In Here

2.5K 232 51
                                    

Eunji mengetuk keras aspal yang kini dipijaknya menggunakan ujung sepatunya. Perubahan Chanyeol tidak membuatnya sesenang itu, masih ada rasa penasaran dipojok hatinya. Menurut Eunji Chanyeol adalah tipikal namja yang keras kepala dan arogan sehingga begitu kecil kemungkinan Chanyeol untuk berubah seperti itu tanpa ada yang mendorongnya.

Yah Eunji tidak mau ambil pusing hal itu. Ia hanya harus mensyukuri apa yang telah terjadi.

Mengingat Chorong, Eunji merasa kasihan bagaimana keadaan Eonninya itu? Pasti ia sangat tertekan sekarang. Melihat bagaimana memprihatinkannya keadaan Chorong semalam membuatnya khawatir, hati Chorong tidak sekeras batu yang mampu menahan terjangan badai besar. Sosok itu begitu lemah.

"Nona Buss"

Eunji tersadar kemudian menoleh kearah kanannya dan mendapati Baekhyun tengah tersenyum cukup lebar sambil melambaikan tangannya. Tidak seharusnya namja itu melakukan hal tersebut, Eunji tahu letak keberadaan namja itu tanpa lambaian anak kecil. Dengan malas Eunji membalas lambaiannya. Tidak perlu tinggi-tinggi hanya setinggi bahu saja sudah cukup.

Dengan senang Baekhyun berjalan mendekati Eunji yang juga menatapnya dengan tersenyum. Tapi langkahnya berhenti ketika seorang namja berdiri dihadapan Eunji dan menghalanginya untuk melihat gadis pujaannya itu.

Disisi lain Eunji memudarkan senyumnya dan menatap sebuah tubuh yang besar tengah berdiri tepat didepannya yang tentu saja menghalangi penampakan Baekhyun. Ia mendongak mendapat wajah penuh sinar itu tersenyum tipis kearahnya. Tahukah kalau saat ini dirinya menjadi salah tingkah dan malu?.

"Kita bersama lagi" kata namja dengan tubuh jangkung itu dengan senyum yang belum luntur dari wajahnya.

Eunji menunduk malu menyembunyikan semburat merah dikedua pipinya. Berengsek memang Park Chanyeol ini.

"Nona Bus"

Suara itu menyadarkan mereka dari dunia mereka bahwa ia berada disitu juga.

Senyum tulus itu perlahan menghilang dari wajah Chanyeol. Tatapannya mengatakan ia tidak suka dengan kehadiran namja yang bahkan tingginya tidak lebih darinya itu. Pengganggu menurutnya.

"Apa kita mendapati pendatang baru?" Tanyanya diakhiri tawa gurihnya. Tidak mungkin sebuah sindiran halus atau apapun itu yang terdengar tidak enak didengar.

Chanyeol menghembuskan nafasnya kasar seraya memutar bola matanya malas.

"Tidak dan tidak akan pernah" kata Chanyeol lalu memasuki buss yang entah sudah sejak kapan berada diantara mereka.

Eunji menatap punggung Chanyeol lalu menyusul namja itu meninggalkan Baekhyun yang terlihat menyedihkan karena cinta bertepuk sebelah tangan itu. Semenit kemudian ia ikut masuk kedalam buss tersebut.

Saat Chanyeol akan memilih duduk disamping Eunji dengan cepat namja bermarga Byun itu merebutnya. Chanyeol berdecak kesal kemudian mengalah untuk duduk dibelakang dua anak manusia itu.

Dengan lesu Chorong menuruni satu persatu anak tangga yang berada dekat dengan ruang tengah itu.

"Sarapan dulu" teriak Ibunya dari arah dapur.

Mulutnya terlalu malas merespon perintah Ibunya.  Ia seret kedua kakinya menuju pintu keluar. Terlalu malas untuk berbicara saat ini atau mungkin ia sudah lupa bagaimans berbicara dengan baik dan ramah.

Semalam penuh ia menangis. Menangis betapa bodoh dirinya yang baru menyesali semuanya. Semua yang membuatnya hingga terpuruk seperti sekarang. Ya itu semua hasil yang sudah ia tanam selama ini.

Luka dihatinya semakin melebar ketika mendapati Suho bahkan tidak melakukan apapun untuk mencegatnya. Apa Suho benar-benar menginginkan perpisahan?.

Fairy LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang