Holaaa maafkan aku yang setelah sekian lama menghilang dan baru update LEONIDAS!! Oh my god!! Leonidas update!! Wkwkwk setelah sempet stuck sama jalan cerita yang ternyata menyimpang dari kerangka awal dan improvisasi. Akhirnyaaa, akhirnya LEONIDAS KEMBALII!!! Yeayy yeay wkwkwk💕💕👏🏼👏🏼👌🏻
Praise the LORD!! Wkwkwkwk💕👏🏼👏🏼✌🏻️ dan untuk mengobati sekian lamanya. Part ini sangat panjang kurasa. Hmmm, dibagi menjadi dua latar tempat berbeda disaat waktu yang bersamaan. Disini kalian akan dihadapkan sama pengkhianat lainnya dan konflik lain lagi. Diharapkan LEONIDAS bisa update lagi setiap harinya hehehe. Terimakasih yang udah setia menunggu sekian lamaaaaaa😍😁😁*****
NYC, 2016
Maxime KaneWaktu berlalu sangat cepat, bahkan aku tidak mengingat bahwa hari ini adalah hari pertama musim gugur jika saja sehelai daun berwarna kekuningan tidak terjatuh lembut di atas sepatu boot hitamku. Namun hembusan angin yang mendingin dan menerpa wajahku sore itu memperkuat dugaanku. Aku segera mengeratkan jaket kulitku yang kugunakan diluar hoodie berwarna biru gelap tepat saat aku keluar dari dalam mobil Subaru milik mom, beliau baru saja membenarkan mobilnya di bengkel beberapa waktu lalu dan ia menyuruhku untuk mengambilnya kembali setelah selesai diperbaiki. Jarak bengkel dengan rumah ku di kawasan pedestrian paling elite di NYC, Hudson Yard, tidak terlalu jauh hanya membutuhkan sekitar 10 menit menumpang dengan bus pada pemberhentian North End dan Warren St. yang dekat dengan sekolah ku kemudian berjalan lima menit menuju tempat tersebut. Walaupun bisa dibilang bahwa keluarga ku cukup kaya hingga mampu membeli rumah di kawasan Hudson Yard namun hal tersebut lantas tak membuatku menjadi sombong dan congkak. Aku masih sanggup berjalan seperti orang normal jika pada tujuan akhirnya memang tidak jauh, lagipula saat pulang nanti aku bisa mengendarai Subaru Mom.
Ahh, mengingat Hudson Yard membawaku pada sosok manusia paling brengsek yang kutemui beberapa hari lalu. Siapa lagi jika bukan Julian Leonidas. Pria brengsek itu tinggal beberapa blok dari rumahku. Sama sama di kawasan elite NYC, Walau sebenernya rumah Julian tidak benar benar berada disana—itu adalah rumah turun temurun keluarga Leonidas sejak dulu dan sekaramg ditinggali oleh Elizabeth Leonidas—seperti kata temen temannya, ia punya rumah sendiri di sekitar Fifth Avenue dekat dengan Leonidas Corp. Perusahan fantastis triliunan dollar itu. Bahkan aku sempat kecewa mengetahui bahwa ibu dan ayahku bekerja pada Leonidas Corp. Mereka mungkin tidak pernah tahu bahwa anak pemilik perusahaan raksasa itu hanya seorang pecundang. Sungguh, jika aku bertemu dengannya aku benar benar akan menendang 'senjata masa depannya' itu dan menghabisinya hingga ia benar benar musnah di dunia jadi aku tak perlu melihat wajah menyebalkan itu lagi.
Sibuk dengan pikiranku sendiri, tanpa awas melihat sekeliling aku segera berjalan keluar dari dalam garasi mobil setelah memarkirkan Subaru putih kesayangan mom disamping Jaguar milikku dengan baik. Mataku tiba-tiba menangkap sosok aneh berdiri dengan menyedihkan di samping pagar pagar tinggi kawasan elite Hudson Yard. Aku terkejut melihat apa yang ada di depan mataku saat ini. Bukankah itu, Julian?!
Tidak yakin dengan apa yang kulihat aku melangkahkan kakiku perlahan mendekati objek pandangku. Tidak salah lagi, memang benar itu JULIAN!! Pria brengsek itu!!
Langkah kakiku yang lebar berjalan dengan cepat menuju pemuda memuakkan itu, dia menatapku dengan sebuah harapan besar yang semakin mendidihkan darahku hingga ke ubun-ubun. Dengan kasar aku membuka pintu gerbang dan tanpa aba-aba aku segera menghadiahi sebuah tendangan keras pada 'senjata masa depan' pria brengsek di hadapanku seperti janjiku barusan. Ia terhuyung kebelakang dengan cepat kemudian terduduk sambil mengerang kesakitan memegangi bagian bawahnya. Tak ingin membuang waktu lebih lama lagi aku segera meraih kerah kemeja biru lautnya dengan kasar kemudian memberikan pukulan bertubi tubi pada wajah tak bercacat miliknya. Julian semakin mengerang keras dan itu membuat kemuakan ku bertambah berkali-kali lipat, "Max-ma-maxx!!..." ia merintih kesakitan dengan tertunduk, tidak berusaha membalas sedikitpun.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LEONIDAS [Book Two] ✓
FanfictionFor Those Who doesn't Believe in Love *** Book two : Ancient Civilization Trilogy Kembalinya Caesarion ke kehidupannya yang sekarang tak selalu berjalan mulus. Musim panas keduanya kembali datang. Kali ini lebih menyeramkan. Sisi lain dari dirinya b...