Love is

2K 228 16
                                    

Disore yang gelap akibat pengaruh hujan dua remaja itu masih saling bertatapan. Hanya suara derasnya air hujan yang mendominasi diantara mereka berdua. Bahkan mungkin suara detakan jantung 'mereka' jauh lebih mendominasi ketimbang berisiknya jatuhan air hujan. Ya mereka, bukan salah satu dari mereka tapi mereka berdua.

Untuk sesaat Chanyeol sadar akan perasaannya telah berubah terhadap gadis didepannya itu. Kini ia mulai melunak dan membuka diri untuk gadis itu lebih dekat dengannya. Tidak jarang Chanyeol merasakan ada sebuah detakan pada jantungnya yang tidak bisa ia kontrol. Hal serupa terjadi sekarang ini juga. Dengan menatap manik mata Eunji yang begitu cantik mampu membuat Chanyeol lupa akan siapa dirinya.

Eunji yang tersadar lebih dulu itu memilih mengalihkan perhatiannya pada sekitarnya. Ia benar-benar gugup saat ini, apalagi dengan berdekatan dengan Chanyeol membuatnya sulit untuk mengontrol detak jantungnya dan membuatnya salah tingkah.

Chanyeol yang kesadarannya kembali juga terlihat salah tingkah.

Lama-lama keduanya diam dan berkutat dengan pikiran mereka masing-masing.

"Ayo, hujan semakin deras" ajak Chanyeol yang diangguki Eunji.

Perlahan mereka berdua berjalan beriringan menuju halte bus terdekat.

👫💑

Chorong terlihat tengah melamun sambil menatap rintikan hujan yang mengguyur kota Seoul. Kini ia terjebak dihalte buss.

Kejadian semalam masih mengganggu pikirannya. Lagi Eunji belum menghubunginya sama sekali. Chorong takut jika Eunji benar-benar marah padanya. Ia sadar betul tindakan Eunji semalam karena gadis itu mungkin sudah lelah menghadapi semuanya. Terus berbohong tanpa dasar yang jelas mungkin membuat Eunji mulai merasa muak. Ya Chorong sadar bahwa ia sangat bersalah dalam hal ini.

Mungkin ungkapan kacang lupa kulitnya sesuai untuknya. Chorong selama ini lupa dengan siapa yang telah berkorban banyak untuknya dan lebih hebatnya orang itu merelakan sesuatu yang cukup berharga untuknya. Sedangkan dirinya hanya terbingung siapa yang harus dipilh diantara dua namja itu.

Tiiiin...suara klakson mobil berhasil membuyarkan lamunannya. Matanya tergerak menatap sumber suara. Kedua sudut bibirnya terangkat membentuk lengkungan keatas begitu menemukan sosok namja didalam mobil. Senyumnya bertambah mengembang saat sang namja keluar beserta payung ditangannya. Debaran jantungnya kembali berpacu melihat namja itu menghampirinya.

Untuk sesaat keduanya tidak berbicara. Tanpa ada kemampuan telepati dari keduanya, Chorong maupun Suho saling menatap. Bertukar perasaan, pemikiran yang selama ini mereka ingin tunjukkan. 'Tidak mampu' dua kata itu yang mewakili semuanya selama ini dan mungkin hingga saat ini.

👫💑

Eunji mengusap kasar pakaiannya yang tadi sempat terkena rintikan air hujan. Mengingat hal tadi membuatnya senang bagaimana Chanyeol berbuat baik padanya, ya setidaknya ia masih bisa berharap hal itu dan berharap lebih dari itu sepertinya harus lenyap.

"Terima kasih" kata Eunji membungkuk sekilas.

Chanyeol tidak menjawab melainkan hanya memandangi gadis didepannya itu.

Eunji tersenyum tipis sambil terus memandangi hujan. Sesekali ia menggosokkan kedua tangannya beradu untuk menciptakan kehangatan tersendiri. Hatinya tidak henti terus berteriak senang. Jantungnya terus memompa darah dengan begitu cepatnya.

"Bagaimana denganmu waktu itu?" Tanya Chanyeol membuat Eunji menoleh padanya.

Kedua alis gadis itu saling menaut menyebabkan kerutan pada keningnya.

Seolah mengerti dengan ekepresi Eunji, Chanyeolpun menjelaskan, "Waktu aku membiarkanmu pulang tanpa payungmu"

Eunji ber-Ah ria sambil mengangguk paham.
"Soal itu, itu dari Chorong eonni jadi payung itu memang untukmu, tidak ada masalahnya jika aku pulang tanpa payung itu" jelasnya sedikit gugup. Ya dia berbohong lagi, jika tidak ingin kebohongan awal terbongkar memang seharusnya meneruskan lagi kebohongan itu. Untuk saat ini kebohongan merupakan hal yang utama dalam sebuah rahasia. Hanya untuk saat ini.

Fairy LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang