakinya menginjak anak tangga terakhir, Soojung terdiam karena dia melihat sebuah lukisan besar yang dipegang oleh dua maid di kedua sisinya.

Lukisan itu berupa lukisan seorang wanita cantik yang tengah menggunakan dress peach tanpa lengan. Jika diperhatikan lebih dekat, wanita yang ada di lukisan itu adalah Jung Soojung.

"Siapa yang mengirimnya?" tanya Soojung.

"Tuan muda, agassi." jawab kedua maid itu.

Soojung tidak tahu harus berkata apa, kalimatnya tergantung begitu saja di bibirnya sehingga dia tidak bisa  mengeluarkannya.

"Ingin anda letakkan dimana?"

Soojung tidak juga menjawab.

"Agassi."

"Letakkan saja diruang tengah." jawab Soojung singkat lalu berjalan menuju taman belakang.

"Oh iya, agassi anda juga mendapatkan sebuah surat."

Soojung berbalik dan melihat sebuah surat dengan amplop bewarna biru dan bermotifkan bunga tulip hitam.

Soojung segera mengambilnya dan membawanya ke taman belakang.

Langkah kakinya berjalan dengan anggun ke sebuah sofa cokelat yang memang disediakan disana.

Kedua tangannya mulai membuka surat itu dan membacanya dengan perlahan.

Aku bingung harus menulis apa di surat ini, karena aku bukanlah lelaki kebanyakan yang bisa melakukan hal romantis maka aku akan mengatakan apa yang seharusnya kau tahu dariku.

Pertama, aku memang datang ke mansion dan mengajarimu karena perintah ayahmu.

Kedua, kita memang dijodohkan karena entah kenapa ayahmu memilihku sebagai menantunya.

Ketiga, awalnya aku tidak memiliki perasaan sedikitpun pada gadis polos sepertimu. Tapi, waktu berlalu dan aku semakin mengenal dirumu hingga aku mulai jatuh cinta kepadamu.

(Un)believed LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang