Warning!!
Bagian terakhir awas!!
Bagi yang tidak mau baca silahkan dilompati. Tapi aku saranin baca aja sih soalnya ntar nggak nyambung kalo gak dibaca. Hahaha, duh gak jelas gini. Oh iya semangat buat yang masih UKK ya. Atau yang lagi sibuk, semangat!! Bentar lagi hari raya pasti dapet duit banyak, hehehe🙌🙌 oke deh. Itu aja kayaknya yang mau aku bicarain. Oh ya btw yang anak surabaya, SELAMAT HARI JADI KOTA SURABAYA yang ke 723🙌🙌🎊🎎 PART KHUSUS HUT SURABAYA😂😂😂😂***
"Mese...." Panggil Julian pelan di ambang pintu. Roman muka pemuda itu nampak sedih. Ia seakan tidak percaya bahwa kekasihnya meragukan dirinya sendiri. Meragukan keberadaan dan eksistensinya. Memangnya apa salah nya hingga kekasihnya sendiri tidak percaya bahwa ia benar-benar Julian. Bahkan ibunya sendiri, Elizabeth bahkan enggan untuk sekadar menatapnya.
Mereka berdua sedang berada dalam perang dingin dan Elizabeth tak pernah berniat untuk mencairkan situasi dingin ini menjadi lebih baik. Ia bahkan menolak ketika Julian mengajaknya bicara. Menganggap pemuda itu seolah tidak pernah ada di depan matanya. Lihatlah! Apakah Elizabeth pantas disebut seorang ibu jika seperti itu?! Dua kali dalam hidupnya. Kau bisa mengerti dua kali ia dicampakkan oleh orang tua nya sendiri, terutama oleh seorang yang bernama ibu. Kalian tentu tidak tahu bagaimana rasa sakit dan terhina nya ketika kau tidak diakui keberadaannya dengan ibumu sendiri. Julian harus mengulangnya lagi, belajar segalanya dari awal, membangun kepercayaan kembali, berusaha bersikap baik untuk menjalin hubungan dengan orang lain supaya mereka bisa menerimanya. Lelah? Tentu saja. Ia sudah sangat lelah saat ini. Berhenti? Tidak, Julian tidak akan berhenti sebelum menemukan yang ia cari. Julian bukan tipe seseorang yang mudah menyerah karena hal kecil. Ia akan terus berusaha sebisa mungkin jika selalu memiliki kesempatan. Bahkan jika itu hal terakhir yang bisa dilakukannya di dunia.
Mereka berdua menoleh ke arah si empunya suara yang sedang menyandar pada daun pintu dapur dengan bola softball di lengan kiri nya. Gadis itu terkejut bukan main mengetahui keberadaan Julian disana dengan raut sedih dan kecewa saat menatap tepat di kedua iris mata senada oasis tersebut. Menilik dari raut tersebut, tidak perlu orang jenius untuk mengetahui bahwa Julian telah mendengar semua yang dikatakannya pada Elizabeth.
Gadis itu berdecak khawatir sambil menatap Julian dengan pandangan merasa bersalah, "Julian... aku bi--
gadis itu tergeragap ketika menjawab panggilan Julian namun belum sempat ia melanjutkan ucapannya Julian mengangkat tangannya untuk menghentikan apa yang ingin Mese katakan, "Aku tahu, Mese. Aku tahu" Julian menghela nafasnya panjang, "Kemarilah! Aku ingin berbicara denganmu" ajak pemuda itu,
"Tidak, Julian!!...." Elizabeth terlebih dahulu telah menjawab ajakan Julian. Wanita itu menatap Julian murka seolah berniat menantang mau dihadapannya. Elizabeth beringsut menuju hadapan Mese. Ia berdiri di depan Mese--membelakangi gadia itu--dengan bersidekap, "Aku tak mengatakan apapun, Julian. Kau tahu itu?" Ujar Elizabeth lantang,
Julian menghela nafasnya panjang ia menggelengkan kepalanya, "Mom... aku hanya ingin berbicara dengan kekasihku" keluh pemuda itu terlihat kesal,
"Mrs. Leonidas apa yang kau lakukan? Julian hanya ingin berbicara denganku" sahut Mese berusaha membujuknya,
"Tidak!" Elizabeth membentak kasar
"Mom?...." Peringat Julian pelan,
"Aku tidak peduli Julian. Jika kau berusaha menyakiti gadis ini aku benar-benar akan membunuhmu!" Elizabeth mengancamnya walaupun wanita itu tahu ancaman tersebut tak akan berlaku untuk Julian meski seberapa menakutkannya.
Julian memutar bola matanya kesal, pemuda itu menghembuskan nafasnya melalui hidung dengan lamat-lamat, "Aku berjanji padamu dengan seluruh hidupku, Oke?! Sekarang aku hanya ingin berbicara dengan kekasihku, Mom. Kenapa kau selalu mempersulit segalanya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LEONIDAS [Book Two] ✓
Hayran KurguFor Those Who doesn't Believe in Love *** Book two : Ancient Civilization Trilogy Kembalinya Caesarion ke kehidupannya yang sekarang tak selalu berjalan mulus. Musim panas keduanya kembali datang. Kali ini lebih menyeramkan. Sisi lain dari dirinya b...