Suara merdu alunan musik yang terdengar sungguh selaras dengan suasana cafe yang nyaman dan tenang.
Disudut kanan cafe, terdapat dua gadis duduk saling berhadapan. Sudah sejak lima menit yang lalu mereka hanya diam dan diam.
"Maafkan aku Eonni, tidak seharusnya aku mengatakan hal itu, aku sadar untuk tidak terlalu mengharapkan seseorang yang bahkan tidak memperhatikanku" kata Eunji diselingi tawa garingnya yang sekaligus memecah keheningan sedari tadi. Hanya tatapan sendu yang Chorong berikan pada Eunji. Darah kembali berdesir, gadis bermarga Jung itu merasakan kalau matanya kini mulai memanas. "Aku ini memang bodoh, benarkan Eonni? Jelas bukan kau yang aku sukai tapi aku memgatakan semuanya padamu, tentu saja kau tidak mengerti" tambah Eunji yang masih menampilkan senyum pahitnya.
Eunji alihkan pandangan keluar kaca yang memperlihatkan keadaan jalanan kota Seoul disore hari. Tentu saja hati yang seakan diremas begitu kuat Eunji rasakan. Sakit itu kini menjalar kembali bahkan seakan menghambat pernafasannya.
"Eunji-ah" Eunji menoleh pada objek didepannya itu sambil menampilkan senyum palsu. "Kau tahu bukan itu maksudku mengajakmu bertemu, aku..."
"Ya aku tahu" potong Eunji masih tersenyum. "Kau tenang saja Eonni, aku tidak akan membocorkan rahasia itu, ini masih terlalu dini untuk dibocorkan, aku tahu" tambahnya.
Helaan nafas berat terdengar dari arah Chorong. Itu bukan nafas kelegaan karena fakta kalau Eunji tidak akan membocorkan rahasianya tapi ini tentang bagaimana sulitnya ia menjelaskan sesuatu pada Eunji. Sungguh bukan hal itu yang ingin Chorong katakan tapi sesuatu yang lain.
"Eonni, maaf aku harus pergi aku ada janji dengan temanku" kata Eunji beranjak dari duduknya.
Chorong masih menatap Eunji dengan tatapan sendunya. Ia tahu kalau Eunji membohonginya tentang sikap gadis itu didepannya. "Nugu?"
"Dia Byun Baekhyun, lain kali akan aku kenalkan dia denganmu, kalau begitu sampai jumpa" pamit Eunji sambil melambai dan memamerkan senyum lebarnya lalu beringsut dari cafe tersebut.
Chorong hanya bisa menatap lemah kepergian Eunji. Alasan mengapa ia menemui Eunji untuk meminta maaf dan menjelaskan semuanya pada Eunji tapi entah mengapa kalimat yang telah disusunnya menjadi begitu sulit untuk diutarakan. Ya tidak bisa dipungkiri kalau ia merasa senang mendengar Eunji tidak akan membocorkan rahasianya tapi tetap saja sesuatu begitu mengganjal dihatinya sekarang.
Chorong beralih pada ponselnya yang entah sejak kapan terus bergetar menampilkan beberapa pesan salah satunya adalah pesan yang menyuruh Chorong untuk segera datang. Sepertinya Chorong mempunyai janji dengan seseorang.
👫💑
'Benar, Jung Eunji yang bodoh ini melakukan hal yang benar, sakit, tapi tidak apa Jung Eunji kau sudah terbiasa merasakannya, mengalaminya lagi tidak akan membuatmu menjadi gila Jung Eunji'
Kini menengadah menghadap langit sepertinya sudah menjadi kebiasaan bagi Eunji karena gadis itu kini kembali melakukannya lagi sambil mengeluarkan nafas beratnya.
Getaran pada saku almamaternya membuat tangan Eunji tergerak untuk mengambil ponselnya dari sakunya.Kedua alis Eunji bertaut menatap nomor yang tidak dikenalnya menghubunginya.
Tidak mau ambil pusing Eunji mengngkatnya, siapa tahu itu malaikat yang akan membantunya keluar dari masalah. Ya setidaknya itu harapan Eunji."Yeobseyo" kata Eunji mengawali pembicaraan.
"Apa benar ini dengan Nyonya Byun?" Tanya seseorang dari balik ponselnya.
Eunji memandang sejenak ponselnya dengan tatapan aneh.
"Bukan, sepertinya kau salah sambung" kata Eunji dengan nada yang terdengar malas."Hey tidak mungkin salah sambung, jelas-jelas aku tahu kau itu si nona buss" ucap orang dari seberang entah seberang mana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fairy Love
Fanfiction- Jung Eunji- 'Aku berusaha tidak perduli pemikiranmu tentangku, aku akan berpura-pura tidak melihat semua tentangmu meskipun itu menyakitkan,aku akan melihatmu tersenyum meskipun itu sedikit merobek hatiku, aku akan melakukan sandiwara ini sampai...