7 : Gift

740 60 16
                                    

Mumpung bisa updet cepet, muehehehe. Setelah baca ini, ada gak ya yang TEAM JULIAN?😘😘😘

xoxo, pacar abang Jul's

***

Caesarion melepas pelukannya pada Gorgo dengan perlahan. Ia bisa merasakan bajunya basah banjir air mata wanita itu. Gorgo menangis keras di dadanya sedari tadi, mungkin merindukan Julian sama sepertinya saat ini yang juga merindukan ibunya. Mereka berdua sama-sama dirundung kerinduan yang menyiksa, beruntunglah ibunya tidak membenci dirinya sendiri seperti Julian membenci Gorgo. Dasar pemuda brengsek itu memang tidak pernah berterimakasih pada kehidupannya karena telah dianugerahi ibu yang menyayanginya begitu tulus. Caesarion merasa simpati pada wanita itu namun tidak bisa berbuat banyak selain menenangkannya.

Perlahan tapi pasti isakan Gorgo mereda, wanita itu bisa mengangkat wajahnya menatap Caesarion yang berdiri dihadapannya, "Kau memang tidak dapat diragukan lagi, Caesarion. Aku berdo'a semoga dewa memberkatimu dengan seluruh kebahagiaan di dunia ini" ujarnya Tulus, Gorgo mengulas senyum.

Ia menepuk bahu Caesarion sebelum akhirnya berjalan mendahuluinya, "Ayo Julian, kita sudah melewatkan terlalu banyak malam tanpa kegembiraan. Kini biarlah aku menebus semua kesalahanku" ajak Gorgo.

Caesarion mengekor wanita itu dari belakang mengikuti Gorgo kembali ke dalam istana. Saat mereka berdua berbelok ke pintu belakang, Caesarion dapat melihat Helena berdiri kaku disana, tengah memandangi langit. Gorgo menghentikan langkahnya karena terkejut melihat wanita itu berada disana, berbeda dengan Caesarion yang terus bergerak maju menghampiri Helena.

"Helena apa yang kau lakukan disini? Festival Karnaea pasti sangat ramai sekarang, kenapa kau tidak melihatnya?" Caesarion bertanya sembari menyentuh bahu wanita itu namun Helena menepisnya kasar,

"Aku sudah tahu, Caesarion. Aku tahu semuanya!!" Desis Helena pilu, ia menunduk enggan menatap Caesarion.

"Helena, aku bisa menjel---

Belum sempat Caesarion melanjutkan bicaranya, Helena sudah terlebih dahulu memotong ucapannya, "Katakan itu pada dirimu sendiri Caesarion!!" Jerit Helena penuh emosi,

Ia menatap Gorgo yang berdiri dibelakang Caesarion, "Helena, Caesarion bisa menjelaskan semuanya. Jangan terlalu banyak membuat kesimpulan sendiri" bujuk Gorgo,

Namun Helena menggeleng keras, ia mundur selangkah dari Caesarion. Pemuda itu menatapnya bingung, tidak tahu harus bertindak apa, "Yang Mulia, seharusnya kau sadar kau tidak melakukan pengkhianatan dengannya!! Dia ular dalam kerajaan ini! Dia ingin merebut takhta Julian!! Terlalu munafik untuk mempercayainya!!" Helena kembali menjerit keras,

Caesarion menatap gadis itu gelisah, takut pita suaranya tiba-tiba terputus dan ia tidak bisa kembali lagi bersuara, "Helena..." Caesarion mencoba menyentuh pergelangan tangan wanita itu,

"Jangan sentuh aku!! Aku tidak sudi disentuh olehmu!!" Ia berkata sarkastik lantas menampar Caesarion dengan keras. Gorgo terhenyak dihadapannya, ia mengatupkan kedua tangannya di bibir karena terkejut sedangkan Caesarion hanya menatapnya datar, "Kau pembohong!! Kau pengkhianat!! Kau kutukan bagi Sparta!!"

Helena meneriaki Caesarion persis dihadapan pemuda tersebut yang praktis membuatnya memejamkan mata. Ia bisa mendengar helaan nafas Helena yang menderu karena terbakar emosi. Wanita itu menatap Caesarion sebentar sebelum akhirnya berbalik ke istana. Gorgo mendekati Caesarion kemudian mengusap punggungnya perlahan, "Tolong maafkan Helena, Caesarion. Ia tidak bermaksud seperti itu, ia hanya terlalu mencintai Julian" ada nada sedih yang terasa fatal diucapan Gorgo membuat Caesarion menoleh,

THE LEONIDAS [Book Two] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang