10 : Another problem

556 45 22
                                    

2 hari sebelumnya

"Baiklah, mari kita bicarakan ini dengan seksama" ujar Themisthokles memulai saat Caesarion tak kunjung berbicara. Pemuda tampan dengan anugerah Zeus itu sedang menghadap jendela. Membelakangi mereka semua.

Di dalam ruang rapat besar dengan delapan pilar tinggi khas Doric. Terdapat sejumlah otang petinggi negara yang sudah siap mengeluarkan argumen nya dan saling berperang jalan pikiran. 2 orang Ephor utama dari Sparta, yaitu Aegisthus dan sepupunya Agamemnon sudah duduk diatas dua kursi batu yang mengelilingi undak-undakan tempat duduk raja. Setelah kematian Leonidas lima tahun yang lalu, kebanyakan bangunan di Sparta direnovasi. Untuk menghilangkan kesan berkabung yang dalam akibat kematian raja termansyur Sparta itu. Sebagian besar tidak direnovasi secara utuh, hanya penambahan beberapa material batu pualam dan marmer untuk tempat duduk, rak atau meja-meja besar pengadilan.

Terutama pada bagian utama kerajaan Sparta yang berada pada jantung Peloponnesos. Berbagai perombakan dilakukan untuk meminimalisir pengalihan perhatian dari kewaspadaan tingkat tinggi atas invasi Persia terhadap Yunani kuno. Dua bulan yang lalu, sebelum kedatangan Caesarion. Seluruh bangunan dan kuil pemujaan telah direnovasi diberbagai bidang. Atas saran dari Oracle mereka menambahkan berbagai macam patung disetiap ruangan, selain menambah nilai estetika penambahan berbagai macam patung juga bertujuan untuk menjaga mereka dari berbagai hal buruk dikarenakan mereka percaya bahwa para dewa dewi akan menjaga mereka diantara patung-patung tersebut. Caesarion menganggap itu hal konyol ketika Lysander menjelaskan tentang patung besar dewi Artemis setinggi 3 meter di taman belakang, namun tidak ingin sedikitpun menyinggung kepercayaan Julian dan bangsanya ia hanya menerima dengan lapang penjelasan Lysander tersebut.

Disamping dua Ephor utama Sparta, dua orang Archon dari Athena juga sudah ada disana, Themisthokles memperkenalkan salah satu yang bertubuh gembul tersebut dengan memanggilnya Corintus dan seorang lagi yang bertubuh kurus kering bernama Alcmaeon. Themisthokles sengaja tak membawa pengawal pribadinya karena rapat ini dikhususkan untuk para pemimpin pasukan gabungan Yunani. Walau begitu, Caesarion juga harus berunding kembali dengan sepupu Julian, Pausanias yang merupakan anak Cleombrotus. Dia adalah raja kedua dari Sparta. Sungguh, kalian mungkin masih mengingat sistem pemerintahan oligarki Sparta yang dipimpin dua raja sekaligus. Cleombrotus memang sempat menggantikan posisi Julian untuk memerintah Sparta dengan anaknya, namun pria itu bukan tipikal perebut kekuasaan. Ia menyerahkan kembali kuasa penuh Sparta pada Gorgo setelah mendengar pengasingan Julian.

Lysander menatap Aegisthus yang tengah mendelik kearahnya. Pria itu mengangkat bahunya ragu, "Apa?!" Ujarnya bertanya balik.

Aegisthus mengusap wajahnya pasrah, "Lysander rapat akan dimulai sebaiknya kau keluar dahulu!" Aegisthus memberi Lysander kode namun pria itu menolak untuk melihatnya.

Alih-alih, ia membantah perkataan Aegisthus. Pria itu menatap Caesarion yang berdiri disana memperhatikan mereka berdua, "Yang Mulia Julian, apakah kau yakin tidak ingin membicarakannya bersamaku. Kuyakin aku memiliki strategi perang yang bagus untuk--

"Lysander, apa kau tidak mendengar yang kukatakan?!" potong Aegisthus sebelum pria itu sempat menyelesaikan ucapannya. Lysander menghiraukannya. Ia tetap meneruskan perkataannya tidak peduli apakah Aegisthus akan marah.

"Yang Mulia aku menawarkan bantuan, solusi tidak akan selalu ditemukan jika semua orang di dalam ruangan menjadi pan--

"Lysander!!" Aegisthus menaikkan nadanya satu oktaf lebih tinggi dari biasanya untuk mencegah pria itu kembali berbicara.

"Aegisthus benar Lysander. Aku menghargai bantuanmu itu tetapi tidak sekarang. Kita akan membicarakannya nanti" Caesarion menepuk pundak Lysander menenangkan.

THE LEONIDAS [Book Two] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang