After That Night

2.6K 225 45
                                    

Pandangan mata itu menatap teduh objek didepannya. Dua orang itu tengah katakan lain bersentuhan fisik didepannya?. Kini bahkan Chanyeol tidak bisa berpikir apa yang sebenarnya terjadi. Ia tidak bisa berpikir jernih sekarang.

"Park Suho"

Suara dari arah belakang sedikit membangun kesadaran Chanyeol kalau gadis digendongannya juga melihat hal yang serupa.

"Chorong-ah..."

Suara itu berasal dari suara parau milik namja yang tengah mabuk berat. Ia melepaskan rengkuhannya pada gadis itu yang mungkin merasa terkejut atas tindakannya tadi.

Gadis itu menoleh kearah yang Suho maksud betapa terkejutnya ia saat melihat dua orang tengah berdiri menatapnya. Kalau Eunji tafsirkan tatapan itu seakan mengintimidasinya, menyuruhnya untuk menjelaskan sesuatu. Sedangkan kini ia tidak bisa berpikir dengan baik.

"Ini tidak seperti yang kalian maksud" jelas Eunji yang masih setia memapah tubuh Suho. Jika ia melepaskannya tubuh itu akan ambruk menyentuh aspal yang dingin.

Tidak ada yang menanggapi penjelasannya. Semua hening, hanya suara mobil yang berlalu lalang dijalanan basah serta sedikit obrolan orang-orang disekitar mereka.

Yang dilakukan Chanyeol adalah menurunkan Chorong dari gendongannya lalu menempatkan tubuh mungil itu pada sebuah bangku panjang. Ia kemudian berjalan dalam diam kearah Eunji dan Suho. Tanpa penjelasan apapun ia mengambil alih tubuh Suho dari Eunji lalu membawanya pergi.

Sebelum itu, Eunji mencegat pergelangan Chanyeol namun namja itu menepisnya dengan cepat. Tatapan sendu itu muncul lagi, kenapa masalah seperti ini terus saja datang?. Ia hanya tidak habis pikir dengan semua yang terjadi, haruskah dirinya yang terus-terusan menjelaskan sesuatu?.

Deruan nafas kasar itu keluar. Ia menoleh pada gadis yang tengah terduduk dengan kesadaran kecil. Kini beribu pertanyaan menghujaninya dan jawaban apa lagi yang harus ia katakan pada ketiga orang itu?. Kini semuanya seolah memojokkannya untuk melakukan sesuatu. Kenapa harus dirinya?.

"Eunji-ah, kau tampak jadi pendiam akhir-akhir ini" kata Bomi yang tengah menata lokernya.

"Benarkah?" Tanya gadis bermarga Jung itu tanpa menoleh barang sejenak kearah Bomi.

"Kau menjadi pendiam..." kata Bomi menatap Eunji sejenak kemudian kembali beralih pada isi lokernya. "Kau tidak terlihat tenang, ada sesuatu yang kau sembunyikan" tambahnya.

Eunji menatap objek didepannya tanpa arti.
"Apa yang aku coba sembunyikan? Apa memang ada sesuatu yang aku sembunyikan? Apa itu sesuatu yang penting hingga aku sembunyikan?"
Bomi tampak menghela nafasnya lalu menutup lokernya. Kini ia beralih menatap sahabatnya yang tampak terlihat menyedihkan baginya.
"Jika kau mempunyai masalah maka ceritakan padaku tapi jika kau tidak mau maka cepat selesaikan masalahmu, aku lelah melihatmu setiap hari seperti ini" ia berlalu pergi dari hadapan Eunji. Mungkin Bomi sudah muak melihat wajah tanpa nyawa itu apalagi Eunji tidak membuka diri sedikitpun dengannya.

Apa yang bersarang dipikiran Eunji adalah Chanyeol. Ya namja itu memang selalu membuatnya pusing. Apalagi segala sesuatu tentang namja portal itu menempati list pertama dipikirannya. Sebegitu terobsesikah dirinya dengan Chanyeol hingga ia seperti menjadi maniak Chanyeol?.

Eunji mengusap kasar wajah lembutnya yang beberapa terakhir tidak menghadirkan senyum tulus. Hanya senyum palsu yang selalu ia tunjukan, itu semua karena masalahnya dengan namja bermarga Park yang bahkan entah apa yang namja itu pikirkan tentangnya.

Chanyeol menatap kosong bangku didepannya yang sama sekali tidak menarik. Kursi yang sudah satu tahun tidak diganti itu sama sekali tidak menarik hanya saja sepertinya objek itu tempat paling cocok untuknya pandang selagi pikirannya melayang jauh. Pikirannya terlempar pada beberapa hari yang lalu, mungkin tiga hari saat ia melihat sesuatu yang membuatnya terkejut.

Fairy LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang