39 : Our Julian's Hope

97 17 9
                                    

Westminster high school, NYC, 2016

Max berlarian menerobos beberapa siswa yang berlalu lalang di koridor sekolah saat jam pergantian kelas beberapa menit yang lalu. Begitu Mrs. Peterson pergi dari kelasnya, ia langsung melesat keluar tak peduli dengan makian mereka ia memutuskan untuk pergi. Ada hal penting. Sangat penting yang harus disampaikan pada kedua teman Julian, Thomas dan Bill.

Mereka berdua seharusnya baru keluar dari kelas sejarah. Kelas yang sama dengan Julian. Tapi pemuda itu masih absen hingga hari ini dan hingga waktu yang tak bisa ditentukan.

Max berulang kali menyenggol atau menabrak seseorang lalu berseru menggumamkan permintaan maaf nya tanpa menoleh. Ia masih saja terus berlari hingga sampai di kelas sejarah dengan tulisan H.3 yang terpampang di depan daun pintu. Namun sial! Kelas itu sudah sepi, hanya tinggal dua orang siswa yang saling berciuman di dalamnya.

Max memaki kecil sebelum melongokkan kepalanya ke kanan dan kekiri untuk mencari keberadaan duo pirang teman setia Julian itu. Ia perlahan berjalan maju dan sedikit menjauh dari kerumunan saat seseorang menepuk bahunya. Max menoleh kebelakang dan mendapati si empunya tangan adalah yang ia cari.

"Apa yang kau cari?" Tanya Bill terlebih dahulu.

"Ada berita buruk! Ini dari Mrs. Peterson!" Jawab nya langsung,

"Ada apa? Apa itu berhubungan dengan Julian?!" Thomas menyahuti,

Max mengangguk, "Ya, sebaiknya kalian ikut aku, kau mungkin tidak akan percaya melihat ini!"setelah itu ia berjalan terlebih dahulu.

Bill dan Thomas saling berpandangan sebelum akhirnya mereka memilih mengikuti Max. Mereka bertiga berjalan menuju ke koridor belakang, ruangan guru dan staff berkumpul. Di setiap dinding ada papan besar yang ditempeli berbagai jenis pengumuman dan dilapisi kaca. Max berhenti di salah satu papan yang berada di samping ruang kepala sekolah. Mereka berdua mengernyit bingung saat Max menunjuk pada papan tersebut,

"Bacalah! Ini berita buruk bagi Julian!" Tanpa menunggu lama duo pirang itu segera membaca pengumuman yang dimaksud.

Bola mata Thomas sempat melebar seketika sebelum akhirnya kembali normal dan Bill Follet hanya berdecak, "Ini diluar ekspetasi kami. Hampir semua nilai Julian adalah E dan ada dua nilai F itu mengerikan untuk mata pelajaran keunggulannya—sejarah—"

Max mengangguk mengiyakan, "Dan lebih parahnya lagi menurut Mrs. Peterson, Julian tidak akan bisa lulus tahun ini dengan nilai yang hanya berada dua tingkat paling akhir. Ia terancam akan mengulang semua studi yang diambilnya tahun depan. Bisa dikatakan kelulusannya akan tertunda."

Mereka berdua menghela nafas berat, "Apa yang harus kita lakukan?" Tanya Thomas menatap Bill.

Bill mengedikkan bahunya, "Westminster mungkin bisa menyelamatkan Julian. Meluluskannya bersama dengan kalian tapi mereka tidak bisa menjamin Universitas mau menerimanya dengan track record buruk yang justru sangat penting di tahun terakhir, setidaknya itu yang dikatakan Mrs. Peterson tadi di kelas ku" Ujar Max memberitahu.

Mereka semua terdiam beberapa saat, namun tiba-tiba Bill bersuara,

"Apa kalian sudah membuat surat rekomendasi untuk Universitas yang dituju?" Tanya Bill memecah keheningan,

"Batas akhirnya bulan ini kan?" Tanya Max,

Mereka berdua mengangguk, "Dan kita harus sudah memasuki kelas pada musim semi atau gugur tahun depan" ujar Thomas.

"Aku tidak akan membuatnya. Kalau-kalau kalian lupa, aku adalah junior kalian. Mungkin aku akan pindah ke Roma, mengikuti ibuku setelah lulus atau aku mengikuti transfer perguruan tinggi dan apapun terserah. Lalu bagaimana dengan Julian?"

THE LEONIDAS [Book Two] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang